Piala Dunia 2022 Qatar

Profil Thiago Silva Timnas Brasil, Bek Tua yang Masih Tangguh di Piala Dunia 2022

Profil Thiago Silva Timnas Brasil, Bek Tua yang Masih Tangguh di Piala Dunia 2022. Profil Timnas Brasil, Dihiasi Wajah Baru, Siap Hadapi Serbia.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
CHRISTOPHER LEE / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP
LATIHAN - Thiago Silva terlihat pada sesi latihan, 1 hari sebelum pertandingan Brazil vs Serbia di Stadion Al Arabi SC, Rabu, 23 November 2022 waktu Doha, Qatar. 

TRIBUNFLORES.COM - Thiago Silva, pemain bertahan Timnas Brasil masih menjadi andalan Selecao meski usianya sudah menginjak 37 tahun.

Untuk seorang pesepakbola apalagi sebagai pemain bertahan, usia 37 tahun tentu bukan usia yang muda. Tapi Thiago Silva membuktikan diri, dirinya masih layak bermain bahkan di Piala Dunia.

Mantan pemain AC Milan dan PSG itu, sebelum berangkat ke Qatar, memang menunjukkan performa yang bagus bersama Chelsea, klub yang dibelanya sejak hengkang dari PSG pada 2021 lalu.

Bersama Chelsea, Thiago Silva tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi. Dia memang sempat kesulitan di awal membela Chelsea saat masih Chelsea masih dinahkodai Frank Lampard.

Baca juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Hari Ini dan Besok Langkah Awal Portugal dan Brasil Menuju Puncak

 

Setelah Frank digantikan Thomas Tuchel, yang pernah menjadi pelatihnya di PSG, Thiago kembali menemukan ritme permainannya.

Dia menjadi andalan The Blues hingga menjuarai Liga Champions 2021.

Melansir FIFA, Thiago Silva disebut bek yang sangat bagus dalam menguasai bola, memiliki kekuatan luar biasa, dan membaca permainan dengan amat baik, serta cepat menutup ruang di lini belakang.

Dia bahkan menerima sanjungan dari John Terry, bek tengah yang paham satu-dua hal tentang memenangkan piala bersama the Blues.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Profil Timnas Brasil Dihiasi Wajah Baru dan Formasi Dinamis Tite

“Saya benar-benar menyukainya. Bermain sangat baik dalam usianya di liga terbaik di dunia sungguh luar biasa," ujar Tite, pelatih Timnas Brasil dikutip dari FIFA.

Pria kelahiran Rio De Janeiro, 22 September 1984 ini, memulai karier sepak bolanya pada 24 silam bersama Fluminense FC.

Sementara itu, kariernya bersama Timnas Brasil sejak 2008.

Thiago Silva menjadi bagian penting skuad timnas putra Brasil yang meraih medali perunggu pada Olimpiade 2008 dan medali perak pada Olimpiade 2012.

Kapten timnas saat menjuarai Piala Konfederasi FIFA 2013 dan anggota skuad yang menjuarai Copa América 2019.

Baca juga: Hasil Akhir Piala Dunia 2022 , Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Keok di Pertemuan Pertama Versus Belgia

Profil Timnas Brasil di Piala Dunia 2022

Timnas Brasil nyaris selalu menjadi tim favorit juara setiap gelaran Piala Dunia. Begitu juga Piala Dunia 2022 Qatar. Tim Samba digadang - gadang bisa merengkuh trofi Piala Dunia keenam.

Tite pelatih Timnas Brasil memang banyak melakukan banyak perubahan di skuad Timnas Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar ini, terutama pada lini serang.

Jika Piala Dunia di dua edisi sebelumnya 2014 di Brasil dan 2018 di Rusia, Neymar menjadi tumpun sekaligus menjadi 'beban' psikis bagi bomber PSG itu, Piala Dunia 2022 Qatar, beban Neymar sedikit berkurang.

Lini serang Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar dihiasi wajah - wajah baru dan muda, seperti Vinicius Junior (Reald Madrid), Rodrygo (Real Madrid) Raphinha (Barcelona), Antony (Manchester United). Nama - nama ini sedang moncer di liga - liga Eropa.

Baca juga: Piala Dunia 2022,Torres Masuk Daftar Top Skor, Spanyol Samai Rekor Portugal

Vinicius Junior misalnya, malah bisa menggantikan posisi Neymar yang pada Piala Dunia 2014 dan 2018 bermain di posisi sayap kiri. Sementara Neymar diplot Tite bermain lebih ke tengah mengkreasi serangan.

Hadirnya nama - nama baru ini bisa jadi menjadi alasan Neymar yang menyatakan bahwa dirinya tidak tau apakah akan tampil lagi di Piala Dunia edisi berikut, 2026 di Kanada, saat usianya sudah menginjak 36 tahun.

Jika lini serang ada perubahan signifikan, namun lini bertahan bisa dibilang lamban regenerasi. Wajah lama dan tua seperti Thiago Silva (37) dan Dani Alves (39) masih masuk skiuad.

Dari sisi performa Thiago Silva di Chelsea memang tampil bagus. Bersama Chelsea, mantan pemain AC Milan itu menjuarai Liga Champions 2021. Begitu juga Alves yang masih eksis di Liga Brasil.

Baca juga: Hasil Akhir Jerman vs Jepang, Satu Lagi Kejutan di Piala Dunia 2022 Qatar

Dua pemain ini juga pernah ikut merasakan pengalaman pahit dibantai Jerman 7 - 1 di laga semi final edisi 2014 di tanah sendiri. Begitu juga disingkirkan Belgia di Rusia.

Namun kekalahan telak dari Jerman sudah sedikit terobati. Neymar yang memimpin Skuad Timnas Brasil pada Olimpiade sukses membalas dendam dengan mengalahkan Jerman di Partai final Olimpiade Rio de Janeiro 2019.

Formasi Dinamis Tite

Meski gagal pada Piala Dunia 2018 di Rusia dan gagal pada final Copa Amerika 2019, Tite kembali dipercaya menahkodai Neymar dan kawan - kawan.

Di tangan Tite skuad Timnas Brasil dinamis dalam menerapkan skema permainan.

Baca juga: Top Skor Sementara Piala Dunia 2022 Qatar, Enner Valencia Duduki Posisi Teratas

Malansir FIFA, Seleção telah menggunakan berbagai formasi sejak 2018, yang terbaru dalam pertandingan persahabatan terakhir mereka melawan Ghana.

Ketika itu, formasi 4-3-3 saat tidak menguasai bola, berubah menjadi 3-2-5 saat menguasai bola, untuk mengakomodasi daya serang yang mengesankan.

Sistem itu bukanlah utama. Sebab ada kecenderungan Brasil akan menggunakan skema empat pemain di pertahanan, dua gelandang bertahan, serta Neymar yang mendapatkan kebebasan di tengah lapangan. Ia bekerja sama dengan dua pemain sayap dan penyerang tengah.

Saat menguasai bola, kemungkinan besar salah satu full-back akan naik membantu serangan dan bertindak sebagai playmaker untuk membantu mendistribusikan bola, dengan kedua sayap tetap melebar untuk membuka serangan.

Baca juga: Kekalahan Argentina Hiburan Bagi Fans Italia Meski Gli Azzuri Absen di Piala Dunia 2022

Brasil cenderung memilih bermain bertahan, mengandalkan kontrol bola, kemampuan, dan kecepatan para pemain mereka untuk mengalahkan lawan.

Sistem itu bukan aturan utama. Sebab ada kecenderungan Brasil akan menggunakan skema empat pemain di pertahanan, dua gelandang bertahan, serta Neymar yang mendapatkan kebebasan di tengah lapangan. Ia bekerja sama dengan dua pemain sayap dan penyerang tengah.

Saat menguasai bola, kemungkinan besar salah satu full-back akan naik membantu serangan dan bertindak sebagai playmaker untuk membantu mendistribusikan bola, dengan kedua sayap tetap melebar untuk membuka serangan.

Brasil cenderung memilih bermain bertahan, mengandalkan kontrol bola, kemampuan, dan kecepatan para pemain mereka untuk mengalahkan lawan.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Lawan Jerman Jepang Bakal Bikin Kejutan, Seperti Arab Saudi ke Argentina

Neymar Mulai Debut Internasionalnya Pada 2011

Neymar bintang Timnas yang paling bersinar pasca era Ronaldinho dan Ricardo Kaka. Dia lebih nyentrik dari dua seniornya itu.

Memulai debut internasionalnya pada 2011 lalu, Neymar masih menjadi sosok kunci di Piala Dunia 2022 Qatar kali ini.

Selain keraguan akan apakah bisa tampil di Piala Dunia 2026 Kanada, ada bayang - bayang Jerman yang menguntit gelar juara lima kali itu.

Yah Jerman yang sudah meraih empat titel juara Piala Dunia, tahun ini punya peluang menyamai rekor lima kali juara Piala Dunia Brasil.

Sebenarnya ada Italia, sayangnya, Jorginho dan kawan - kawan tidak ikut Piala Dunia 2022 Qatar lantaran tak lolos zona kualifikasi.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Jerman vs Jepang Peran Neuer dan Muller, Kolektivitas Tim Kunci Kemenangan

Casemiro Jaga Lini Tengah Brasil

Hal penting yang tidak boleh diabaikan Tite adalah lini tengah yang bakal menyetop aliran bola lawan dan menjadi penghubung lini pertahanan dan serangan Brasil.

Tite mempercayakan Casemiro yang masih tampil bagus diusianya yang sudah tiga puluh tahun. Pemain ini punya bekal bagus, bermain di Madrid dan terkini di MU.

Casemiro memenangkan lima Liga Champions, tiga Piala Dunia Antarklub FIFA, dan banyak gelar lainnya selama waktunya bersama Real Madrid sebelum menandatangani kontrak dengan Manchester United pada Agustus.

Casemiro punya kemampuan yang bagus dalam menghentikan permainan, membuat timnya bergerak maju, memainkan bola dengan cepat, dan terarah dalam transisi.

Dia juga kunci dalam mempertahankan serangan yang berarti, baik untuk klub dan negara. Namun, kemampuan teknisnya bukan satu-satunya alasan dia menjadi salah satu starter di daftar tim Brasil.

Berita Piala Dunia 2022 Qatar Lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved