Perahu Tenggelam di Rote Ndao

BREAKING NEWS: Perahu Tenggelam di Rote Ndao NTT, 7 Orang Meninggal Dunia 13 Dirawat

Tokoh masyarakat Rote Ndao, Erasmus Frans menjelaskan ia memperoleh informasi sekitar pukul 14.00 Wita, terjadi musibah perahu tenggelam.

Editor: Gordy Donovan
ISTIMEWA
ILUSTRASI PERAHU TENGGELAM - Sebuah perahu tenggelam di Rote Ndao NTT. Sebanyak 7 orang meninggal dunia dalam peristiwa tenggelamnya perahu di perairan laut Desa Boa, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Sebanyak 7 orang meninggal dunia dalam peristiwa tenggelamnya perahu di perairan laut Desa Boa, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Kejadian itu terjadi Minggu 16 Oktober 2022 siang.

Sementara 13 penumpang lainnya dirawat di Puskesmas Ba'a.

Diketahui, perahu kayu tersebut milik Yermias Nggadas, baru selesai dikerjakan.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni KM Bukit Siguntang dari Lewoleba-Maumere Hingga Nunukan

 

Kemudian ditarik ke laut oleh warga Desa Bo'a, Kabupaten Rote Ndao, Minggu siang.

Perahu naas itu tenggelam sekitar pukul 14.00 Wita.

Tokoh masyarakat Rote Ndao, Erasmus Frans menjelaskan ia memperoleh informasi sekitar pukul 14.00 Wita, terjadi musibah perahu tenggelam.

Erasmus belum bisa memastikan berapa orang yang menumpang perahu tersebut.

Baca juga: Intip Keseruan Tempat Wisata di Mbay, Banana Boat di Pantai Nangadhero Jadi Incaran Pengunjung

Erasmus menyebut tujuh orang meninggal dunia. Korban teridentifikasi bernama :

- Jendri Bunda (Laki-laki)

- Paulus Hangge (Laki-laki)

- Putri Bunda (Perempuan)

- Jandri Bunda (Laki-laki)

- Nikson A Mbatu (Laki-laki)

- Deni Adu (Laki-laki)

- Andi Hangge (Laki-laki)

Baca juga: Anggota DPRD Manggarai Timur Reses di SMPN 18 Borong, Guru dan Orangtua Minta Toilet dan Ruang Kelas

Erasmus mengatakan ada 13 orang selamat dan saat ini dirawat di Puskesmas Ba'a.

"Saya baru ke Puskesmas Ba'a ada 13 orang yang sementara ini ketemu dan selamat," ujarnya.

"Kalau kronologis yang saya dapatkan, ada perahu kayu milik Yermias Nggadas yang baru selesai pengerjaan dan ditarik ke laut oleh masyarakat sekitar Desa Bo'a," ujar Erasmus Frans. (*)


Berita NTT lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved