Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Jumat 9 Desember 2022, Jangan Cepat Menilai Sesama
Renungan harian Katolik Jumat 9 Desember 2022.Renungan harian Katolik hari ini dibawakan oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak renungan harian Katolik Jumat 9 Desember 2022.
Renungan harian Katolik hari ini dibawakan oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende.
Judul renungan harian Katolik hari ini: Jangan Cepat Menilai Sesama.
SEMANGAT PAGI, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus dan Yohanes Pembaptis (Mat. 11: 16 - 29).
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Jumat 9 Desember 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik
Yesus dan Yohanes Pembaptis adalah dua tokoh perjanjian baru. Yohanes pembaptis adalah seorang nabi yang diutus Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Sang Mesias, Anak Allah yang datang ke dunia.
Dia adalah orang yang berseru seru di padang gurun, persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi Nya.
Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil dipadang gurun dan menyerukan: bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dan Allah akan mengampuni dosamu (Mrk. 1: 3 - 4). Seperti Yohanes Pembaptis, Yesus pun menyerukan pertobatan.
Dia berkata: " bertobatlah, karena kerajaan Allah sudah dekat". Makna dari ucapan Yesus ini, sangat jelas memberi tahu kita bahwa syarat untuk memasuki kerajaan Surga adalah mencapai pertobatan sejati.
Artinya hanya dengan benar benar atau sungguh sungguh bertobat, maka kita manusia dapat memasuki kerajaan Surga.
Namun, faktanya tidaklah demikian, sebagaimana yang digambarkan oleh Yesus dalam bacaan Injil hari ini, yakni yang tidak bertobat seumpama anak anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman temannya, " kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 Desember 2022, Gereja Senantisa Terbuka untuk Pembaruan
Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung".
Artinya, baik pewartaan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis maupun yang dilakukan oleh Yesus, banyak kali tidak didengarkan, telinga dan hati orang orang pada zamannya, telah tuli dan tertutup bagi Firman Tuhan.
Dan oleh karena telinga dan hati mereka telah tuli dan tertutup, bagi Firman Tuhan, maka mereka mudah sekali untuk menilai pribadi Yohanes Pembaptis sebagai seorang yang kerasukan setan dan Yesus sebagai seorang pelahap dan peminum. Bagaimana dengan kita?
Dalam kehidupan kita sehari-hari, terkadang juga kita mudah sekali untuk menilai orang lain. Apalagi kalau orang itu adalah saingan atau lawan kita.