Berita Sikka
Tahbiskan Imam di Ledalero Flores, Mgr Vincentius: IFTK Ledalero Sumber Harapan
"Saya berharap bahwa rumah ini tetap menjadi rumah yang subur, rumah yang memastikan kualitas imam bahkan awam untuk diutuskan keseluruh dunia,"
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, pr mengucapkan terimakasih kepada lembaga pendidikan, Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero atau IFTK Ledalero.
Hal ini ia ucapkan dalam sambutannya usai menahbiskan 11 orang diakon dan 1 orang diakon SMM di Aula Santo Thomas Aquinas Ledalero, Sabtu 1 Oktober 2022.
"Terimakasih kepada IFTK Ledalero yang telah menjadi lembaga pendidikan yang telah mendidik para imam baru. IFTK Ledalero adalah sumber harapan," ungkapnya.
Uskup Sensi pun tetap mengharapkan IFTK Ledalero menjadi rumah pendidikan yang subur.
Baca juga: Nama-nama 18 Imam SVD yang Ditahbiskan di Atambua dan Ledalero Flores
"Saya berharap bahwa rumah ini tetap menjadi rumah yang subur, rumah yang memastikan kualitas imam bahkan awam untuk diutuskan keseluruh dunia," tandasnya.
Uskup Sensi juga berterimakasih kepada Biara SVD dan Biara SMM yang telah menjadi wadah pembinaan calon imam yang mampu mendidik para imam dan calon imam hingga kini.
Berkaca pada realitas masa kini, Uskup Sensi melihat bahwa tiap tahun panggilan atau tahbisan imam semakin menurun.
Oleh karena itu, ia meminta dukungan dan kerja sama yang baik dari orang tua atau umat seluruhnya, serta lembaga pendidikan calon imam dalam usaha menghasilkan calon imam yang dapat diutus berkarya dimana saja.
"Semoga kerja sama kita tetap terjaga agar imam yang ditahbiskan tahun ke tahun semakin membaik," tutupnya.
Nama-nama 18 Imam SVD
Sebelumnya, 18 orang diakon dari Societas Verbi Divini atau SVD ditahbiskan menjadi Imam hari ini, Sabtu 1 Oktober 2022.
Baca juga: Ini Pesan Mgr. Vincentius Sensi Potokota saat Pentahbisan Imam SVD di Ledalero Flores
Misa pentahbisan 18 orang diakon tersebut berlangsung di dua tempat yakni Keuskupan Maumere dan Keuskupan Atambua.
Di Keuskupan Maumere, pentahbisan para diakon dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota, Pr sedangkan di Keuskupan Atambua, pentahbisan para diakon dipimpin oleh Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr.

Yang ditahbiskan di Keuskupan Maumere 11 orang tambah seorang diakon dari Biara SMM jadi 12 orang dan yang dithabiskan di Keuskupan Atambua ada 7 orang.
Misa pentahbisan di Keuskupan Maumere berlangsungkan di Aula Santo Thomas Aquinas Ledalero.
Berikut nama-nama imam yang ditahbiskan hari ini:
1. Pater Wilfridus Anin SVD (Ende to Ende)
Pater Dominggus Barros SVD (Ende to Angola)
Pater Heribertus Beato Yansen SVD (Ende to Germany)
Pater Yohanes Don Bosco Galus SVD (Ende to Ende)
Pater Mauricio Goncalves SVD (Ende to Brasil Sentral)
Pater Kristoforus Harun SVD (Ende to Timor Leste)
Pater Kamilus Ikun SVD (Ende to Ghana)
Pater Yosep Koting SVD (Ende to Timor Leste)
Pater Amandus Pius Labetubun SVD (Ende to Timor)
Pater Silvester Leo SVD (Ende to Ruteng)
Pater Wilfridus Larisam SVD (Ende to Sentral Amerika)
Pater Aurelius Maurice Nikmat SVD (Ende to Paraguay)
Pater Krispianus Panda Lewa SVD (Ende to Ende)
Pater Emanuel Roja (Ende to Ruteng)
Pater Marselinus Sogev Lamatapo SVD (Ende to Brazil Amazon)
Pater Benediktus Yustisianto Suhendra SVD (Ende to Ende)
Pater Yosef Tavellk Idaman SVD (Ende to USA West)
Pater Urbanus Wahyuni SVD ( Ende to Portugal)
Pesan Mgr. Vincentius
Sebelumnya, 18 orang diakon dari Societas Verbi Divini atau SVD ditahbiskan menjadi Imam hari ini, Sabtu 1 Oktober 2022.
Misa pentahbisan 18 orang diakon tersebut berlangsung di dua tempat yakni Keuskupan Maumere dan Keuskupan Atambua.
Di Keuskupan Maumere, pentahbisan para diakon dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota, Pr sedangkan di Keuskupan Atambua, pentahbisan para diakon dipimpin oleh Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr.
Misa pentahbisan di Keuskupan Maumere berlangsungkan di Aula Santo Thomas Aquinas Ledalero.
Pantauan TribunFlores.com, hadir para imam sebagai konseleberan mendampingi Uskup Sensi selaku selebran utama. Ada juga umat serta orang tua dari para yubilaris.
Perayaan misa berlangsung khidmat, hingga suasana misa pentahbisan masih berlangsung.
Mgr. Sensi dalam amanat khotbahnya sebelum pentahbisan para diakon menyebutkan tiga catatan penting yang harus dipegang teguh oleh para yubilaris.
Mgr. Sensi mengatakan, Imamat itu seindah kasih gubahan Rasul Paulus namun tapi juga bisa krusial. Namun sejatinya, Imamat adalah sebagai karunia Allah yang tak berkesudahan.
Tiga catatan yang disampaikan yakni yang pertama, pewartaan tentang kasih yang tak berkesudahan sebagaimana ditegaskan Rasul Paulus merupakan supremasi kasih allah yang bersifat sempurna dan permanen.
Allah selamanya adalah kasih. Siapapun tidak kuasa membatalkan kasih allah yang sempurna dan permanen. Imamat tertahbis adalah satu tanda allah yang tak berkesudahan.

"Maka seorang imam harus memastikan bahwa imamat yang diusungnya kaya dan indah dalam penghayatan pribadi. Imamat tanpa kasih ibarat gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing," tegasnya.
Yang kedua, Kesempurnaan kasih allah tidak boleh pernah ditiadakan dalam pewartaan sekalipun terkadang dengan kata atau kecamaman yang tajam. Tetapi, kata kata pedas atau ancaman harus berujung pada solusi keselamatan.
"Karena amarah dan hukum allah selalu menghubungkan siapapun dalam kandang keselamatan. Apapun pewartaan dengan kata pedas harus berunjung pada kandang keselamatan. Imamat harus menjadi tanda nyata kasih yang tak berkesudahan," tandasnya.
Baca juga: Mau ke Gereja, Ini Jadwal Misa Hari Minggu di Gereja Santo Thomas Morus Maumere Flores
Yang ketiga, Kasih yang tak berkesudahan hemat Mgr. Sensi, hanya dapat diusung oleh seorang imam yang bebas dari pretensi atau kepentingan tertentu.
"Kalau yesus kita yakini sebagai tanda kasih alllah sebagai terbesar dan termahal maka pertanyaannya siapa yang terbesar dalam kerajaan allah tidak bisa tidak itu harus dicari sungguh sungguh dan diamalkan direnungkan oleh para imam yang ditahbiskan," pungkasnya.
Tidak boleh ada ambisi untuk jadi terbesar dari hal duniawi. Imamat harus mewarnai dunia dengan bakti imamat terurapi dengan kuasa kasih allah yang tak berkesudahan. (Cr1).