Renungan Katolik Hari Ini : Menghidupkan Harapan, Membawa Sukacita

Oleh: RP. Benny Bnani, SVD.

TRIBUNFLORES.COM - Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus dan para murid-Nya yang segera dikenal oleh orang-orang di sekitar Genesaret.

Tentu pengenalan orang-orang akan Yesus ini berkaitan dengan banyak mukjizat dan hal baik yang Yesus lakukan; diantaranya mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang-orang sakit.

Hari itu, ketika mereka melihat Yesus bersama murid-murid-Nya mendarat di Genesaret, mereka seperti orang-orang yang ‘dihidupkan’ kembali dari keadaan ‘mati’.

Mereka berlarian ke seluruh daerah itu untuk membawa kepada Yesus semua orang sakit dan orang-orang yang sangat membutuhkan pertolongan Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 10 Desember 2021: Wajah Ganda Kita

Bahkan, karena banyaknya orang yang membutuhkan pertolongan, mereka rela membaringkan semua orang sakit itu di pinggir jalan dan di pasar-pasar tempat dimana Yesus akan lewat dengan harapan mereka bisa disembuhkan walau hanya dengan menjamah jumbai jubah-Nya.

Yesus sungguh menghidupkan harapan banyak orang yang (mungkin) hampir putus asa.
Ada dua hal yang ditampilkan bacaan injil hari ini.

Pertama: Yesus dengan segala kemungkinan baik yang dibawanya serta datang ke Gensaret. Kedua: orang-orang atau bisa jadi sanak keluarga yang mengenal Yesus kemudian berlari-larian untuk membawa semua orang sakit dan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan Yesus.

Sadar atau tidak, dua posisi ini menjadi keadaan kita di dalam hidup bermasyarakat. Kehadiran kita (orang katolik) harus bisa menampilkan wajah Kristus yang membawa damai juga sukacita.

Seperti Yesus yang menghidupkan begitu banyak harapan orang-orang sakit agar sembuh, demikian kehadiran kita sepatutnya menghidupkan sebanyak mungkin keadaan baik yang mungkin tercipta. Itu panggilan dasariah seorang katolik.

Baca juga: Patung Pahlawan NTT Bakal Hiasi Taman Renungan Bung Karno di Kota Ende

Munghidupkan harapan dan membangkitkan sukacita dari orang-orang yang hamper putus asa atau mungkin juga hampi mati.

Mati secara fisik dan mati karena hilang harapan hidup.
Keberadaan kita juga harus menyerupai orang-orang yang mengenal Yesus di Genesaret.

Mereka tidak hanya terpesona karena orang yang sering diceritakan atau dikenal itu berada tepat di depan mata mereka, tetapi mereka segera mengambil tindakkan untuk menjemput orang-orang sakit agar mereka bisa disembuhkan.

Kepekaan dan belarasa yang luar biasa ditunjukkan oleh orang-orang ini. Mereka tidak hadir sebagai penonton seperti saat artis-artis berkunjung.