Berita NTT

Kerjasama dengan Petani hingga Tenggulak Sediakan Kopi NTT Terbaik 

Komunitas Kupang Menyeduh beranggotakan pengusaha kopi mendukung agar kuantitas produksi tetap stabil memenuhi permintaan konsumen.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/IRFAN HOI
MIINUM KOPI- Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Abdullah Abu Bakar menikmati kopi asal NTT. Selasa 21 Juni 2022.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM.COM,KUPANG-Komunitas Kupang Menyeduh terdiri dari pengusaha kopi NTT mendukung komoditas khas NTT ini dalam peningkatan ekonomi. Untuk itu kopi NTT perlu kuantitas produksi yang stabil.

Gilbert Sandi atau Gil biasa ia disapa menyampaikan Komunitas Kupang Menyeduh mendukungi dengan berbagai kegiatan juga  lewat Festival Kopi NTT yang diadakan. Ia sendiri adalah penanggungjawab untuk Festival Kopi NTT ini.

Ia menyebut kerja sama penyediaan kopi dengan petani adalah yang utama juga termasuk dengan tengkulak dalam penyediaan kopi-kopi terbaik. Masing-masing roaster atau orang yang melakukan sangrai kopi juga biasanya yang berhubungan langsung dengan hulu ini.

"Ada yang kopinya sudah berkualitas kita tinggal kontak saja," kata Gil, Selasa 21 Juni 2022 kemarin.

Baca juga: Cegah Stunting, Bank NTT Gandeng TP PKK Sikka Beri Makanan Tambahan untuk Bayi di Sikka

Kuantitas kopi NTT masih belum banyak, katanya lagi, meskipun banyak usaha di hilir tetapi kuantitas produksi masih belum stabil menyokong itu.

Sementara saat kuantitas produksi difokuskan terdapat kendala lainnya yang sering ditemui yaitu pada kualitas.

Namun begitu ada beberapa petani memang yang telah paham soal menjaga kualitas dan kuantitas komoditas ini yang dapat dinikmati pasar.

"Ada petani yang paham. Mereka juga akhirnya tahu kalau kopi kita bisa dihargai lebih baik kalau kualitasnya lebih baik. Mereka juga tahu di hilir kopi mereka dihargai seperti apa," sebutnya.

Baca juga: Gubernur VBL Apresiasi Bank NTT Kolaborasi dengan Semua Pemda Tangani Stunting

Variates kopi NTT, jelas dia, sangat banyak dan sangat baik rasanya sehingga tak kalah bersaing dengan kopi-kopi daerah lainnya.

"Kita tidak kalah dengan (Kopi Aceh) Gayo, Sunda," timpalnya lagi.

Ia juga mengingatkan untuk tidak terlalu berlebih-lebihan membanggakan kopi NTT bila pengetahuan atau mempelajari juga kopi-kopi dari daerah lainnya.

Variates kopi NTT yang disajikan juga masih bercampur namun jenis Arabika adalah yang paling banyak diminati pasar dimungkinkan karena citarasa yang kompleks untuk dinikmati.

Baca juga: Bank NTT Dukung Pemprov dan Pemda Seluruh NTT Turunkan Angka Stunting

"Selama ini kita tahu kopi pahit karena kita roasting kopi sampai gelap warnanya tetapi kalau waktu kita roasting kopi tidak terlalu gelap biasanya ada rasa buah-buahan, aroma bunga, itu muncul," kata dia.

Sementara untuk jenis robusta sendiri tidak kalah bagus dan nikmat rasanya yang cocok dicampur dengan susu kental manis atau segar. 

Berita NTT lainnya

 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved