Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo

Rumah Makan di Lembor Sepi Pengunjung Pasca Kenaikan Tarif Taman Nasional Komodo

Pengusaha rumah makan di Lembor mengeluhkan sepi pengunjung semenjak munculnya berita kenaikan tarif kunjungan ke Taman Nasional Komodo.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/ROBERT ROPO
Pemilik rumah makan di Lembor, Kabupaten Manggarai Barat mengeluhkan sepi konsumen pasca kenaikan tarif Taman Nasional Komodo, Jumat 5 Juli 2022.   

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO-Pasca kenaikan biaya masuk Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sebesar Rp 3.750.000 perorang pertahun, pengusaha Rumah Makan Anugerah Lembor, Kecamatan Lembor mengaku sepi pengunjung.

"Tidak terlalu ramai, setelah ada kenaikan harga tiket masuk itu dan juga ada demo itu, ya pokoknya sejak berita terkait itu pengujung datang makan disini tidak terlalu ramai," ujar Kernel, pemilik Rumah Makan Anugerah Kepada TRIBUNFLORES.COM, Jumat 5 Agustus 2022.

Kernel mengaku pengunjung banyak hanya orang-orang lokal yang melakukan perjalanan dari Labuan Bajo ke Ruteng, begitu pun sebaliknya. Sedangkan wisatawan asing sangat kurang. 

"Yang makan paling banyak itu orang-orang lokal yang melakukan perjalan, kalau wisatawan asing memang ada, tapi tidak banyak tidak seperti sebelum kenaikan tarif itu,"ujarnya.

Baca juga: Ketua PHRI Manggarai Barat : Tiket Rp 3,75 ke Pulau Komodo Saja, Padar Jangan, Ini Alasannya

 

Kernel mengaku, dengan berkurangnya pengujung, maka berdampak pada pendapatan usahanya berkurang.  Kernel juga berharap agar tarif yang ditetapkan itu bisa diturunkan. Karena menurutnya selain berdampak pada pendapatan usaha menurun, juga membantu masyarakat lokal untuk bisa mengunjungi TN Komodo. 

"Harga naik boleh itu wajar, tapi jangan terlalu mahal, karena harus mengingat juga selain penghasilan usaha warga berkurang, ini juga berdampak pada orang-orang lokal tidak bisa pergi berwisata ke sana. Padahal mereka ini sebagai tuan rumah, kasihan kalau mahal begini orang lokal pasti setengah mati," ujar Kernel. 

Berita Manggarai Barat lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved