Misa Hari Minggu
Misa Minggu 4 Desember 2022, Minggu Adven II Bagi Umat Katolik Seluruh Dunia
Misa Minggu 4 Desember 2022, Minggu Adven II Bagi Umat Katolik Seluruh Dunia.Ibadah ini dibuat Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Berikut ini ibadah Hari Minggu Adven II Tahun A, Minggu, 4 Desember 2022.
Ibadah ini dibuat Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi St Paulus Ledalero Maumere, Sikka.
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi.
Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.
Baca juga: Ibadah Hari Minggu Adven II 4 Desember 2022
Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita memasuki Minggu Kedua dalam
Masa Adven. Kita dihantar oleh bacaan-bacaan
suci untuk mempersiapkan hati kita menyambut
kedatangan Sang Raja Kekal. Dalam bacaan
pertama, kita akan mendengarkan nubuat nabi
Yesaya akan kelahiran seorang raja dari turunan
Isai. Raja ini akan memerintah dengan adil
sehingga terciptalah kedamaian. Kedamaian itu
dilambangkan dengan semua ciptaan bersatu
dan tidak ada darah yang ditumpahkan.anakanak akan bermain dengan ular tedung, singa
akan makan rumput dengan lembu. Itulah
kedamaian sejati.
Kita diharapkan untuk membaharui diri kita agar
kita bisa merasakan kedamaian dan datangnya
Sang Raja Damai yaitu Yesus Kristus. Dalam
bacaan kedua, Yesus datang untuk menyatukan
semua bangsa supaya mereka memuliakan
hanya Allah di surga.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan
seruan Yohanes Pembaptis yang mengajak kita
semua untuk bertobat. Kesederhanaan hidup
dari Yohanes Pembaptis menjadi sebuah
kesaksian untuk hidup hanya bergantung kepada
Tuhan. Hdup yang terlalu menuntut akan
memberatkan diri sendiri. Mari kita siapkan batin
kita untuk perayaan kudus ini. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan
kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa,
dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan
perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu,
saya mohon kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus dan
kepada saudara sekalian, supaya mendoakan
saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, anugerahilah kami, umatMu, kehendak yang kuat untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik.
Semoga dengan demikian, kami layak mewarisi
kerajaan surga, bersama Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini,
maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita, serta
mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan
berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 11:1-10)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan
taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan
berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya,
kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak
akan menghakimi dengan sekilas pandang saja
atau menjatuhkan keputusan menurut kata
orang.
Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah
dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di
negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar
bumi dengan perkataannya seperti dengan
tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan
membunuh orang fasik.
Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan
kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat
pada pinggang. Serigala akan tinggal bersama
domba dan macan tutul akan berbaring di
samping kambing. Anak lembu dan anak singa
akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan
beruang akan sama-sama makan rumput dan
anaknya akan sama-sama berbaring, sedang
singa akan makan jerami seperti lembu. Anak
yang menyusu akan bermain-main dekat liang
ular tedung dan anak yang cerai susu akan
mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.
Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang
berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus,
sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan
akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi
dasarnya.
Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai
akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsabangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa
dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (72:7)
Keadilan akan berkembang pada zamannya,
dan damai sejahtera akan berlimpah sampai selamalamanya.
Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17
Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja
dan keadilan-Mu kepada putera raja!
Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan
dan orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
(Refren)
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya
dan damai sejahtera berlimpah,
sampai tidak ada lagi bulan!
Kiranya ia memerintah dari laut ke laut,
dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
(Refren)
Sebab ia akan melepaskan orang miskin
yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas,
dan orang yang tidak punya penolong;
ia akan sayang kepada orang lemah
dan orang miskin,
ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin.
(Refren)
Biarlah namanya tetap selama-lamanya,
kiranya namanya semakin dikenal
selama ada matahari.
Kiranya segala bangsa
saling memberkati dengan namanya,
dan menyebut dia berbahagia.
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Rm. 15:4-9)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, segala sesuatu yang ditulis
dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi
kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari
Kitab Suci. Semoga Allah, yang adalah sumber
ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan
kerukunan kepada kamu, sesuai dengan
kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu
hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan
Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama
seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk
kemuliaan Allah. Yang aku maksudkan ialah,
bahwa oleh karena kebenaran Allah, Kristus telah
menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk
mengokohkan janji yang telah diberikan-Nya
kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa, supaya mereka memuliakan Allah karena rahmat-Nya, seperti ada tertulis:
“Sebab itu aku akan memuliakan Engkau di
antara bangsa-bangsa dan menyanyikan
mazmur bagi nama-Mu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Luk. 3:4.6)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya, * dan semua orang akan melihat
keselamatan yang dari Tuhan.
U : Alleluia
10. INJIL [Mat. 3:1-12]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di
padang gurun Yudea dan memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi
Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang
berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah
jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”
Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat
pinggang kulit, dan makanannya belalang dan
madu hutan. Maka datanglah kepadanya
penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan
dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil
mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes
di sungai Yordan.
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan
orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia
kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular
beludak. Siapakah yang mengatakan kepada
kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari
murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah
yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah
mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam
hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku
berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-
anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak
sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon
yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti
ditebang dan dibuang ke dalam api.
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda
pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari
padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak
layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan
membersihkan tempat pengirikan-Nya dan
mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung,
tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api
yang tidak terpadamkan.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Saudara-Saudari terkasih, Penginjil Matius memperkenalkan kepada kita sosok Yohanes Pembaptis dan
seruan pertobatannya. Ia sendiri mewartakan pesan
pertobatan ini dengan cara hidupnya. Mari kita simak
bersama sosok Yohanes Pembaptis ini.
Pertama, cara hidupnya yang sederhana. Penginjil
menuliskan bahwa Yohanes hidup di padang gurun.
Pakaiannya dari bulu unta yang diikat dengan ikat
pinggang kulit. Makanannya hanyalah belalang dan
madu hutan. Cara hidup seperti ini memang amat
ekstrim, tetapi cara hidupnya mewartakan pesan
tertentu. Ia menggantungkan seluruh hidupnya
kepada Tuhan. Ia hidup di padang gurun yang
mengingatkan juga akan perjalanan orang Israel di
padang gurun, yang hanya berharap pada kemurahan
Tuhan. Ia juga berpakaian seadanya untuk
mengurangi penampilan fisik yang berlebihan dan
menuntut biaya tinggi. Ia makan apa adanya untuk
menunjukkan kesederhanaan hidup.
Kita belajar dari Yohanes Pembaptis ini, pertama-tama
bukan untuk hidup ekstrim seperti dirinya. Kita belajar
semangat kelepasan dan kemurnian hidup. Kita tetap
butuh tempat tinggal, pakaian, dan makanan yang
adalah kebutuhan primer atau kebutuhan paling
utama bagi hidup kita. Namun, Yohanes Pembaptis
mengingatkan kita untuk tidak mengikatkan diri kita
atau menggantungkan hidup kita pada hal-hal
tersebut. Kita bisa berhasil memperoleh banyak halhal seperti itu, tetapi kita tidak boleh kalah dalam
membina relasi kita dengan Tuhan, karena pada
akhirnya semuanya tidak akan kita bawa. Masa adven
merupakan masa di mana kita berada lagi di padang
gurun untuk coba membangun hidup kita lebih dekat
kepada Tuhan. Semoga hati kita lebih terarah kepada
Tuhan di tengah perjuangan pemenuhan kebutuhankebutuhan jasmani kita.
Kedua, ia mewartakan juga dengan kata-kata.
Yohanes Pembaptis menyatakan dengan tegas agar
orang Israel bertobat. Kata-katanya keras menegur
mereka yang menuntun orang ke jalan yang salah. Ia
tidak takut mewartakan hal-hal yang benar.
Kita tentu tidak mungkin melakukan hal yang sama
dengan tegas dan keras kepada sesama kita di zaman
kini. Namun, poin yang bisa kita pelajari dari Yohanes
Pembaptis adalah kesetiaan terhadap kebenaran.
Yang salah diminta bertobat dan yang tidak lurus
diminta untuk lurus apa adanya. Kita bisa memulai hal
ini dari dalam keluarga kita. Kebiasaan mencintai
kebenaran sama sekali tidak merugikan kehidupan,
malah ia memperkaya dan membuat nyaman keadaan
batin seseorang. Karena itu, baiklah kita memulai
untuk berkata yang benar dan jujur. Jika kita tidak
dapat menegur sesama dengan tegas, cukuplah kita
rajin menegur dan memperbaiki diri kita agar katakata kita menjadi kata-kata yang bisa dipegang.
Semoga semangat Yohanes Pembaptis menginspirasi
kita untuk hidup jujur dan berbicara benar. Tuhan
memberkati.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT