Wisata Flores
Wisatawan Inggris Bilang Kampung Adat Wae Rebo Indah, Tempat Wisata Flores Bak Negeri di Atas Awan
Wisatawan Inggris Bilang Kampung Adat Wae Rebo Indah. Tempat Wisata Flores ini terletak di Manggaraui. Wae Rebo seperti Negeri di Atas Awan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Matheo, wisawatan asal Inggris mengaku senang bisa tiba di salah satu tempat wisata bernama Kampung Adat Wae Rebo atau sering Negeri di Atas Awan yang berada di Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Flores.
Matheo dalam videonya mengatakan, ia sudah berencana datang ke Flores pada tahun 2001 dan waktu itu hanya mendengar Danau Tiga Warna di Kelimutu.
“Kemudian kami dengar di Flores ada Komodo di Manggarai Barat. Kami sudah ke Komodo dan sekarang kami datang Wae Rebo serta mau sampai Flores Timur. Wae Rebo tempatnya indah dan unik. Kampung ini sangat bagus dan bagus. Warganya pun sudah ramah,” kata Matheo.
Video berdurasi 2.50 menit ini dikirim Kraeng Johanes Yapi, salah satu pemandu wisata di Pulau Flores.
Baca juga: Intan Bersyukur Pesawat NAM Air Mendarat Mulus di Bandara El Tari Kupang
Yang mana, Selasa, 9 Agustus 2022 pagi ia bersama tamunya berwisata di Wae Rebo.
Wisatawan yang ia jumpai bernama Matheo mengaku bahagia dengan Kampung Adat Wae Rebo di Manggarai.
Ia mengungkapkan, Pulau Flores sungguh indah dan menyenangkan sehingga ia sudah berencana melihat alam pulau ini dari Manggarai Barat sampai Flores Timur.

Untuk diketahui Wae Rebo adalah sebuah desa adat terpencil dan misterius di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: Menikmati Pesona Pantai Pasir Putih Lewomada Sikka, Tempat Wisata Unik di Flores
Di kampung ini hanya terdapat 7 rumah utama atau yang disebut sebagai Mbaru Niang. Wae Rebo dinyatakan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 dengan menyisihkan 42 negara lainnya.
Wae sendiri dalam bahasa manggarai artinya ialah "air". Penulisan waerebo menggunakan 1 kata dan tidak memakai spasi seperti yang ditulis media. Desa Waerebo sendiri sudah berumur 1.200 tahun dan sudah memasuki generasi ke 20. Dimana 1 generasi berusia 60 tahun lamanya.

Menurut legenda masyarakatnya, nenek moyang mereka berasal dari Minangkabau yang bernama Empo Maro berlayar dari Pulau Sumatera hingga ke Labuan bajo. Empo Maro melarikan diri dari kampungnya karena difitnah dan ingin dibunuh.
Kemudian ia merantau ke beberapa kota. Pertama ia singgah di Gowa Sulawesi lalu berpindah lagi ke beberapa kota lain. Saat perpindahannya, Maro menemukan seorang istri.
Lalu ia mengajak istrinya tersebut ikut berpindah bersamanya. Pada suatu malam Maro bermimpi bertemu dengan seorang petua yang berbicara kepada Maro untuk menetap dan berkembang di Kampung Wae Rebo.