Banjir Bandang di Nagekeo

Pemulihan Pascabencana Banjir Bandang di Mauponggo, Anak-anak Butuh Pendampingan Psikologis  

Sekretaris Desa Sawu, mengatakan banyak anak korban bencana masih merasa takut dan membutuhkan pendampingan psikologis. 

Penulis: Charles Abar | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR –
LOKASI BENCANA- Lokasi bencana banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Sabtu (13/9/2025). 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, SAWU- Banjir bandang yang melanda Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, pada Senin 8 September 2025, tidak hanya merusak rumah dan lahan warga, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis terutama bagi anak-anak.

Sekretaris Desa Sawu, Olivaria Prada Disa, mengatakan banyak anak korban bencana masih merasa takut dan membutuhkan pendampingan psikologis. 

“Kalau ada psikolog yang mendampingi, anak-anak sekolah kami bisa lebih cepat mengurangi rasa trauma mereka,” ujarnya, Senin (15/9/2025).

Meski proses belajar di sekolah sudah dimulai kembali, keterbatasan sarana pendidikan menjadi kendala. 

 

Baca juga: Tim SAR Gabungan Tutup Operasi Pencarian Korban Banjir Bandang di Mauponggo, 3 Korban Masih Hilang

 

 

 

Buku tulis dan alat menulis hampir tidak tersedia, sementara bantuan yang diterima posko lebih banyak berupa makanan, pakaian, dan air bersih. 

Kebutuhan khusus perempuan, seperti pembalut, juga masih terbatas dan baru sebagian kecil dipenuhi oleh Pemerintah Provinsi NTT.

Data Pemerintah Desa Sawu mencatat, 41 kepala keluarga kehilangan rumah atau pondok, sementara 76 kepala keluarga terdampak pada lahan pertanian. 

Kerugian mencakup sawah padi, cengkeh, pala, kakao, kelapa, hingga tanaman umur pendek.

 

Baca juga: Tiga Anjing Pemburu Dikerahkan Bantu Pencarian Korban Hilang Banjir Bandang di Mauponggo Nagekeo

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved