Berita Sikka
Felixia Bangga Ikut Menari Hegong saat Penjemputan Patung Maria di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit
Malam itu Felixia bersama 7 rekannya menari Hegong untuk menjemput Patung Bunda Maria yang dihantar oleh umat KBG Bunda Ratu Para Imam.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Felixia Padeng tak menapik rasa bangganya usai ikut menjadi penari saat penjemputan Patung Bunda Maria di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, Lingkungan Kristus Ratu Itang Kota Uneng, Paroki St.Yoseph Maumere, Sikka, Rabu 26 Oktober 2022 malam.
Malam itu Felixia bersama 7 rekannya menari Hegong untuk menjemput Patung Bunda Maria yang dihantar oleh umat KBG Bunda Ratu Para Imam.
Diketahui, Tarian Hegong merupakan tarian adat khas daerah Kabupaten Sikka yang sudah sejak dahulu kala diwariskan. Tarian ini biasa dipentaskan saat momen kebersamaan, pesta adat, pesta syukuran dan penjemputan tamu kehormatan dan lainnya.
Felixia dan rekannya rupanya tak ingin para umat lain kecewa, mereka tampil memukau saat mengarakan patung menuju tempat yang telah disediakan.
Baca juga: Tradisi Witi Orin atau Angkat Rumah Gunakan Tenaga Manusia, Warisan Leluhur di Sikka
Mereka menari sepanjang jalan dengan jarak sekitar 300 meter. Lenggak-lenggok para penari menjadi hal yang menarik dengan balutan kostum kuning dan tenun Sikka sebagai pelengkap.
Tangan-tangan penari, begitu lihai memperagakan setiap gerakan. Hingga tempat terakhir dimana Patung Bunda Maria diletakan, hentakan kaki mereka terus dimainkan.
Para penari diantaranya, Felixia, Esty, Linda, Puput, Sofi, Grace, Lany dan Neysa.
Umat yang hadirpun larut dalam doa dan nyanyian Maria saat itu. Patung Bunda Maria tersebut dihantar oleh Umat KBG Ratu Para Imam dan kurang lebih 5 hari disana baru dihantar menuju KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit.

"Tadi malam itu untuk pertama kalinya saya menari Hegong. kami anggota Kombas Bunda Keselamata Orang Sakit, yang diminta untuk menari. Kami juga latihan hanya 3 kali saja. Jadi, Saya juga kaget waktu diminta menari, karena memang saya belum pernah menari Hegong. Terus saya memberanikan diri karena yakin dan mau berpartisipasi dalam kegiatan penjemputan Bunda Maria tadi malam. Itu menjadi suatu kebanggan juga buat saya,"ujar Felixia kepada TRIBUNFLORES.COM Kamis 27 Oktober 2022.
Ia mengaku senang karena malam itu ia dan 7 orang rekannya berhasil menari Hegong dan menjadi awal untuk terus belajar agar bisa menari lagi kedepannya.
Baca juga: Warga Wolomotong Menari Hegong di Tengah Jalan, Rayakan Kemenangan Salah Satu Calon Kades
Umat Antusias
Sementara itu ratusan lebih umat tampak antusias mengikuti perarakan Patung. Mereka berdoa dan menyanyi saat mengarakan patung menuju tempat persinggahan di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit.
Anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, laki-laki dan perempuan antusias malam itu.
Barisan anak-anak membawa lilin bernyala dan orang dewasa membawa lilin sambil melantunkan doa dan nyanyian Maria.
Saat tiba di tempat peristirahatan Patung Maria di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, dilanjutkan dengan doa peristiwa dan menyanyikan lagu Maria.
Setelah itu umat duduk dan berkumpul bersama dan melaksanakan ramah tama.

Devi Daniel yang bertugas sebagai Master of Ceremony (MC)malam itu mengaku suatu kebanggaan yang luar bisa, karena umat begitu luar biasa antusias untuk ikut dalam perarakan patung.
Tradisi itu sudah diwariskan sejak dahulu kala oleh umat Katolik diwilayah itu. Ini menjadi suatu tanda warisan yang sudah diwariskan harus terus dilestarikan.
"Kita memuji kemurahan Bunda kita Maria. Kita sepakat berdoa, kita sembah sujud kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Kita berdoa juga untuk orang belum hadir, kita berdoa agar Maria melindungi kita. Kita berdoa untuk orang sakit semoga mereka lekas sembuh. Malam hari ini kita dan kami KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit menunggu kehadiran kita semua,"ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada ketua KBG, Maria Sadia, umat KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, KBG Bunda Ratu Para Imam yang telah berpartisipasi dalam perarakan patung.
Kebersamaan itu harus terus dipupuk dan harus terus dibina sehingga menciptakan suasana hidup yang damai dan rukun.
Acarapun dilanjutkan dengan santap malam bersama. Umat KGB Bunda Keselamatan Orang Sakit menyiapkan makan malam dan mereka larut dalam kebersamaan malam itu. (GG).