Berita Maumere
Kisah Moat Agustinus, Penjual Bakso Keliling di Kota Maumere, Belajar Buat Bakso dari YouTube
Pengalaman bekerja menjadi pelayan restoran kurang lebih 15 tahun di Makassar, menggugah Moat Agustinus untuk menjual bakso keliling di Kota Maumere.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Pengalaman bekerja menjadi pelayan restoran kurang lebih 15 tahun di Makassar, menggugah Moat Agustinus untuk menjual bakso keliling di Kota Maumere. Ia pun memanfaatkan media sosial seperti YouTube untuk belajar cara membuat bakso.
Sebuah gerobak warna biru miliknya sedang terparkir di bahu Jalan Adi Sucipto. Tepatnya di bawah naungan pohon evergreen atau Glodokan Tiang. Setiap hari ia mendorong gerobak biru ini dan berkeliling menjajankan baksonya di setiap sudut Kota Maumere.
Moat Agustinus, ayah satu anak asal Kecamatan Hewokloang kini berdomisili bersama keluarga kecilnya di Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka. Saat ditemui TribunFlores.com pada Jumat 9 Desember 2022 di Jalan Adi Sucipto Maumere, ia sedang melayani pembeli dari balik gerobaknya.
Moat sapaannya, sedang meracik semangkuk bakso. Mulai dari mengambil pentolan, kaldu, saos tomat, saos kecap, sambal, daun seledri, bawang goreng dan diletakan pada mangkok putih. Kemudian setelah semuanya diracik ia berikan kepada pembelinya.
Baca juga: Respon Kejari Sikka Terkait Aksi Damai Pegiat HAM di Maumere
Tak heran, tangannya cekatan meracik dan mengantar pesanan pembeli. Hal ini menjadi biasa karena belasan tahun lamanya ia bekerja di sebuah restoran.
" Saya dulu kerja di Makassar itu 15 tahun. Saya kerja di restoran. Setelah itu saya pulang kampung," tutur Moat.
Moat memutuskan pulang kampung dan berpikir untuk membuka usaha kuliner sendiri. Ia tertarik untuk menjual bakso tapi pengalamannya untuk membuat bakso yang enak masih ia ragukan. Ia akhirnya mencari referensi melalui platform media sosial di ponsel pintar miliknya. Dari Youtube ia belajar cara membuat adonan pentolan dan meramu bumbu yang pas di lidah pembeli.
" Saya belajar dari YouTube. Buka handphone dan saya nonton. Saya cari cara membuat bakso yang enak. Mulai dari kaldu, adonan, saos, sambal dan lainnya. Saya belajar," ujar Moat.
Usahanya belajar dari pengalaman dan media sosial membuahkan hasil. Kurang lebih lima tahun lamanya Moat menjual bakso keliling di Kota Maumere. Membuat adonan dan membuat kaldu untuk baksonya tak terlepas dari bantuan istrinya. Ia juga mengaku senang ketika para pembeli merasa senang usai menyantap baksonya.
Harga baskonya sangat terjangkau, mulai dari bakso biasa Rp 10 ribu dan bakso telur 15 ribu per mangkoknya. Soal rasa jangan tanya, kaldunya gurih dan daging baksonya padat. Walapun sederhana, Moat tetap menjaga kebersihan dagangannya.
Moat tidak pernah mengeluh saat jualan baksonya tak habis. Apalagi ia harus mendorong gerobaknya berkeliling di Kota Maumere. Ia bersyukur dengan hasil menjual bakso keliling mampu menghidup anak dan istrinya.
" Hasilnya bisa bantu keluarga. Kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi," kata Moat sambil tersenyum.