Berita Sikka
Maria Bertahan Hidup dari Asam di Sikka
Bertahan Hidup, Warga di Sikka Cari Asam untuk Dijual. Perlahan namun pasti, asam yang tercecer itu ditempatkan pada ember berukuran besar.
Kepada TRIBUNFLORES.COM, Lukas berujar usaha budidaya tembakau sudah berjalan selama dua tahun menggunakan bibit miliknya sendiri.
"Lahan ini milik Litbang Pertanian yang saya kontrak dengan bayaran per tahun. Saat ini sudah dua tahun berjalan," ujarnya.
Lukas merupakan warga Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat. Ia bersyukur karena hasil menanam tembakau mampu menambah pundi-pundi pendapatan rumah tangga.
Pekerjaan pokoknya adalah seorang buruh pelabuhan. Lantaran terhimpit masalah ekonomi yang serba sulit, ia memutuskan mencari sumber pendapatan alternatif dengan menggarap sebidang lahan tidur milik Litbang Pertanian.
"Ini pekerjaan sampingan tapi hasilnya bagus. Anak saya ada dua orang dan mereka sudah bekerja," katanya.
Ia mengatakan, budidaya tanaman tembakau dari menanam hingga panen memakan waktu tiga bulan.
Harga pasaran yang cukup menjanjikan yaitu Rp 100.000 sampai Rp 150.000/lempeng, membuat kantong pria kelahiran 31 Desember 1968 itu kian menebal.
"Satu kali panen bisa delapan sampai sepuluh lempeng, bisa satu juta. Keunggulannya karena bisa panen berkali-kali," jelasnya.
Budidaya tembakau, kata dia, tidak sulit seperti kebanyakan tanaman. Pasok air lebih sedikit dan pekerjaan esktra hanya saat awal menanam karena harus mengontrol himpitan rumput.
"Kalau sudah tinggi seperti ini sudah aman, rumput tinggi juga tidak mengganggu pertumbuhannya lagi," jelasnya sambil menunjuk ke arah tanamannya.
Untuk akses pemasaran, Lukas biasanya menyambangi seluruh pasar yang ada di Kota Maumere. Permintaan yang melampaui penawaran membuat omset pendapatannya semakin menjanjikan.
"Petani tembakau kurang makanya pas masuk jual langsung habis," tutur Lukas.
BERITA SIKKA LAINNYA:
Cium Tangan Uskup Agats Asmat
Sementara itu, Uskup Agats Asmat, Mgr. Aloysius Murwito O.F.M berkesempatan mengunjungi umat Katolik di wilayah Keuskupan Maumere tepatnya di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koting.