Berita Flores Timur
Pria ODGJ di Flores Timur Idap Epilepsi hingga Nyaris Tewas di Kali, Kini Sudah 6 Tahun Dikurung
Badannya bertambah kurus dengan perawakan lebih pucat. Migu terpaksa dikurung lantaran perangainya yang bringas hingga meresahkan warga.
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- HHT (31) mengalami sakit gangguan jiwa (ODGJ).
HHT juga mengidap epilepsi sejak usianya masih kecil.
HHT yang mestinya beraktifitas layaknya pria normal, terpaksa dikurung selama enam tahun oleh keluarganya dalam gubuk reyot depan rumahnya di Desa Ojan Detun, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Kondisi HHT semakin memprihatinkan. Badannya bertambah kurus dengan perawakan lebih pucat. Migu terpaksa dikurung lantaran perangainya yang bringas hingga meresahkan warga.
"Pernah membunuh ternak warga. Kalau sakitnya kambuh, siapa saja yang lewat pasti dia lempar dengan batu dan kayu," ujar Maria Aja Tapo (26), adik kandung HHT Rabu 1 November 2022.
Baca juga: Viral di TikTok, Guru di Pelosok NTT Minta Menkominfo Jhonny Plate Nonaktifkan Jaringan BAKTI
Maria menuturkan, HHT nyaris tewas tercebur di kali saat penyakit epilepsinya kambuh. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan setelah mengevakuasi kakaknya ke tempat aman.
"Saya lupa tahun berapa, tapi waktu itu usia saya belasan tahun. Saya angkat dia punya muka lalu tarik badannya ke darat," ujar Maria sambil memeperagakan beberapa gerakan evakuasi.
Selain di kali, tubuh pria malang itu juga pernah terbakar api. Tangan dan kepalanya bahkan melepuh berhasil disembuhkan dengan pengobatan tradisional.
"Dia sering kumat dan tidur di kali, pemukiman warga, hingga pernah terbakar api. Kepala dan tangan terbakar hingga cukup parah," ceritanya.
Ia mengatakan, penyakit epilepsi itu terus berlanjut hingga mengalami gangguan kejiwaan. HHT pernah menggelepar dalam gubuk selama hampir satu jam. Keluarga tak bisa berbuat banyak.
Menurutnya, selama berada dalam kurungan, kondisi HHT belum menunjukan tanda perubahan positif. Keluarga belum punya biaya pengobatan maupun pendampingan konseling.
Baca juga: Oknum Anggota TNI AL Lanal Maumere yang Diduga Terlibat Calo Ditahan, Danlanal: Bukan Kali Ini Saja
Selama menjalani sakitnya itu, HHT kerap dibantu pemerintah desa dengan memberikan bantuan uang tunai dari dana desa (BLT). Sesekali para petugas kesehatan dari Puskesmas Wulanggitang datang menjenguk, berdialog singkat, dan memberikan obat-obatan.
"Orang kesehatan sering datang. Kami juga dapat bantuan dari desa. Kakak HHT dapat BLT dan mama dapat bantuan PKH," ungkapnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ojan Detun, Abdon Julius mengatakan, para warga selalu diarahkan bersikap humanis saat berinteraksi atau berada di sekitar gubuk HHT.