Orasi Pelajar Flores HUT ke 77 RI

Viral Pelajar di Flores Orasi, Sentil Lari Karung Hingga Gaji ke 13, Moment HUT Ke 77 RI

Sebuah video berdurasi 8.19 berisi seorang remaja pelajar sedang berorasi di tengah lapangan, Nagekeo NTTviral di media sosial, Senin 22 Agustus 2022.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
TRIBUNFLORES.COM/HO-CAPTURE VIDEO ARIS
ORASI. Realino saat orasi pada momen HUT ke 77 RI di Lapangan Wolosambi, Nagekeo, Rabu 17 Agustus 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Sebuah video berdurasi 8.19 menit berisi seorang remaja pelajar sedang berorasi di tengah lapangan, viral di media sosial, Senin 22 Agustus 2022.

Penelusuran TRIBUNFLORES.COM, video itu diunggah oleh akun tiktok @Lafusebastian, pada Sabtu 20 Agustus 2022.

Pada video itu, @Lafusebastianus menulis 'Orasi saat HUT RI ke 77', suara anak Bajawa NTT'.

Hasil penelusuran TRIBUNFLORES.COM, ternyata, lokasi tempat orasi di Wolosambi, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.

Baca juga: Rayakan HUT ke 77 RI, Kepala SDI Kota Uneng Sebut Goyang Bento Tidak Mendidik Siswa

 

Remaja pelajar yang berorasi ini bernama Realino Woru siswa SMP Katolik Santo Yosef Koliwa, Kecamatan Mauponggo.

Realino tampak mengenakan seragam SMP, lengkap dengan topi, saat berorasi.

Dia juga mengenakan selendang motif daerah yang dililit melingkar di bahu hingga menjuntai ke dadanya.

Saat berorasi, Realino tampil percaya diri. Dia menggunakan mikrofon, suaranya terdengar jelas.

Realino berorasi usai upacara Bendera memperingati HUT ke 77 RI, yang mana untuk Kecamatan Mauponggo dipusatkan di Lapangan Wolosambi.

Warga dan anak - anak berseragam sekolah dasar dan ada pula yan mengenakan pakaian bisa berkumpul di sekeliling lapangan menonton orasi tersebut.

Baca juga: Semarak HUT ke 77 RI, Siswa di Pulau Kojadoi Gelar Karnaval Budaya Keliling Kampung Wisata Kojadoi

 

Warga terpantau sangat antusias mendengar orasinya dan ada yang merekam momen itu menggunakan handphone.

Warga net yang menyaksikan video orasi Realino juga tertarik. Terpantau sejauh ini ada 1269 komentar terkait video itu dan 4195 kali dibagikan.

"semangat adek yang cerdas... suda mewakili jeritan orang kecil di seluruh pelosok negri ini...salut anak," @Paul Rendo.

"plng pintar Ade nyong.... dengar Ade bcra ini mta lngsung berkaca" krna terharu. Slam dri Papua Ade nyong.." @Nyong Black Karibo.

"sy org Kalimantan...lanjut dek.....
terimakasih telah mawakili suwara masyarakat kecil salam," @gubukriyut.

"kok aku nangis ya, sedih tau rasanya, boleh spil orangnya kakak?," @Fina Mua Pelukis Hen.

Baca juga: Rayakan HUT ke 77 RI, Kepala SDI Kota Uneng Sebut Goyang Bento Tidak Mendidik Siswa

 

"Keren, cerdas, kualitas. walau cuman komedi.banyak makna yg tersirat," @Yosep Yodim.


Di awal video, dalam orasinya, Realino membandingkan lomba makan kerupuk yang biasa dilakukan pada momen HUT RI dengan koruptor yang makan uang negara.

"Terus ada lomba makan kerupuk. Enaknya koruptor keyang berlomba - lomba makan uang negara, kita rakyat hanya dapat lomba makan kerupuk' ungkapnya.

Realino menyinggung, dulu para pahlawan melawan penjajah merebut kemerdekaan, namun sekarang lomba yang diadakan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI aneh -aneh.

"Ada lomba lari karung, yang macam pocong lompat dari kuburan. Tidak bisa lompat akhirnya ngesot pakai karung," ungkapnya.

Dia kemudian menyentil soal sepak bola. Katanya, sepak bola antar desa maupun yang ditayangkan di televisi ada yang diwarnai aksi tawuran dan saling hujat antar suporter.

Baca juga: Ocean Blue Cottage and Restaurant Maumere Sikka Untuk Liburan Berkualitas

 

"Wow itu ramainya luar biasa, karena selain bola yang disepak, orang juga disepak, pemain baku tendang, baku tinju, suporter saling hujat wasit dikejar. Akhirnya ramai macam orang kesurupan massal, kapan sepak bola kita mau maju," ungkapnya.

"Lebih baik kita buat lomba lari sambil gendong istri," imbuhnya, disambut gelak tawa warga yang menonton. Ada pula warga yang berkomentar 'mati ee sinis semua ni'.

Dia melanjutkan, "latih memang supaya tidak ada KDRT, kalau masih ada KDRT tahun depan kita bikin lomba istri tempeleng suami atau istri perintah suami cuci piring."

"Wehhhh keren" keren, teriak warga yang menonton.

Tidak berhenti di situ, dari soal suami dan istri, dia menyentil om - om yang suka 'main mata'. "Stop sudah ada om - om yang berlomba - lomba main mata dengan orang punya anak nona,". katanya.

"Dan stop sudah ada bapa - bapa yang berlomba - lomba main kartu. Woe om -om, bapa - bapa ingat umur tu. Mati e kena singgung semua ni," ujarnya, membuat warga kian antusias.

Baca juga: Desa Nangahale, Desa Pertama di Sikka yang Miliki Lembaga Bantuan Hukum Gratis Bagi Warga 

 

Sejenak kemudian, remaja ini mengatakan apa yang dia sampaikan itu hanya sekedar untuk melucu. Menurutnya, dunia ini memang banyak panggung sandiwara.

"Apa yang saya sampaikan ini banyak fiktif belaka karena di belakang kata - kata saya, ada udang di balik batu," ungkapnya.

Dunia sekarang, katanya, banyak yang suka 'melempar batu' tetapi pintar 'sembunyi tangan' sehingga ada yang mudah bebas dari jeratan hukum, meski faktanya bersalah sampai publik pun murka dan muak.

"Fakta disingkirkan, bukti dihilangkan, orang baik difitnah, orang bijak disingkirkan, supaya hukum bisa tajam ke bawah dan tumpul ke atas," ungkapnya.

"Makanya sekolah yang benar supaya otak tidak tumpul melihat hukum yang tumpul, supaya hati tidak miring melihat keadilan yang dikebiri," imbuhnya.

Dari soal hukum, Realino kemudian menyingung honorer guru dan tenaga kesehatan.

Dia menyebut, di negeri ini ada honorer guru dan honorer kesehatan bekerja serius tetapi gaji bercanda. Ada pelawak yang kerja bercanda namun gaji serius.

Baca juga: Bocah Pedalaman Ende Berlari Bawa Meter Ukur, Boy : Mau Bangun Jembatan di Sungai Lowolaka

 

"Ada pula petani yang kerja bersusah payah namun senangnya tidak kunjung datang" ungkapnya.

Dia melanjutkan, minimnya lapangan pekerjaan, sehingga warga menjadi TKI kerja luar negeri, namun sebagian pulang tinggal nama.

Di sisi lain, katanya, ada pejabat yang kerjanya jalan - jalan namun pulang dapat uang jalan.

Lalu remaja ini menyingung soal gaji ke 13 atau tambahan penghasilan bagi PNS.

"Di kalender hanya ada 12 bulan namun ada gaji bulan ke 13. Karena mungkin bukan ke 13 itu adalah kembaran dari bulan Desember. Ehhemm ada yang tersinggung ini e bagi dong gaji bulan ke 13nya, buat modal main bola guling," ungkapnya. (*)

Berita HUT ke 77 RI Lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved