Berita Flores Timur
Warga Ojan Detun Kumpul di Halaman Kantor Desa Dapatkan Signal
Kesulitan mendapatkan signal telpon seluler menjadi masalah klasik bagi banyak daerah pedesaaan di wilayah Kabupaten Flores Timur.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kebelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Warga Desa Ojan Detun di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores masih merasakan kesenjangan layanan internet. Satu-satunya lokasi yang bisa diakses di halaman kantor desa.
Topografi desa yang berada di bagian selatan Flores Timur sampai saat ini belum tersentuh jaringan internet. Kesenjangan dialami warga lantaran menara Telkomsel di Desa Hewa berjarak sekitar 4 Kilometer tak menjangkau sampai ke Desa Ojan Detun.
Untuk menelpon dan mengakses internet, warga mengandalkan menara penguat signal dengan ketinggian diperkirakan 20 meter. Menara tersebut menjadi andalan mereka selama satu tahun terakhir.
Kepala Desa Ojandetung, Yohanes Nani Ipir mengatakan pembangunan menara penguat signal menggunakan dana desa Rp 87, 700 juta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap jaringan komunikasi dan informasi.
Baca juga: Warga Ojandetung Flores Timur Dikurung Enam Tahun di Gubuk Reot
"Pengadaan tahun 2021 menggunakan dana desa. Sekarang segala macam urusan harus menggunakan aplikasi yang didukung jaringan," katanya kepada wartawan, Rabu 2 November 2022.
Yohanes mengaku internet di desanya belum selesai lantaran kapasitas signal dan jangkauannya sangat terbatas. Apabila dipakai lebih dari 20 pengguna, kekuatan signal semakin lemah bahkan tak bisa diakses.
"Semakin banyak yang gunakan, maka jaringannya semakin lemot. Yang dapat signal palingan yang rumahnya berada di dekat kantor desa. Jangkauan maksimal 50 meter, selebihnya jaringan hilang," ungkapnya.
Saat banyak pengguna, katanya, para pelajar SMP dan SMA terpaksa berjalan kaki menuju Desa Hewa demi mendapatkan signal ketika mengerjakan tugas sekolah.
Baca juga: Penjabat Bupati Flores Timur Resmikan Rumah Layak Huni dan Gedung Balai Rakyat Desa Watohari
Keadaan tersebut membuat warga sering memberikan usulan ketika pemerintah desa menggelar musyawarah. Pihaknya meminta pengertian baik para warga lantaran kondisi ini juga menghambat aktivitas kantor.
"Apa lagi kalau lampu padam, maka kami harus menunggu. Signal ini kan sudah jadi kebutuhan sesuai tuntutan jaman, semua informasi ada disana," katanya.
Ia mengatakan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur beberapa kali melakukan survei lokasi. Pihaknya juga diminta menunggu karena hasil survei akan diserahkan ke pemerintah pusat.
"Dari Dinas Kominfo bilang bersabar. Kita juga pernah usulkan dari tahun 2018, sebelum mereka datang lakukan survei lokasi," tuturnya.