Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 20 November 2022, Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Mari kita simak teks Misa Hari Minggu ini Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Berikut ini adalah teks misa hari Minggu 20 November 2022. 

13. HENING
14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..


15. DOA UMAT


P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa
kepada Allah Bapa yang telahmengutus Sang
Kristus, Tuhan dan Raja semesta alam, sumber
keselamatan bagi semua orang, dengan berseru:
Rajailah kami, umat-Mu.
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi Gereja. Kita berdoa untuk Bapa Suci, para
Uskup, para imam, dan kaum beriman, supaya
dalam kehidupan sehari-hari selalu tunduk kepada
bimbingan Allah, sehingga umat Allah bertumbuh
dan berkembang sesuai dengan kehendak Bapa di
surga. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi para pemimppin negara. Semoga para
pemimpin negara tidak menyalahgunakan kekuasaan, tetapi mempergunakannya dengan bijaksana
untuk kepentingan rakyat, bukan kesejahteraan diri
sendiri, sehingga melalui mereka kita dapat melihat
kehendak Tuhan.. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang mengalami penindasan.Kita
berdoa semoga Tuhan mengutus orang-orang yang
membantu mereka menemukan kembali
kekebasan dan kebahagiaan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang tekun berjuang demi
keadilan. Semoga mereka yang tak pernah Lelah
berjuang demi tegaknya keadilan dan kedamaian
diberkati Tuhan dalam usahanya untuk
membangun dunia baru yang lebih
membahagiakan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi kita semua. Semoga kita tidak mendewakan
kekuatan manusiawi dalam berbagai prestasi yang
telah kita capai, tetapi dengan rendah hati
mengakui karya Allah dalam segala usaha yang kita
jalani. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah permohonan kami, ya Bapa.
Dengarkanlah dan kabulkanlah, sebab kami berdoa
kepada-Mu dalam Kristus, Raja kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, kebijaksanaan Allah
sungguh tak terselami. Orang yang hina diangkatNya, dan orang yang rendah hati ditinggikan-Nya.
Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama
Tuhan. Nama Tuhan harus dimasyhurkan sekarang
dan selama-lamanya. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari terbitnya matahari sampai terbenamnya,
terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi
segala bangsa; kemuliaan-Nya mengatasi langit.
Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di
tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat
ke langit dan ke bumi? Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama para bangsawan,
bersama para bangsawan bangsanya. Marilah kita
memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari sebab itu, ya Allah, bersama seluruh umat
beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus
Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat]
dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat],
kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Kristus Raja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved