Anak Enam Tahun Dianiaya Sopir, Darah Keluar Telinga dan Dahi Memar

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Kasus kekerasan berulang lagi di Kabupaten Sikka, Pulau Flores. Anak enam tahun N diduga dianiaya oleh IB seorang pengemudi angkutan, Kamis 15 September 20220 di Desa Nanghale, Kecamatan Talibura, 35 Km arah timur Kota Maumete.

Akibat penganiayaan itu, telinga kiri N mengeluarkan darah segar. Kemudian memar pada bagian dahi dan luka bengkak pada tangan sebelah kiri. Keluarga korban mengadukan ke Kantor Polsek Waigete, Kamis 15 September 2022.

Kapolres Sikka, AKBP Nelson Felipe Quintas Diaz melalui Kasie Humas, AKP Margono dihubungi TRIBUNFLORES.COM, Senin pagi 19 September 2022 membenarkan ada kejadian itu.

Sementara laporan polisi yang diperoleh TRIBUNFLORES,COM menyebutkan, laporan dugaan penganiayaan dan kekerasan anak dibawah umur itu dibuat oleh Kepala Desa Nangahel, Sahanudin (33).

Baca juga: Tak Ada Listrik dan Internet, Siswa SMPN Satap Sukun di Sikka Seberangi Pulau Demi Ikut Ujian

Kejadian menimpa N berlangsung Kamis, 15 September 2022 sore di rumah pelaku berinisial IB. Perbuatan pelaku yang berprofesi  sopir disaksikan oleh lima warga Desa Nangahale.

Sahanudin, saat itu  berada di dalam rumahnya mendengar informasi dari tetangga korban bahwa ada tindakan penganiayaan atas anak dibawah umur.

“Saya lalu cek ke rumah pelaku dan menanyakan kondisi korban. Saya temukan korban di dalam rumah mengalami luka memar pada bagian dahi, lubang telinga kiri mengeluarkan darah dan  luka bengkak pada tangan sebelah kiri,” kata Sahanudin.

Ia membawa korban ke Puskesmas Watubaing mendapat pengobatan medis dan mendatangi SPKT Polsek Waigete membuat laporan polisi.

Berita Sikka hari ini