Berita Sikka

Ketika Yanto dan Gabriel Bertemu Menkop Bicara KUR  'Lilin Itu Harus Menerangi Sampai ke Pelosok'

Desember 2017, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas, menorehkan catatan positif, tidak berlebihan juga disebut catatan sejar

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
TRIBUNFLORES.COM/ORIS GOTI
FLORES BICARA. Talk Show Flores Bicara bersama GM KSP Kopdit Obor Mas di Studio TRIBUNFLORES.COM, Maumere, Kamis 11 Agustus 2022. 

"Kami sampaikan permohonan itu dan pa Menteri menanggapi positif. Kata pa Puspayoga, yah sudahlah ini permintaannya Obor Mas dan permohonannya sudah ada, mari kita bawa ke Komite KUR untuk dibicarakan. Apakah Koperasi bisa menjadi penyalur KUR atau tidak," ujar Yanto menyampaikan respon Puspayoga kala itu.

Motivasi yang melandasi mengapa Yanto 'nekat' membuat permohonan agar Obor Mas menjadi penyalur KUR, adalah dia ingin ekonomi anggota Obor Mas bisa mendapat pinjaman untuk usaha dengan bunga murah, yakni hanya nol koma loma persen.

Menurutnya, kesuksesan anggota Obor Mas, juga akan berpengaruh pada orang - orang di sekitarnya. Yanto ingin 'kue' pembangunan di negeri ini bisa dinikmati semua.

Baca juga: GM Kopdit Obor Mas Bagi Kunci Sukses untuk Karyawan Baru 

 

"istilah saya. Lilin besar sudah dinyalakan di Jakarta. Tapi Indonesia tidak akan bercahaya kalau lilin itu hanya ada di Jakarta. Mari kita bawa lilin itu masuk ke desa -desa menjadi lilin -lilin kecil yang kita nyalakan di semua pelosok," kata Yanto.

Gayung bersambut, Januari 2017, Yanto dan kawan -kawan di Obor Mas mendapat kabar bagus. "Kami mendapat informasi di bulan Januari 2017, soal peraturan koperasi yang baru, bahwa penyalur KUR bukan hanya Bank tetapi koperasi juga bisa," kata Yanto.

Februari 2017, dengan keyakinan penuh, Yanto mengajak Gabriel Pongge, berangkat ke Ibu Kota Negara, membawa permohonan resmi untuk kedua kalinya ke Kemenkop agar Obor Mas jadi penyalur KUR.

Beberapa bulan kemudian, perwakilan dari empat lembaga sekaligus, yakni Kementerian Koperasi, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) turun melakukan survei. Hasil verifikasi, Obor Mas dinyatakan lolos seleksi dan layak menjadi penyalur KUR.

Launching penyaluran KUR Obor Mas, pada Desember 2017, yang dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi, Puspayoga, berlangsung meriah.

Masih minimnya sosialisasi dan waktu yang mepet karena di akhir tahun, realisasi KUR kala itu mencapai Rp 100 juta dari target Rp 150 Miliar.

Baca juga: Kejutan di Kopdit Obor Mas, Ande Mbete Raih Suara Terbanyak Serahkan Jabatan Ketua ke Markus Menando

 

Tahun berganti, realisasi penyaluran KUR Obor Mas terus mengalami peningkatan. Di tahun 2022 Obor Mas menargetkan Rp 150 Miliar penyaluran dan sejauh ini yang sudah tersalurkan Rp 81 Miliar.

Yanto mendorong agar anggotanya memanfaatkan dengan sungguh KUR ini. Sampai saat ini, kata Yanto anggota yang memanfaatkan baru 1815 orang dari total anggota 126 ribu atau baru 1,4 persen.

Yanto menegaskan karyawan KSP Obor Mas harus menjalankan peran dan fungsinya secara maksimal. "Jadi upayakan masyarakat pelaku usaha produktif, mama -mama pedagang bisa menikmati KUR," ungkapnya.

Tidak hanya itu, para karyawan Obor Mas harus menghidupkan sungguh ciri khas koperasi yakni pemberdayaan, pendampingan dan pendidikan kepada anggota. (*)

Berita Sikka Lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved