Berita Manggarai Barat

BPS Provinsi NTT Dorong Partisipasi Stakeholder Manfaatkan Data Regsosek

Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022 yang dihasilkan Badan Pusat Statistik di Provinsi NTT diharapkan dimanfaatkan semua stakeholder.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/BERTO KALU
Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Kale (tengah) didampingi Kepala BPS Kabupaten Manggarai Barat, Ade Sandi (kanan) memberikan keterangan kepada sejumlah awak media di Labuan Bajo. Rabu 14 Desember 2022. 

Laporan ReporterTRIBUNFLORES.COM, Berto Kalu

TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong partisipasi dari seluruh stakeholder terkait untuk memanfaatkan data Registrasi Sosial Ekonomi atau Regsosek tahun 2022.

Kepala BPS Provinsi NTT Matamira Kale mengatakan, Regsosek tahun 2022 merupakan upaya pemerintah untuk melakukan perubahan, penyediaan data sosial ekonomi yang bersifat sektoral menjadi data yang terintegrasi dan akurat.

Boleh jadi belum banyak yang menyadari bahwa kunci keberhasilan sebuah kebijakan adalah terletak pada ketersediaan data yang baik, tunggal, dan terintegrasi.

Hal itu salah satunya tercermin saat program bantuan langsung tunai disalurkan kepada masyarakat. Program tersebut bisa tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat guna apabila data penerima program benar-benar valid dan akurat.

Baca juga: Obyek Wisata Batu Cermin dan Puncak Waringin Labuan Bajo Resmi Milik Pemda Manggarai Barat

"Regsosek telah dilakukan di seluruh desa di NTT, dan BPS ditugaskan pemerintah untuk mengumpulkan data itu. Saat ini semua data sudah dikumpulkan, ayo semua dinas instansi kementrian maupun lembaga untuk pakai data itu," ajak Matamira Kale usai mengikuti acara Regsosek Talk di Labuan Bajo, Rabu 14 Desember 2022.

Dikatakannya, selama ini pemerintah hanya mengandalkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang mencakup 40 persen data penduduk dalam penyaluran program bantuan sosial. Sementara data Regsosek mencakup data seluruh penduduk.

"Penduduk level atas pun datanya tersedia sehingga ada program pemberdayaan untuk kelompok-kelompok tertentu bisa di ambil dari data itu. Jadi keseluruhan data penduduk itu ada dalam Regsosek," jelas Matamira.

Lebih lanjut dikatakan, data menjadi sangat penting terkhusus dalam menjalankan pembangunan desa yang inklusif, atau dengan kata lain manfaatnya dapat dirasakan seluruh kelompok masyarakat.

Baca juga: Waria Terbanyak Mengidap Penyakit HIV/AIDS di Manggarai Barat

Menurut Matamira, desa bisa menjadi subyek dari pembangunan, yang dimana mampu menganggarkan, membuat struktur perencanaan pembangunan sendiri dengan memanfaatkan dana desa. Namun semua itu harus berbasis data yang akurat.

Dijelaskan, hingga akhir tahun 2022 Provinsi NTT telah memiliki 29 Desa Cinta Statistik (Desa Cantik Statistik) atau desa yang mampu mengumpulkan data dengan baik, atau dengan kata lain memiliki 1 data sehingga mudah diakses dan dibagipakaikan antara instansi Pusat dan instansi Daerah.

"Kami targetkan seluruh desa harus menjadi desa Cantik untuk pemerataan ekonomi dan penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran," tutupnya. *

Berita Manggarai Barat lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved