Berita Sikka

Kisah Jose 15 Tahun Bekerja Sebagai Penyapu di Taman Doa Patung Kristus Raja Maumere

Taman Doa Kristus Raja Maumere merupakan salah satu tempat wisata rohani yang terkenal di Maumere, Sikka. Disana ada petugas kebersihan bernama Jose.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
BERSIHKAN SAMPAH - Penyapu taman doa Kristus Raja Maumere tampak sedang membersihkan sampah, Selasa 12 Juli 2022. Pekerjaan ini ia lakoni sudah 15 tahun sejak 2007. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Suasana di Taman Doa Patung Kristus Raja Maumere, Kabupaten Sikka tampak sepi.

Dari kejauhan tampak seseorang berada disana. Ia terlihat sibuk dengan pekerjaannya.

Sosok pria itu adalah Destrianus Joseph Logho (34).

Hampir setiap hari ia bekerja sebagai penyapu taman.

Baca juga: Harga Bawang Merah Naik, Pedagang Pasar Alok Sikka Raup Omset Jutaan Rupiah

 

Pria yang kerap disapa Jose ini bekerja sejak 2007 bertugas menjaga kebersihan taman doa.

Selasa 12 Juli 2022 sekira pukul 10.15 Wita, Jose masih menyapu daun kering yang jatuh di taman doa.

Hanya mengenakan kaos tanpa lengan, ia mengayunkan sapu lidi mengumpulkan daun kering dan memindahkannya di karung.

Jose tampak ramah dan tersenyum saat TRIBUNFLORES.COM mendekati.

Ia sangat bersemangat menceritakan tugasnya sebagai penyapu di Taman Doa Patung Kristus Raja Maumere.

"Saya bekerja di sini sudah 15 tahun, sejak saya menyelesaikan SMA. Dulu belum ada lampu taman dan belum ditata rapi seperti sekarang ini," tutur Jose.

Selama 15 tahun ia bekerja ada banyak suka duka yang ditemui. Ketika bertemu pengunjung, ada yang tidak membalas sapaanya atau tersenyum.

Baca juga: Cerita Magdalena Dolivera Castro, Juru Parkir Perempuan di Atambua

Walapun sedikit kecewa, tetapi itu tidak mengurungkan niatnya untuk menyapa pengunjung yang datang berdoa, kala berjumpa saat ia sedang menyapu.

Jose juga menuturkan masih ada pengunjung yang datang berdoa meninggalkan bungkus makanan.

Menurutnya tidak disediakannya tempat sampah di taman doa waktu itu, agar pengunjung membawa pulang sampah dan tidak meninggalkannya di taman doa.

Di balik kegigihannya sebagai penyapu taman doa, ia juga bekerja paruh waktu sebagai portir di pelabuhan Lorens Say Maumere.

Ia mengaku senang bekerja sebagai penyapu taman doa tidak menghalanginya untuk bekerja sampingan sebagai portir.

Ia mengaku mendapatkan upah Rp.500.000 per bulan sebagai penyapu taman doa dan upah sebagai portir pelabuhan mencapai Rp. 1.500.000 per bulan.

Jose memilih untuk tetap bekerja sebagai penyapu taman doa karena itu bagian dari melayani Tuhan.

Baca juga: Istri dan Anak Menangis Histeris Lihat Jenazah Oktovianus Sekuriti Bank NTT

Ia berkisah hendak memutuskan berhenti bekerja sebagai penyapu taman doa ketika dirinya mengalami kecelakaan fatal pada Desember 2016.

"Saya pernah jatuh dari pohon pada tahun 2016. Saya dibawah ke rumah sakit. Saya melakukan foto rontgen dan hasilnya tulang selangkan saya itu bergeser. Saya jalan pincang dan memakai alat bantu jalan," kata Jose.

Peristiwa yang menimpahnya pada Desember 2016 membawah perjalanan rohani untuknya.

Tiga bulan ia berjalan pincang dan dibantu tongkat. Setiap hari Jose berkunjung ke Taman Doa Patung Kristus Raja Maumere.

Setiap kali duduk di sana ia merasakan perubahan, kakinya mudah digerakan setelah pulang.

Pada bulan Maret ia bisa melepas tongkat dan jalan seperti biasanya.

"Saya masih bekerja di sini karena kaki saya bisa jalan normal, berkat saya bekerja sebagai penyapu taman doa," pungkas Jose.

Berita Sikka lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved