Berita NTT

Wakil Gubernur NTT Minta Warga Jangan Takut Pelihara Babi

Wagub NTT,Josef Nae Soi membuka kegiatan kick off Kampanye Kesadaran ASF dan penyakit hewan menular lainnya di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/OBY LEWANMERU
Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi didampingi Kadis Peternakan Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly pose bersama pejabat yang hadir pada kick off Kampanye Kesadaran ASF di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT, Senin 25 Juli 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oby Lewanmeru

TRIBUNFLORES.COM,KUPANG-Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi meminta warga NTT agar jangan lagi takut memelihara ternak babi karena penyakit Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Saat ini ASF sudah bisa diatasi.

Permintaan itu disampaikan Josef  membuka kegiatan kick off Kampanye Kesadaran ASF dan penyakit hewan menular lainnya di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT, Senin 25 Juli 2022. Kegiatan ini kerja sama Dinas Peternakan NTT dan PRISMA (Australia- Indonesian Patnership for promoting Rural Income Throungh Support for markets in Agriculture).

Josef menyambut baik kegiatan kick off Kampanye Kesadaran ASF tersebut, karena ternak babi merupakan komoditi ekonomi, sosial dan  juga budaya. Oleh sebab itu lanjutnya, kick off tersebut memberi kesadaran kepada  semua  bahwa jangan takut memelihara babi.

"Tapi kita juga arus waspada dengan penyakit. Tadi saya mendengar laporan dari ibu Kadis Peternakan Provinsi NTT bahwa sudah banyak yang dilakukan oleh Dinas Peternakan, karena itu, saya imbau mulai sekarang pelihara babi secara biasa," kata Josef.

Baca juga: Mahasiswa Katolik Api Reinha Kupang Gelar K3SL di Solor Timur

Dijelaskan, ASF sudah bisa ditangani dengan baik, seperti halnya dengan Covid-19 juga bisa tangani sehingga ASF juga bisa.

"Kita manfaatkan kearifan lokal. Waktu sudah berubah, kita harus berubah pula. Saya imbau kepada seluruh masyarakat  mari kita pelihara babi, upacara kebudayaan dengan babi, tapi sebelum menggunakan harus pelihara," jelasnya.

Josef mencontohkan di Kabupaten Ende, sekitar 99 persen penduduknya muslim.
"Saat acara potong babi, darah dipercik di rumah-rumah. Tapi begitu saat makan mereka berseru kepada nenek moyang bahwa kami tidak makan karena kami sudah beragama Muslim ,tetapi kami masak daging ini berikan saudara-saudara kami yang Kristiani dan sebaliknya saudara kami yang Kristiani memberikan kepada kami daging yang menurut agama kami halal," katanya.

Berita NTT lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved