Warga Tenggelam di Napun Gete Sikka
Saksi Teriak saat Lihat Gervasius Sudah Tidak Ada dalam Sampan di Bendungan Napun Gete Sikka
Simon menuturkan, ia berteriak karena begitu tiba di pinggir bendungan usai menyebrang ia tidak melihat korban yang berada di belakangnya.
Untuk diketahui, pada, Selasa, 30 Agustus 2022 malam telah ter-jadi musibah orang tenggelam di Genangan Air bendungan Napun Gete.
Tempat kejadian di lokasi genangan air Bendungan Napun Gete, Dusun Lelabura, Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama.
Korban yang diduga tenggelam bernama Gervasius Gedo (44), warga Dusun Lelabura, Desa Ilinmedo, Kec. Waiblama.
Hingga saat ini belum ditemukan dan dalam proses pencarian oleh masyarakat dan Anggota Pospol Talibura, Polsek Waigete serta Anggota Koramil 1603-02 Talibura.
Mengenal Bendungan Napun Gete
Gervasius Gedo Gedo (46), warga Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka tenggelam di Bendungan Napun Gete, Selasa 30 Agustus 2022 malam.
Data yang dihimpun TRIBUNFLORES.COM menyebutkan, Gervasius merupakan korban pertama yang tenggelam di Bendungan Napun Gete sejak diresmikan Presiden Jokowi tahun 2021 lalu.
Bendungan Napun Gete adalah bendungan yang terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Bendungan ini dibangun pada alur Sungai Napun Gete di perbatasan Desa Ilinmedo dan Desa Werang, Kecamatan Waiblama. Bendungan Napun Gete diresmikan oleh Presiden Joko Widodo
Bendungan Napun Gete merupakan bendungan terbesar di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas tampung air mencapai 11 juta meter kubik.
Bendungan ini akan digunakan sebagai penyuplai air bersih bagi 300 ribu lebih warga Kabupaten Sikka dan juga sebagai sumber irigasi pertanian seluas 300 Hektar.
Bendungan yang dikerjakan PT. Nindya Karya (Persero) dengan Konsultan Supervisi PT. IKA-INK-VK telah memasuki tahap akhir.

Bendungan dengan kapasitas tampung 11,22 juta m3 dan bermanfaat sebagai suplai irigasi seluas 300 Ha, penyediaan air baku 214 l/dtk dan potensi PLTA 0,71 MWh ini memerlukan waktu pelaksanaan selama 1.470 hari kalender.
Pekerjaan yang sudah mencapai finishing yaitu Bangunan pengelak (Konduit), Bangunan pelimpah (Spillway), Bangunan pengambilan dan Unit Hidromekanikal.
Kepala BWS NT II, Agus Sosiawan kepada wartawan saat ke Sikka mengatakan, terhitung 26 Oktober 2020 secara keseluruhan pembangunan fisik bendungan yang dikerjakan sejak Desember 2016 dengan nilai kontrak Rp 880 miliar.
Korban Pulang Pakai Rakit