Pilpres 2024
Politisi PDIP, Vian Feoh Sebut Tidak Ada Tempat untuk Politik Identitas di NTT
Salah satunya dari politisi PDI Perjuangan asal Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jakarta, Vian Feoh.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diusung partai NasDem menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang terus mendapat tanggapan dari berbagai kalangan.
Salah satunya dari politisi PDI Perjuangan asal Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jakarta, Vian Feoh.
Politisi PDI Perjuangan Vian Feoh mengatakan partai yang mendukung pencalonan anies baswedan tidak akan mendapat tempat di Nusa Tenggara Timur.
Menurut Sekjen Badan Penanggulangan Bencana Nasional (Baguna) PDI Perjuangan itu, dukungan terhadap Anies Baswedan merupakan antitesa terhadap Jokowi yang sangat dicintai rakyat NTT.
Baca juga: Antisipasi Pemyakit Gagal Ginjal Anak, Dokter Spesialias Anak Minta Orangtua Tingkatkan Gizi
"Dua kali pemilu presiden, hampir 90 persen pemilih di NTT menjatuhkan pilihan kepada Jokowi. Pilihan itu bukan hanya karena figurnya yang rendah hati dan merakyat, tetapi juga karena Jokowi merupakan sosok nasionalisme dan mengerti akan kebutuhan rakyat NTT," ujar Vian Feoh melalui pesan WhatsApp yang diterima TribunFlores.Com pada Kamis, 13 Oktober 2022 malam.
Vian lebih jauh mengatakan bahwa selama pemerintahan Jokowi, perhatian terhadap Nusa Tenggara Timur sangat luar biasa.
Proyek infrastruktur trilyunan rupiah di kucurkan terutama pembangunan bendungan besar untuk menjawab persoalan kesulitan air untuk peningkatan produksi pertanian.
Selain itu, kata dia, Jokowi juga berkali kali mengunjungi Nusa Tenggara Timur untuk menyapa rakyatnya.
“Orang NTT yang sudah terbiasa dengan pluralisme dan keberagaman, pasti menolak figur seperti Anies Baswedan yang dikenal sebagai orang yang mengusung politik identitas demikian juga partai yang mengusungnya, akan kehilangan dukungan rakyat NTT," tegas Vian.
Vian berpendapat bahwa NTT merupakan tempat lahirnya Pancasila dan menjadi miniatur Indonesia karena keragaman budaya, bahasa dan agama ada di sana dan menjadi kekayaan yang diwarisi turun temurun.
Baca juga: Ratusan Kapal Wisata di Labuan Bajo Belum Miliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata
Keberagaman yang ada di NTT telah terajut dengan indah dan tidak boleh didistorsi isu sektarian dan politik identitas sempit.
"Sehingga ketika Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai capresnya maka tidak ada tempatnya Nasdem di NTT. GO TO HELL NASDEM dari Tanah kelahiran Pancasila," tutup Vian Feoh sengit.