Doa Harian Katolik
Doa Harian Katolik Senin 19 September 2022 di SMAK Frateran Maumere, Bacaan Injil & Renungan Harian
Doa dilakukan di depan Gua Maria Bunda Hati Kudus SMAK Frateran Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tengara Timur.
Bacaan Injil Lukas 8:16- 18.
Inilah Injil Suci menurut Lukas.
U. Dimuliakanlah Tuhan.
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya.
Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
Demikialah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik Singkat.
Menghormati Tuhan maka kaum beriman merupakan sebuah kewajiban, sumber kekuatan, inspirasi dan sukacita.
Sedangkan dimata kaum tak beriman dianggap memakan waktu, energi, darah dan keringat, bahkan dianggap menghalangi kreatifitas dan kebebasan berpikir manusia. Perbuatan mereka ini sering dinilai sebagai penghormatan atas kasih Tuhan.
Baca juga: Marselino Ferdinan Kembali Jadi Sorotan Publik NTT, Video Singkat Marselino Diunggah ke Facebook
Namun apakah orang beriman tidak pernah menghujat Tuhan? Kitab Amsal dengan sangat jelas mengatakan bahwa orang beriman pun dapat menghujat Tuhan ketika ia menyimpang dari jalan kebenaran, mempermalukan sesama secara tidak adil dan merugikan hak-hak mereka, bersikap dendam, iri hari dan sebagainya.
Orang-orang yang bersikap demikian itu, sama dengan orang yang menyalahkan perintah dan meletakkannya dibawa tempat tidur seperti yang dikisahkan Yesus dalam perumpamaannya.
Kewajiban pokoknya ialah mewartakan keselamatan yang datang dari Tuhan agar orang-orang yang tidak percayai Tuhan hendak percaya.
Namun banyak orang mengabaikan kewajibannya itu, karena itu marilah kita berusaha mewujudkan itu dengan baik, sesuai peran kita masing-masing dalam kehidupan kita.