Berita Sikka
Diserang Pakai Parang Sepulang dari Kebun, Markus Melompat ke Jurang
Seorang petani di Kampung Detunglikong,Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita diserang menggunakan parang mengalami luka di tangan kiri.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Hari Rabu, 15 Juni 2022 sekitar pukul 15.30 Wita. Markus Moa (60) bersama tiga orang anaknya berjalan pulang dari kebun di Detunglikong, Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Betapa terkejutnya Markus. Setiba di ruas jalan raya, EA (54) melompat dari mobil pikap, mencabut parang dari sarungnya lalu menyerangnya membabi buta.
"Tiba-tiba pelaku melompat dari mobil pikup sambil memegang parang. Ia tanya kamu mau datang kuasa di sinikah," Markus menirukan ucapan pelaku EA ditemui di Puskesmas Nita, Rabu sore.
Belum sempat menanggapi pertanyaan, EA telah mengayunkan parang ke arah Markus. Ia menangkis menggunakan tangan kirinya. Namun, pelaku mengayunkan parang kedua kali dan kembali ditangkis lagi oleh Markus mengenai tangan kiri.
Baca juga: BREAKING NEWS: Lompat dari Pick Up, Pria di Sikka Aniaya Warga yang Sedang Jalan Kaki Pakai Sajam
Sudah mendapatkan luka, Markus terjun ke jurang menyelamatkan diri.
"Habis potong dia kejar saya, maka saya lari dan lompat ke jurang. Saya waktu itu guling pake badan sebelah kanan karena tangan sebelah luka," ujarnya.
Lanjut Markus, pelaku masih meneriakinya. "Ini hari saya kasih mati kamu. Dia juga ancam anak-anak saya," ata Markus.
Markus tak habis pikir masalah yang menderanya hingga dia dianiaya oleh pelaku asal Wolomorang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka ini. Dia menduga masalah tanah beberapa tahun lalu menjadi biang keributan ini.
"Saya ini salah apa. Coba datang tanya dulu masalahnya apa, biar kasih mati saya juga intinya tanya dulu, jangan datang langsung main potong begitu saja," Markus kesal.
Baca juga: KPU Sikka Ajak Sosialisasi Jadwal dan Tahapan Pemilu Serentak 2024
"Kejadian sudah berapa kali. Tahun 2003, 2015, 2021, dan 2022 terjadi di kampung yang sama yakni Detunglikong," ungkapnya.
Istri korban, Maria Bunga Sengsara (47) mengatakan kejadian ini berlangsung secara tiba-tiba tanpa tahu penyebabnya.
"Kami selama ini baik-baik saja di kampung. Tidak ada masalah dengan dia atau orang-orang di kampung. Suami saya juga tidak pernah buat masalah dengan dia," ujarnya.
Maria minta agar pelaku segera ditahan dan diproses hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Dia ancam mau kasih mati suami saya, juga ancam anak-anak saya. Jadi, saya sebagai keluarga korban minta supaya polisi tangkap dan adili korban. Dan kami harus tahu itu," tegasnya.
Baca juga: Kepala Ombudsman NTT Sambangi Rutan Kelas IIB Maumere di Sikka