Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Minggu 9 Oktober 2022, ‘Terima Kasih’
Terima Kasih, tema Renungan Harian Katolik ini bersumber pada perikop Injil Lukas 17:11-19.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak Renungan Harian Katolik Minggu 9 Oktober 2022.
Tema Renungan Harian Katolik hari ini yakni Terima Kasih.
Renungan Harian Katolik Hari Ini oleh RD. Eman Kiik Mau.
Terima Kasih, tema Renungan Harian Katolik ini bersumber pada perikop Injil Lukas 17:11-19.
RD. Eman Kiik Mau memulai renungannya dengan menyebutkan kata "Terima Kasih!" seringkali dilupakan orang dan tidak mendapat perhatian.
Orang merasa gengsi dan sulit untuk mengucapkannya. Tetapi bukan berarti tidak bisa kita lakukan, asal ada sikap rendah hati.
Baca juga: Renungan Pater Leo Kleden SVD Misa Hari Minggu 9 Oktober 2022
Orang asing yang telah ditahirkan Yesus menyadarkan kita semua. Dia kembali kepada Yesus untuk mengucapkan terima kasih. Tuhan sangat suka sikap rendah hati. Orang yang mampu dan mau mengucap syukur, akan menikmati hidup yang bahagia dan penuh sukacita.
Renungan tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan dan satu orang saja yang datang untuk memuliakan Tuhan Yesus, kita renungkan kembali. Apakah sikap kita? Syukur atau selalu bersungut-sungut? Kita upayakan hidup yang penuh syukur.
Selalu ada alasan untuk bersungut-sungut dan mengeluh, tetapi kira justru harus belajar menemukan alasan untuk tetap bersyukur atas segala sesuatu yang kita alami sehingga kita bisa merasakan kasih Tuhan yang selalu hadir dalam hidup kita.
Kita harus bersyukur karena Tuhan telah memberikan semuanya secara cuma-cuma alias gratis. Dengan bersyukur, kita menghargai pemberian Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Misa Rabu 5 Oktober 2022,Tentang Bersunat dan Tidak Bersunat
Bersyukur memampukan kita untuk melihat dari sudut pandang positif, tetap bersukacita dalam segala hal dan yakin akan rencana indah Tuhan.
Rasa syukur terlihat dari wajah yang tersenyum, tangan yang terulur pada sesama yang membutuhkan, sapaan hangat dan penuh kasih. Rasa syukur akan terwujud pada kerinduan untuk berbagi dengan segala yang dimiliki. Rasa syukur akan selalu mengenal kata cukup.
Setiap hari kita selalu belajar untuk mengucap syukur minimal hal-hal sederhana, saat mengawali hari, masih diberi nafas kehidupan, dan seterusnya. Syukuri hal-hal sederhana yang bisa kita nikmati dan yang kita lakukan.
Berusahalah untuk tetap bersyukur sekali pun itu sulit. Percayalah, ketika hati bersyukur, maka sukacita, damai sejahtera dan ketenangan hati akan kita rasakan.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini : Menghidupkan Harapan, Membawa Sukacita
Selamat pagi dan selamat hari baru. Selamat hari Minggu. Dalam Yesus, kita bersaudara. Tuhan memberkati. Amin.
Berikut ini adalah kutipan ayat dari Lukas 17:11-19, kiranya dapat dibaca dan direnungkan sebab dari ayat-ayat ini renungan di atas ditulis.
Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?
Inilah Injil Suci Menurut Lukas
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia.
Mereka tinggal berdiri agak jauh, dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam."
Dan sementara dalam perjalanan, mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria.
Lalu Yesus berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Demikianlah sabda Tuhan.