Ibadah Sabda

Ibadah Sabda Peringatan Arwah Semua Orang Beriman Rabu 2 November 2022

Ibadat Sabda Peringatan Arwah Orang Beriman pada Tanggal 2 November 2022 mendatang bagi umat katolik di mana saja berada

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 6 Oktober 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Berikut ini Ibadat Sabda Peringatan Arwah Semua Orang Beriman pada Rabu, 2 November 2022.

Ibadah Sabda Peringatan Arwah ini dibuat Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Maumere, Flores.

Ibadah Sabda Peringatan Arwah ini diperoleh TRIBUNFLORES.COM di Maumere, Senin, 31 Oktober 2022 sore.

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan
disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan Kebangkitan.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari tercinta, sehari setelah kita
merayakan pesta para kudus, kita merayakan
peringatan arwah orang beriman. Sesungguhnya,
umat Allah di dunia tidak terpisah dari para kudus di
surga dan dari saudara kita yang telah berpulang.
Kita semua bersatu padu dalam Kristus yang telah
wafat, bangkit, dan akan kembali. Kita peringati
arwah semua orang beriman yang telah berpulang
dalam Kristus dan kita memohon agar mereka
disinari dengan cahaya abadi bersama para kudus
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Bersama mereka kita nantikan kedatangan
Penebus dan Tuhan kita yang akan mengubah
tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan TubuhNya yang mulia. Harapan itulah yang menghibur
kita, sebab bagi umat beriman hidup hanyalah
diubah, bukannya dilenyapkan. Sesudah roboh
rumah kita di duna ini, tersedialah bagi kita
kediaman abadi di surga.
Mari kita siapkan hati kita untuk merayakan
peristiwa keselamatan ini. Kita hening sejenak
untuk memeriksa batin kita.
[hening sejenak]

Baca juga: Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang Pimpin Misa Penutupan Pesparani

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Tuhan, kami mohon berkenanlah mendengarkan
doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan
kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang
bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau juga
meneguhkan harapan kami bahwa bersama hambahamba-Mu yang telah meninggal, kami pun akan
bangkit untuk hidup abadi.
Dengan pengantaraan Yesus Jristus Putra-Mu, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.

07. BACAAN PERTAMA (2Mak. 12:43-45)
L : Bacaan dari Kitab Kedua Makabe.
Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah
pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu
perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena
Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak
menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur
itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah
mendoakan orang-orang mati.
Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala
yang amat indah bagi sekalian orang yang
meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran
yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka
disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah
untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya
mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 130:5)
Dari jurang yang dalam,
aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan.
Mzm. 130:1-8
Dari jurang yang dalam
aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
Tuhan, dengarkanlah suaraku!
Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian
kepada suara permohonanku.
(Refren)
Jika Engkau, ya TUHAN,
mengingat-ingat kesalahan-kesalahan,
Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan,
maka ornag-orang takwa kepada-Mu.
(Refren)
Aku menanti-nantikan TUHAN,
jiwaku menanti-nanti,
dan aku mengharapkan firman-Nya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan
lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi,
lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
(Refren)
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel!
Sebab pada TUHAN ada kasih setia,
dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Dialah yang akan membebaskan Israel
dari segala kesalahannya.
(Refren)

 

Baca juga: Ketua PHDI NTT Nilai Pesparani Nasional Perkokoh Nilai Toleransi

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:20-24a.25-28)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
Jemaat di Korintus.
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang
sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang
manusia, demikian juga kebangkitan orang mati
datang karena satu orang manusia.Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan
dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan
Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya:
Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatanganNya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana
Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa.
Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai
Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di
bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang
dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah
ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau
dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah
ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang
telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki
Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau
segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus,
maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan
diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan
segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi
semua di dalam semua.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Yoh. 14:13)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Berbahagialah ornag-orang yang mati dalam Tuhan.
Mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka,
karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
U : Alleluia

11. INJIL (Yoh. 6:37-40)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan
datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah
turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendakKu, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang
telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang
telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang
telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang
hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir
zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu
supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan
supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT
Hari ini secara khusus kita mengenangkan arwah
semua orang beriman. Bacaan Injil berbicara tentang
janji Yesus agar semua orang yang percaya kepadaNya, tidak akan hilang binasa melainkan memperoleh
hidup yang kekal. Ada dua kata kerja yang dipakai
Yesus untuk menggambarkan janjinya itu yaitu tidak
dibuang dan tidak hilang binasa. Kita dalami kedua
kata kerja ini.
Pertama, Yesus mengatakan bahwa yang datang
kepada-Nya, tidak akan dibuang. Yesus datang untuk
mengumpulkan kawanan domba agar semuanya
menjadi satu. Itulah yang dikehendaki Bapa.
Persatuan ini tidak hanya terjadi di dunia ini saja,
melainkan dimulai di bumi dan berlanjut di dalam
persekutuan abadi di surga. Itulah sebabnya, Yesus
katakan bahwa mereka tidak akan dibuang.
Janji Yesus ini menguatkan kita agar kita tetap setia
kepada-Nya. Hidup di dunia ini hanyalah sementara.
Pada akhirnya kita akan meninggalkan dunia ini.
Tujuan akhir kita adalah hidup abadi dalam dan
bersama Tuhan. Karena itu, kita berupaya
menyiapkan kehidupan kita agar kita sudah bisa
merasakan kehidupan abadi itu di bumi ini. Ketika kita
dekat pada Tuhan, kita memiliki jaminan bahwa kita
tidak akan dibuang. Kita pun diminta untuk tidak
menyia-nyiakan kesempatan ini. Mari dekatkan diri
kepada Tuhan.
Kedua, Yesus juga mengatakan bahwa mereka yang
telah dipercayakan kepada Yesus, yang selalu dekat
kepada Yesus, tidak akan hilang binasa. Yesus
memakai kata ‘hilang binasa’ yang menunjukkan
bahwa ketika orang tidak beriman kepada-Nya,
mereka akan hilang dan binasa. Sebaliknya mereka
yang percaya kepada-Nya akan memperoleh hidup
yang kekal. Ia bukannya hilang binasa, melainkan
akan dibangkitkan juga untuk kehidupan yang kekal,
yang tidak dapat binasa.
Kalau kita sudah mendapatkan jaminan hidup kekal
ini, maka kita tidak perlu lagi merasa cemas. Kita juga
tidak perlu lagi mencari hal yang lain. Yang kita buat
adalah setia kepada Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya.
Kadangkala kita sendiri yang memilih untuk
menghilang dari Tuhan. Kita jarang berdoa, atau
menghadiri perayaan ekaristi. Kita menghilang dan
mengarahkan diri kita kepada kebinasaan. Di saat kita
memperingati arwah orang beriman ini, kita pun
disadarkan bahwa pada akhirnya kita akan
menghadap tahta surgawi. Maka, supaya kita tidak
binasa, sebaiknya kita tidak menghilangkan diri kita
dari pertemuan dengan Tuhan. Semoga kita selalu
setia dan dekat kepada Tuhan.

 

 

 

Baca juga: Pernikahan Anak Kontribusi Keturunan Stunting di Lembata

13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita pnajatkan
doa kepada Allah Bapa yang telah membangkitkan
Kristus dari alam maut.
P : Bagi para pejabat Gereja yang telah berpulang
kepada Allah. Semoga mereka dapat bersatu
dengan Allah, dan kehidupan yang telah mereka
jalani menjadi teladan bagi umat Allah yang masih
berjuang di dunia. Marilah kita mohon….
P : Bagi saudara-saudari dan sahabat kita yang telah
meninggal dunia. Semoga mereka menikmati
kebahagiaan abadi bersama Bapa di surga. Marilah
kita mohon….
P : Bagi para korban kecelakaan, bencana alam, dan
kerusuhan. Semoga mereka yang secara mendadak
direnggut oleh maut dan belum melakukan
pertobatan, dapat memperoleh pengampunan dan
masuk dalam sukacita surgawi. Marilah kita
mohon….
P : Bagi kita semua yang masih mengembara di dunia
ini. Semoga ktia saling menolong dan mendukung
dalam pengembaraan hidup ini, sambil senantiasa
berjaga-jaga dan menyadari bahwa maut akan
membawa kita semua pada tujuan hiudup yang
sejati. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa, kebangkitan dan kehidupan, semua
makhluk berada di dalam kuasa-Mu. Lindungi dan
dampingilah kami selalu dalam diri Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang hidup dan
kekal telah menyelamatkan kita melalui
kemenangan Yesus, Putra-Nya, atas dosa dan maut.
Maka marilah kita memuji Tuhan kita Yesus Kristus
dengan berseru:
Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Tuhan Yesus Kristus, kematian telah Engkau
binasakan untuk selamanya; air mata telah Engkau
hapuskan dari wajah semua orang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Tuhan Yesus, Engkau mengalami kematian sebagai
manusia, tetapi telah dibangkitkan oleh kekuatan
Bapa dan Roh Kudus. Kepada kami yang percaya
akan nama-Mu Engkau berikan jaminan kehidupan
kekal. Dengan demikian tak ada sesuatu pun yang
dapat memisahkan kami dari cinta-Mu: entah hidup
entah mati, kami tetap menjadi milik-Mu! Maka
kami memuji Engkau:
U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Ya Tuhan Yesus, lewat misteri Paskah-Mu, Engkau
menghapus air mata kedukaan kami, dan maut pun
tidak ada lagi; bagi umat-Mu yang telah Engkau
panggil takkan ada lagi perkabungan, tangisan, dan
dukacita. Bagi mereka, segala yang sementara dan
duniawi telah berlalu; yang mereka nikmati
hanyalah kegembiraan abadi dalam persekutuan
dengan Engkau. Maka kami memuji Engkau:
U : Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P : Sungguh ya Tuhan Yesus, Engkaulah jaminan hidup
abadi. Dengan penuh iman dan harapan kami
menantikan Engkau, dan bersama dengan semua
orang yang kini berbahagia di surga, kami
melambungkan pujian dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Kebangkitan.

20. MENDOAKAN MAZMUR 23
TUHAN adalah gembalaku,
takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku
di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka
akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarng, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin.

21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, kehidupan kita di dunia
mempunyai awal dan akhir. Berkat kebangkitanNya, Kristus membangkitkan kita dari kematian.
Karena itu, segala sesuatu yang kita lakukan di
dunia ini meski bersifat sementara dan fana, tetapi
bukanlah tanpa makna. Dengan kekuatan rahmat
Allah dan ketekunan untuk berbuat baik seturut
ajaran Kristus, maka kita mulai menikmati
kehidupan kekal. Iman akan Kristus yang bangkit
merupakan jaminan bagi kita untuk menikmati
kehidupan abadi.

22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami telah merayakan misteri Sabda yang
membebaskan sambil memohon belas kasih-Mu
untuk saudara-saudari kami yang telah meninggal.
Semoga mereka beralih ke tempat kediaman yang
terang benderang dan penuh kedamaian.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP.(ris)

Berita Lifestyle Lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved