Demo PMKRI di Sikka
Puluhan Kendaraan Terjebak Macet Akibat Aksi Demo PMKRI Maumere di Sikka
Salah satu sopir yang enggan menyebutkan nama, cukup kesal lantaran menghambat aktivitasnya yang hendak menuju ke Pasar Alok.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Puluhan kendaraan roda dua maupun roda empat terjebak macet di jalur alternatif akibat aksi demonstrasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas Morus Maumere, Kamis 28 Juli 2022.
Aksi demonstrasi soal dugaan korupsi dana Belanja Tak Terduga (BTT) di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka itu mengaruskan aparat kemanan melakukan pengalihan jalur.
Lebih parahnya kendaraan roda empat tampak terjebak dan kesulitan melintasi lorong sempit persis di depan Kantor Camat Alok Timur. Klakson antar sesama pengendara pun terus bersahutan.
Baca juga: Ombudsman NTT Dorong Pelayanan Publik yang Maksimal di Flores Timur
Salah satu sopir yang enggan menyebutkan nama, cukup kesal lantaran menghambat aktivitasnya yang hendak menuju ke Pasar Alok.
"Tentu mengganggu pekerjaan. Tetapi apa boleh buat, meski menghambat, kita ikuti saja karena itu juga bagian dari hak mereka," ujar pria yang mengendarai mobil pickup hitam itu.
Sopir lain, Aloysius Owen mengatakan, pengendara roda empat maupun roda dua dari arah timur Kota Maumere berbelok arah, mengitari lorong samping Kantor Kejari Sikka menuju Jalan Brai.
"Kami yang arah dari Kelurahan Waioti harus ikut disini, nanti tembus ke Jalan Brai. Saya mau ke Pertokoan," katanya.
Pantauan TRIBUNFLORES.COM, kemacetan itu memakan waktu sekitat setengah jam. Aktivitas kendaraan kembali lancar setelah pendemo masuk ke dalam halaman Kantor Kejari Sikka.
Baca juga: Mantan Bupati Tantang Kejari Sikka, Beranikah Tangkap Bupati?
Namun, sejumlah pengendara yang masih terjebak macet sepanjang jalur akternatif itu terus berusaha meloloskan kendaraannya hingga tiba di Jalan Brai.
Untuk diketahui, PMKRI Santo Thomas Morus Maumere melakukan aksi unjuk rasa jilid II atau demonstrasi lanjutan atas dugaan korupsi dana Belanja Tak Terduga (BTT) dalam tubuh BPBD Kabupaten Sikka.
Pihaknya mendesak Kejari Sikka segera menuntaskan kasus tersebut, mengingat beberapa waktu lalu sudah mengantongi sejumlah dokumen saat melakukan penyegelan empat ruangan di Kantor BPKAD Sikka.
Mereka berharap, penyegelan itu bukan sebuah skenario atau setingan belaka untuk mengelabui kebenaran yang sedang terjadi.
"Jangan sampai penyegelan itu hanya setingan. Kami tidak mau kalau sampai hal itu terjadi," tandas Novensius Mariko, salah satu aktivis PMKRI Maumere.
Mantan Bupati
Mantan Bupati Sikka, Alexander Longginus menantang Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka untuk menangkap Bupati Fransiskus Roberto Diogo soal dugaan korupsi dana Belanja Tak Terduga (BTT).
Alexander turut hadir dalam aksi demonstrsi yang dilakukan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas Morus Maumere di pelataran Kantor Kejari Sikka, Kamis 28 Juli 2022.

"Berani atau tidak tangkap bupati Sikka," tegas Alexander saat diwawancarai sejumlah awak media.
Mantan orang nomor satu Sikka itu mengaku tak tahan melihat kondisi Nian Tana Sikka yang semakin hancur padahal dinobatkan menjadi barometer politik NTT.
"Saya mantan bupati yang tidak tahan lagi melihat kondisi Sikka yang begitu rusak dan hancur," tandasnya menggunakan baju kaos berkerak.
Alexander berharap pihak Kejari bekerja ekstra dalam menangani kasus dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara.
"Kita harapkan jaksa ini jangan bekerja main-main. Saya tadi sudah bilang, pak Kejari berani tidak tangkap Bupati," ungkapnya.
Ia memberi contoh saat masa kepemimpinannya dulu, dirinya sempat ditangkap aparat penegak hukum meski tak terbukti bersalah.
"Saya dulu tidak ada bukti pun ditangkap dan ditahan, saya tidur di Rutan sana," ungkapnya lagi.
Selain menyikapi dugaan korupsi, Alexander juga menyoroti pembangunan Menara Lonceng Santu Paulus II yang berlokasi di Gelanggang Olahraga (Gelora) Samador Maumere.
Sementara aktivis PMKRI, Novensius Mariko, dalam orasinya menegaskan agar Kejari Sikka segera memeriksa Bupati sebagai kuasa pengguna anggaran atas polemik dana Bantuan Tak Terduga (BTT) di BPBD Kabupaten Sikka.
"Saya sudah tekankan dari awal bahwa Bupati juga harus diperiksa. Kita pilih dia jadi pejabat, akhirnya tidak diperiksa," ucap Novensius.
Pendemo juga mendesak aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini, mengingat beberapa hari lalu sudah mengantongi beberapa dokumen asli dan spesifikasi dari Kantor BPKAD Sikka.
"Ketika engkau sudah turun melakukan penyegelan, berarti engkau tahu ada bukti bahwa ada oknum yang buat masalah ini," ucapnya saat berorasi.
Ikut Orasi
Mantan Bupati Sikka, Alexander Longginus menantang Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka untuk menangkap Bupati Fransiskus Roberto Diogo soal dugaan korupsi dana Belanja Tak Terduga (BTT) di BPBD Sikka.

Alexander turut hadir dalam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas Morus Maumere di pelataran Kantor Kejari Sikka, Kamis 28 Juli 2022.
Mantan orang nomor satu Sikka itu mengaku tak tahan melihat kondisi Nian Tana Sikka yang semakin hancur padahal dinobatkan menjadi barometer politik NTT.
Alexander berharap pihak Kejari bekerja ekstra dalam menangani kasus dugaan korupsi yang merugikan keuangan negara.
Ia memberi contoh saat masa kepemimpinannya dulu, dirinya sempat ditangkap aparat penegak hukum meski tak terbukti bersalah.
Baca juga: Ombudsman NTT Dorong Pelayanan Publik yang Maksimal di Flores Timur
Selain menyikapu dugaan korupsi, Alexander juga menyoroti pembangunan Menara Lonceng Santu Paulus II yang berlokasi di Gelanggang Olahraga (Gelora) Samador Maumere.
Sementara Itu Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere, Krisologus Dami Mengatakan menegaskan agar Kejari Sikka segera memeriksa Bupati sebagai kuasa pengguna anggaran atas polemik dana Bantuan Tak Terduga (BTT) di BPBD Kabupaten Sikka.
Pendemo juga mendesak aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini, mengingat beberapa hari lalu sudah mengantongi beberapa dokumen asli dan spesifikasi dari Kantor BPKAD Sikka.
Sementara itu, Kepala Seksi Intel Kejari Sikka R Ibrahim mengatakan, semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut akan diperiksa.
Menurut Kepala Seksi Barang Bukti dan Barang Rampasan Kejari Sikka Stevy Stollane Ayorbaba mengatakan, kasus tersebut sudah pada tahap penyidikan.
Stevy menegaskan, kejari berkomitmen menangani kasus dugaan korupsi BTT secara tuntas, humanis, dan tidak melakukan penyidikan di luar konteks penegakan hukum.
Ia berharap, adanya kontrol sosial dari masyarakat maupun organisasi mahasiswa sehingga penanganan kasus berjalan baik.