Berita Sikka
Penyuluh KB Sikka Ajak Masyarakat Deteksi Dini Kanker Serviks
Pelaksanaan program ini juga bekerjasama dengan Dinas P3AP2KB Kabupaten Sikka.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.com, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Se-Dunia 2022 yang diperingati setiap tanggal 26 September, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinas P2KBP3A) Kabupaten Sikka melaksanakan pelayanan KB berupa pemasangan alat kontrasepsi dan test IVA.
Pelayanan KB ini serempak dilakukan di semua puskesmas yang ada di Kabupaten Sikka sejak Agustus hingga September 2022.
Pelaksanaan program ini juga bekerjasama dengan Dinas P3AP2KB Kabupaten Sikka.
Penyuluh KB Kecamatan Alok Timur, Bertin Viktoria, saat ditemui TribunFlores.com di UPT Puskesmas Beru, Senin, 26 September 2022 siang, mengatakan, selain pemasangan alat kontrasepsi ada juga test IVA (Inpeksi Visual Asam Asetat).
Baca juga: Flores Bicara : Program KB dan Stunting di Sikka
Test IVA dilakukan dalam bakti sosial pelayanan KB untuk mengajak masyarakat khususnya wanita mendeteksi dini kanker leher rahim (Serviks).
Lanjutnya, masih banyak masyarakat yang menganggap test IVA sebagai hal yang tabu. Sehingga masih ada yang takut dan malu.
Menurutnya, Test IVA tidak hanya menyasar pada pasangan yang sudah menikah tetapi bagi setiap orang yang sudah melakukan hubungan seksual
Victoria menyampaikan deteksi gejala kanker serviks sedini mungkin sangat diperlukan. Tujuannya untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat penyakit kanker leher rahim. Selain itu juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan kanker leher rahim sejak dini.
" Deteksi dini sangat bagus. Jika hasil screening menunjukkan adanya kanker pada stadium awal, dapat dilakukan upaya penanganan lebih dini dengan tingkat keberhasilan yang lebih besar," ujar Victoria.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 27 September 2022 Lengkap dengan Mazmur Tanggapan
Victoria juga mengajak masyarakat untuk tidak takut melakukan test IVA. Sudah saatnya perempuan harus berani melakukan test IVA untuk mengetahui kesehatan alat reproduksinya.
Sementara itu, Maria Mariska Lengu, pasien yang juga ikut memasang alat kontrasepsi dalam baksos ini mengaku sangat senang bisa terlibat dan melakukan test IVA.
" Saya awalnya agak ragu untuk test IVA. Tapi setelah diberikan pemahaman oleh ibu bidan, saya berani. Test IVA tidak sakit, jadi ibu-ibu jangan takut. Ini sangat penting untuk kita," imbuhnya.(Cr6)