Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini, Menaburkan Kebaikan, maka akan Menuai Kebaikan
Maka, kita manusia terkadang memakai topeng, sehingga antara perkataan dan perbuatan tidak sejalan, yakni lain dibibir, lain dihati.
Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak renungan Katolik hari ini, Sabtu 23 Juli 2022.
Renungan Katolik hari ini dibawakan oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk.
Judul Renungan Katolik hari ini yaitu Menaburkan Kebaikan, maka akan menuai kebaikan.
SEMANGAT PAGI, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan Perumpamaan Tentang Lalang Di Antara Gandum (Mat. 13: 24 - 30). Kita manusia sejak semula di ciptakan oleh Allah baik adanya. Bahkan manusia di ciptakan secitra Allah.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini Jumat 22 Juli 2022 Pesta Santa Maria Magdalena
Oleh karena itu, maka manusia disebut sebagai makhluk yang mulia. Namun, dalam perjalanan waktu, kita manusia telah terkontaminasi oleh pengaruh duniawi, sehingga kita manusia kehilangan jati diri sebagai citra Allah.
Dan Yesus datang ke dunia untuk mewartakan kerajaan Allah, demi menyelamatkan kita manusia dari kebinasaan akibat dosa, dengan tebusan nyawa Nya. Namun, dalam kenyataannya kita manusia tetaplah berbuat dosa. Iblis selalu menggoda kita manusia.
Nilai nilai kerajaan Allah yang diajarkan oleh Yesus terkadang tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik karena kuatnya pengaruh duniawi.
Kita manusia terlalu rapuh, sehingga mudah jatuh dalam godaan duniawi. Bahkan juga nilai nilai kebaikan, kejujuran, cinta dan damai yang ditumbuhkan di keluarga telah sirna ditelan oleh rayuan duniawi.
Dengan demikian, dalam diri kita manusia ada sisi terang dan ada sisi gelap, atau ada sisi kebaikan dan ada sisi keburukan.
Maka, kita manusia terkadang memakai topeng, sehingga antara perkataan dan perbuatan tidak sejalan, yakni lain dibibir, lain dihati.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Aku Telah Melihat Tuhan
Akhirnya, mari kita menjadi pribadi yang apa adanya, yang tulus, yang jujur, yang antara perkataan dan perbuatan sejalan. Kita harus buka dan tanggalkan topeng kemunafikan terhadap sesama.
Sebab, sesuatu yang baik, yang jujur yang kita berikan, yang kita tampilkan, maka kita akan mendapatkan kebaikan dan menuai kejujuran.
Ibaratnya, jika kita menanam atau menaburkan kebaikan, maka kita akan menuai kebaikan. Dan kebaikan yang tanamkan itu, melalui perbuatan baik yang kecil, lewat perhatian, lewat kepedulian, lewat senyum, sapa, salam, sopan dan santun, lewat keramahan, lewat pujian. Dan sebaliknya, jika kita menanam atau menaburkan kejahatan, maka kita akan menuai kejahatan.