Berita Manggarai Timur
Nenek dan Cucu di Manggarai Timur Terseret Banjir saat Pulang dari Kebun
Keempatnya kemudian menyeberangi sungai Wae Nunung dengan mengikuti jembatan darurat bambu yang dibangun warga. Namun bambu patah sehingga jatuh.
Sedangkan cucu mereka Itran Dondong tidak ikut terjatuh dan selamat.
Rofinus juga mengatakan, peristiwa banjir menyeret kedua korban itu sekitar pukul 16.25 Wita. Saat itu terjadi banjir besar di sungai tersebut dimana di wilayah itu diguyur hujan sejak pukul 11.00 Wita siang hari tadi.
Rofinus juga mengatakan pasca kejadian, ia bersama warga langsung turun menyisiri bantaran sungai untuk melakukan pencarian terhadap kedua korban. Namun upaya pencarian itu tidak membuahkan hasil.
Upaya pencarian pun dihentikan karena selain arus air masih tinggi, hujan masih berlangsung, topografi sungai juga sangat ekstrim dan juga kondisi sudah malam hari.
"Karena itu, saya minta warga untuk hentikan dulu pencarian takut terjadi hal-hal yang tidak dinginkan," Ujarnya.
Dikatakan Rofinus, atas peristiwa bencana ini, Ia juga sudah melaporkan kepada pemerintah kecamatan dan juga kepolisian untuk dilakukan pencarian terhadap ke dua korban pada esok hari.
Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Timur Petrus Subin, mengatakan, pasca mendapatkan laporan terkait peristiwa itu, pihaknya langsung melakukan rapat internal BPBD.
Selanjutnya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri dan direncanakan akan turun melakukan proses pencarian terhadap para korban pada esok hari.
"Malam ini kami melakukan rapat intern BPBD dan tadi sudah lakukan koordinasi dengan TNI dan Polri. Rencananya besok pagi Tim Reaksi Cepat atau tim gabungan akan berangkat ke lokasi kejadian untuk proses pencarian korban," Ujar Subin. (rob)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Banjir-di-sungai-Sumlili-Desa-Kalali-Kecamatan-Fatuleu-Barat-memakan-korban.jpg)