KM Cantika Lestari 77 Terbakar

Ini Kesaksian Korban yang Selamat dari Tragedi Terbakarnya KM Cantika Lestari 77

"Yang ruang B tidak ada yang kena lalap (api). Paling banyak di ruang c, kalau saya tidak salah," ucapnya di pelataran RS Prof Johanes Kupang

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IRFAN HOI
BERI KESAKSIAN - Salah saru korban selamat, Mathias Asmau dari terbakarnya KM Cantika Lestari 77 pada Selasa 24 Oktober 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Korban selamat menceritakan kisahnya ketika berada di kapal Cantika Lestari 77. Kapal itu terbakar hebat, Senin 24 Oktober 2022 siang ketika berlayar dari pelabuhan Tenau Kupang menuju Kalabahi Kabupaten Alor, NTT.

Mathias Asmau, salah satu korban selamat menjelaskan, sebelum adanya kobaran api, ia mendengar bunyi ledakan dibagian belakang dek kapal. Mathias berada di ruang B. Ia menyebut, bagian dek C dan ruang VIP banyak korban terbakar.

Mathias saat kejadian berada dibagian kanan area B. Ia menyelematkan puluhan korban ke arah luar. Selanjutnya dia baru keluar paling terakhir.

"Yang ruang B tidak ada yang kena lalap (api). Paling banyak di ruang c, kalau saya tidak salah," ucapnya di pelataran RS Prof Johanes Kupang, Senin malam.

Baca juga: Data Terbaru: 19 Korban Selamat dari Terbakarnya KM Cantika Lestari 77 Dirawat di RS Johannes Kupang

 

Ia sempat menyelematkan seorang bayi berumur tidak lebih dari satu tahun. Mathias mengaku tak mengetahui secara jelas orang tua anak itu.

"Ada bayi yang selamatkan. Tapi tidak tauh orang tuanya siapa. Anak itu saya pikir sudah meninggal, tapi saya keluar begini, saya lihat masih bernafas. Jadi saya pukul dia punya perut jadi dia muntah dan anak bernafas," jelasnya.

Mathias kemudian membawa anak itu dengan sebelah tangan. Ia sudah terendam air didalam geladak kapal. Anak tersebut berhasil dievakuasi tim penyelamat yang menggunakan KM Bahari.

Dia mengaku, sejak api mulai menyala, kapal itu terus melaju hingga empat jam lamanya. Terbakarnya kapal terjadi sekira pukul 13.00 Wita di perairan pulau Timor. Kapal baru terhenti di perairan Naikliu Kabupaten Kupang dan dilakukan evakuasi oleh tim SAR.

Baca juga: Korban Kebakaran Kapal Cantika 77 Bertambah, Total yang Tewas 14 Orang Penumpang

 

Mathias menyayangkan saat terjadi kebakaran, tidak ada alarm atau tanda peringatan kebakaran.

"Saya sesalkan itu tidak ada alarm dari kapal itu. Dari kapal tidak ada kode atau tanda bahwa kapal terbakar. Jadi yang ada ini memang spontan memang kami selamatkan diri. Jadi wajar kalau ada yang tertidur dan terbakar," ujarnya.

Ia berujar, saat kejadian masing-masing penumpang kemudian mencari keselamatan sendiri. Dia menyaksikan ada penumpang yang memecahkan kaca dan mendobrak pintu kapal untuk menyelamatkan diri.

Dia mengaku bersyukur selamat dari musibah nahas itu meski berjam-jam bertaruh hidup dan mati dilautan. Mathias menyampaikan, ia menyelematkan semua penumpang yang saat itu bersamanya. Dia merupakan penumpang terakhir yang dievakuasi tim dari KM Bahari.

Korban selamat lainnya, Novita Jo Lobo, mengaku, ia dan ayahnya saat itu berada dibagian belakang dek kapal. Spontan ayahnya menyampaikan bahwa adanya kepulan asap.

"Jadi bapa sempat bilang, ada asap ini. Jadi kita semua mulai panik dari situ," sebutnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved