Berita Manggarai Barat
Kronologi Oknum Trevel Agen Diduga Tipu Wisatawan Asal Jakarta di Labuan Bajo, Manggarai Barat
"Sesampainya di Hotel Local Collection saya mencoba menghubungi si RS, namun saat itu dirinya beralasan sedang menghandle tamu," lanjutnya.
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Berikut ini adalah kronologi lengkap dugaan kasus penipuan yang dilakukan oleh oknum trevel terhadap wisatawan asal Jakarta.
Polres Manggarai Barat (Mabar) melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus penipuan yang dilakukan terhadap wisatawan asal Jakarta, Sabtu 18 Juni 2022.
Kasus tersebut dilaporkan oleh wisatawan, Frans Setiawan (32) pada 1 Mei 2022 yang termuat dalam laporan polisi nomor STTLP/106/IV/2022/NTT/Res Mabar.Frans melaporkan oknum berinisial RS yang mengaku dari Agen Travel Komodo Eksperience.
Baca juga: Proyek Jembatan Palmerah di Flores Bisa Pindai Air Laut jadi Air Tawar
"Kasus tersebut dalam tahap penyelidikan, untuk terlapor dan beberapa saksi sudah kami periksa. Saat ini dilakukan pemeriksaan saksi-saksi," kata Kapolres Mabar AKBP Felli Hermanto, melalui Kasat Reskrim AKP Ridwan.
Pihaknya pun telah menjadwalkan untuk memeriksa dua saksi lainnya yang memiliki rekening yang digunakan dalam aktivitas transaksi pengiriman uang dari korban ke terduga pelaku.
Kedua saksi tersebut saat ini berada di Mataram, Provinsi NTB dan sbelumnya pihak Polres Mabar telah melayangkan surat pemanggilan terhadap dua saksi tersebut. Namun, keduanya terkendala biaya untuk datang di Polres Manggarai Barat, NTT.
"Setelah itu kami akan lakukan gelar perkara dan naikan kasusnya ke tahap penyidikan," katanya.
Frans Setiawan mengaku, pada awal Maret 2022 lalu ia berkomunikasi dengan pelaku dan menanyakan situasi Labuan Bajo. Selain itu, juga bertanya soal harga perjalanan wisata (trip), karena ia beserta keluarga dan sahabatnya hendak berkunjung ke Labuan Bajo.
Baca juga: Persedim Hoelea Berhak Ikut Turnamen Sepakbola di Lembata
Pelaku RS pun menyahut dan bercerita banyak tentang situasi Labuan Bajo saat ini. Selain itu, RS juga mengaku sudah menjadi agen travel sendiri dengan nama Komodo Eskperience.
"Beberapa hari kemudian, kita bersepakat dengan harga yang ditawarkan RS. Saat itu dirinya merekomendasikan agar saat trip menggunakan kapal wisata Lambo Raju," jelas Setiawan.
Kesepakatan trip berlangsung selam 4 hari 3 malam dan pihaknya sepakat dengan harga Rp 46,3 juta. Karena sudah saling mengenal sebelumnya, RS meyakinkan bahwa dirinya tidak mengambil untung dari perjalanan trip tersebut.
RS kepada Frans mengaku hanya mengambil keuntungan persentasi dari pemilik kapal 10 persen. Karena merasa yakin, Frans langsung memberikan uang muka sebesar Rp 5 juta pada 3 Maret 2022.
"Karena hasil kesepakatan, untuk pelunasan Rp 46 juta pembayaran akan dilakukan tiga tahap. Kita transfer dengan pemilik rekening atas nama FW, yang diakui Resky sebagai pemilik kapal Pinisi Lambo Raju," ujarnya lanjut.
Lebih lanjut, transaksi ke-2 pun berlanjut, sebanyak Rp 4,5 juta, tetapi pada saat transaksi kedua tersebut RS meminta agar langsung melakukan pelunasan. Pelaku beralasan untuk mengamankan kapal untuk trip.
Namun demikian, saat itu Frans hanya mengirimkan uang sebesar Rp 4,5 juta sesuai kesepakatan. Namun tanggal 29 April sehari sebelum tanggal trip yang disepakati, pihak Frans langsung melunasi semua kesepakatan pembayaran dengan total Rp 46,3 juta.
Lebih lanjut, Frans beserta rombongan berjumlah sebanyak 17 orang dan terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, berangkat ditanggal 27 April 2022 dan kelompok kedua berangkat tanggal 29 April 2022 sesuai janji.
Setibanya di Labuan Bajo, Frans dan rombongan menuju penginapan di Hotel Eco Tree. Sementara untuk menemui RS, mereka bersepakat bertemu di Hotel Local Colection di sore harinya.
"Sesampainya di Hotel Local Collection saya mencoba menghubungi si RS, namun saat itu dirinya beralasan sedang menghandle tamu," lanjutnya.
Baca juga: Oknum Travel Agen di Labuan Bajo Diduga Menipu Wisatawan asal Jakarta
Saat itu, Frans tidak menaruh curiga dan menganggap RS sedang sibuk, sehingga ia menunggu hingga malam hari. Frans selanjutnya berusaha menghubungi RS dan saat itu mereka sepakat bertemu di tempat menginap Frans di hotel Eco Tree.
Singkat cerita, harapan Frans beserta rombongan untuk mengikuti trip ternyata hanya angan, RS tak kunjung memberikan kabar. Frans selanjutnya berinisiatif menanyakan ke resepsionis Hotel Eco Tree dan diberi nomor kontak kapal Lambo Raju.
"Saya menghubungi pihak Kapal Lambo Rajo dan ternyata saya kaget dengan jawaban mereka. Karena dalam daftar trip mereka, nama saya ataupu RS tidak tercatat. Bahkan, saya diberitahukan ternyata si Risky sudah jadi buron karena sering menipu wisatawan," tutur Frans.
Setelah itu, pelaku RS yang diketahui telah beberapa kali melakukan aksi serupa kepada wisatawan lainnya tidak dapat dihubungi hingga kasus tersebut dilaporkan ke Mapolres Mabar.
"Ini harus segera diproses dan uang yang kami harus segera dikembalikan. Apa lagi kita sudah rugi waktu dan rugi biaya," kata Frans.