DBD di Nagekeo
Tahun 2022, DBD Nagekeo Tembus 48 Kasus, 1 Meninggal Dunia
Warga masyarakat Kabupaten Nagekeo dihimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan gigitan nyamuk pembawa virus Dangue
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Patrianus Meo Djawa
TRIBUNFLORES.COM, MBAY-Warga masyarakat Kabupaten Nagekeo dihimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan gigitan nyamuk pembawa virus Dangue saat memasuki musim penghujan bulan November 2022.
Himbauan ini disampaikan Kepala Dinas kesehatan kabupaten Nagekeo, dr Emerentiana Wahyuningsih , Senin, 7 November 2022 siang saat ditemui TRIBUNFLORES.COM di Mbay, menyusul temuan tingginya angka penularan gigitan nyamuk sepanjang tahun 2022 hingga mencapai 48 kasus penularan DBD dan satu diantaranya meninggal dunia.
Dinas Kesehatan kabupaten Nagekeo, ujarnya, menempatkan wilayah kecamatan Aesesa berada diperingkat teratas dengan 39 kasus gigitan. Di mana ada 3 kasus gigitan di Kecamatan Keo Tengah dan Boawae, Nangaroro 2 kasus dan terendah di kecamatan Nangaroro dengan 1 kasus gigitan nyamuk dangue.
Sementara itu, untuk suspect DBD juga menempatkan kecamatan Aesesa berada di peringkat tertinggi yakni 19 kasus suspect, menyusul kecamatan Boawae 4 kasus, 2 kasus masing-masing di kecamatan Nangaroro dan Wolowae dan terendah di kecamatan Aesesa Selatan dan Mauponggo masing-masing 1 kasus suspect DBD.
Baca juga: 13 Warga Tarinfeksi DBD, Dinkes Manggarai Fogging dan Bagi Kelambu di Desa Dimpong Rahong Utara
Meski para penderita DBD saat ini telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan kembali kerumah masing-masing, Dinas Kesehatan melalui bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menghimbau masyarakat Nagekeo tetap mewaspadai penularan gigitan nyamuk seperti dengan pola 3 M plus yakni melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pembersih lingkungan dan menabur bubuk abate pada wadah penyimpanan air.
"Menyongsong musim penghujan bulan November ini, diprediksi nyamuk akan berkembang lebih cepat. Untuk itu, kita mengharapkan agar seluruh masyarakat Nagekeo memperhatikan kebersihan lingkungan sehingga tidak menjadi tempat sarang nyamuk. Diminta pula, agar disetiap rumah mewajibkan salah penghuni rumah menjadi juru pemantau jentik," ujar Emerentiana.
Lebih lanjut, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam selama dua atau 3 hari agar segera diperiksa di fasilitas kesehatan terdekat untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Berita Nagekeo Lainnya