Berita Sikka

Skill Live Sketsa Dua ASN di PAP Kota Maumere Sikka

Dua Aparatur Sipil Negara atau ASN, di Maumere Kabupaten Sikka,Flores,NTT unjuk skil live sketsa di Monumen Tsunami dalam Pasar Akhir Pekan atau PAP.

Editor: Gordy Donovan
ORIS GOTI/TRIBUNFLORES.COM
LIVE SKETSA. Sem sedang live sketsa dan diperhatikan oleh anak -anak muda di Monumen Tsunami, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Sabtu 9 Juli 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oris Goti

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni Fransisco Polri dan Sem Nakmofa unjuk skill live sketsa dalam Pasar Akhir Pekan (PAP) di Monumen Tsunami Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu 9 Juli 2022 malam.

Aksi live sketsa Frasisco dan Sem menarik perhatian banyak warga terutama kaum muda - mudi. Muda - mudi kagum melihat kecepatan dan akurasi live sketsa Frasisco dan Sem.

Fransisco dan Sem hanya butuh waktu kurang lebih sepuluh menit (10) menit untuk menghasilkan sebuah sketsa wajah seseorang. Kendati cukup singkat, Fransisco dan Sem bisa menghasilkan sketsa yang tidak hanya menarik tetapi juga akurat.

Frasisco dan Sem membuat skesta dalam posisi duduk berpangku kaki di kursi plastik. Peralatan yang mereka gunakan untuk membuat skesta antara lain kertas, pensil dan papan kecil.

Baca juga: Ribuan Warga Kunjungi PAP di Kota Maumere, Sikka

 

Pantauan TRIBUNFLORES.COM, para pengunjung datang silih berganti meminta Fransisco dan Sem membuat sketsa wajah mereka. Pengunjung hanya perlu duduk santai beberapa menit di kursi yang sudah disediakan atau bisa memberikan foto mereka untuk dibuatkan sketsa.

Sebelum atau selama pembuatan skesta Fransisco dan Sem sesekali memancing pengunjung bercakap - cakap agar mereka bisa mendapatkan ekspresi terbaik dari pengunjung untuk disketsa.

Pengunjung mengaku puas dengan sketsa yang dikerjakan Frasisco dan Sem. Mereka juga senang karena biaya jasa pembuatan sketsa terjangkau.

Frasisco dan Sem hadir di Pasar Akhir Pekan terutama untuk membangkitkan kreativitas kaum muda - mudi. Oleh karena itu, mereka juga menyediakan peralatan sketsa untuk pengunjung yang mau menggambar atau membuat sketsa.

Terpantau ada beberapa anak muda yang kemudian meminta kertas dan pensil untuk menggambar. "Jadi kita ingin agar anak - anak muda bisa bertumbuh kreativitasnya. Kita beri mereka ruang," ujar Frasisco saat diwawancarai TRIBUNFLORES.COM.

Frasisco dan Sem tergabung dalam komunitas Guranggarit Arts yang diketuai oleh Fransisco. Frasisco adalah seorang guru mata pelajaran Seni Budaya di Maumere sementara Sem bekerja di Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka.

Baca juga: Indahnya Toleransi Umat Beragama saat Idul Adha di Sikka, Daging Kurban Dibagikan untuk Non Muslim

Guranggarit Arts terbentuk pada 2016. Kata Guranggarit adalah bahasa Sikka yang artinya coret - coret. "Sampai saat ini kami masih eksis. Ke depannya kita tentu ingin lebih berkembang lagi dan mendorong anak - anak muda berekreasi," kata Fransisco.

Sementara itu, Sem menuturkan, seni sejatinya tidak hanya untuk usaha yang bisa berdampak pada ekonomi, tetapi juga ruang mengekspresikan jiwa dan pengalaman seseorang. Menurutnya seni bisa menghidupkan semangat kepedulian, rasa syukur dan cinta kepada sesama dan alam semesta.

Berita Sikka Lainya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved