Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik Kamis 22 September 2022 Lengkap Mazmur Tanggapan dan Renungan Katolik
Bacaan Injil hari bisa pekan biasa ke XXV hari ini diambil dari Kitab Pengkhotbah 1:2-11, mazmur tanggapan 90:3-6.12-14.17, dan bacaan Injil 9:7-9.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Ria Mangkung
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Lihatlah Bacaan Injil harian Katolik Kamis 22 September 2022 lengkap renungan singkat.
Bacaan Injil hari bisa pekan biasa ke XXV hari ini diambil dari Kitab Pengkhotbah 1:2-11, mazmur tanggapan 90:3-6.12-14.17, dan bacaan Injil 9:7-9.
Bacaan I: Pengkhotbah 1:2-11. Tiada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 22 September 2022, Motivasi untuk Bertemu dengan Yesus Kristus
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia! Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah dibawah matahari?
Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang,tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.
Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Adakah sesuatu yang dapat dikatakan, "Lihatlah, ini baru!" Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah ada, lama sebelum kita. Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U.Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini Rabu 21 September 2022, Menjadi Murid Yesus
Mazmur Tanggapan 90:3-6.12-14.17.
Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan
kami turun-temurun.
Tuhan, Engkau mengembalikan manusia
kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"
Sebab di mata-Mu seribu tahun sama
seperti hari kemarin, atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
Engkau menghanyutkan manusia seperti
orang mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang lisut dan layu.
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Kembalilah, ya Tuhan -- berapa lama lagi?
dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan
kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat.
Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas
kami!
Teguhkanlah perbuatan tangan kami,
ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!
Bait Pengantar Injil Yohanes 14:6.
Akulah jalan, kebenaran dan hidup;
hanya melalui Aku orang sampai kepada
Вара.
Bacaan Injil Lukas 9:7-9.
Yohanes kan telah kupenggal kepalanya.
Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya
melakukan hal-hal besar itu?
Inilah Injil Suci menurut Lukas:
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea,
mendengar segala yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakanbahwa Yohanes telah bangkit dari antara
orang mati.
Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia
telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit.
Tetapi Herodes berkata, "Yohanes kan telah
kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?",
Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu
dengan Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Singkat dari eKatolik tentang iri hati.
Herodes, raja wilayah, mendengar segala
yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas,
sebab ada orang yang mengatakan, bahwa
Yohanes telah bangkit dari antara orang
mati. Luk. 9:7
Ketika membaca bacaan hari ini, saya
merasa pernah menjadi seperti Herodes.
Saya pernah merasakan cemas, dan
muncul iri hati karena ada orang yang
lebih disorot daripada saya, karena
pelayanan dia tampak lebih hebat
daripada saya.
Perasaan itu sempat membuat saya bersungut-sungut dalam pelayanan, dan malah membuat saya melakukan hal-hal bodoh dalam pelayanan.
Ketika perasaan tersebut datang, saya
sebenarnya sudah tahu yang benar itu
harusnya seperti apa. Saya sempat
bergumul selama berhari-hari. Jatuh-
bangun dalam mengatasi rasa cemas dan
iri hati. Racun dalam pikiran saya harus
saya kalahkan dengan Obat yang tepat.
saya mengalahkan pikiran-pikiran yang tidak benar adalah dengan mengatakan Firman Tuhan kepada diri saya. Saya katakan kepada diri saya:
"Orang lain mempunyai bagian sendiri,
dalam anggota tubuh, dia sebagai tangan,
dan saya sebagai kaki. Kami memiliki
tugas yang berbeda, dan saling melengkapi. Jangan iri hati, jangan cemas,
tetap lakukan apa yang benar."
Hari ini, kita diingatkan untuk tidak iri
hati, dan mengalahkan segala kecemasan akibat iri hati denga Firman Tuhan .
Jangan tenggelam dan mala melakukan hal-hal yang bodoh. (BD).
Sudahkah saya menjaga hati ini dari sifat iri hati?
Demikian Bacaan Injil harian Katolik Kamis 22 September 2022 lengkap renungan singkat.