Bacaan Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik dan Renungan Malam Natal 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan
Bacaan injil Katolik dan Renungan malam Natal 2022 ditulis oleh Pater Krisologus Dhogo SVD.
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari kita simak bersama bacaan injil Katolik dan Renungan malam natal 2022 lengkap dengan mazmur tanggapan.
Bacaan injil Katolik dan Renungan malam Natal 2022 ditulis oleh Pater Krisologus Dhogo SVD.
Simaklah bacaan injil Katolik dan Renungan Malam Natal 2022 di bawah ini;
BACAAN PERTAMA (Yes. 9:1-6)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kau patahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Baca juga: Renungan Misa Hari Minggu 18 Desember 2022
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Luk. 2:11)
Hari ini telah lahir bagi kita,
seorang Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.
Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!
Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya.
(Refren)
Kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib
di antara segala suku bangsa.
(Refren)
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya,
maka segala pohon di hutan bersorak-sorai.
(Refren)
Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. (Refren)
BACAAN KEDUA (Tit. 2:11-14)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus
Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginankeingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan
untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
ALLELUIA (Luk 2:10-11)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
U : Alleluia
INJIL (Luk. 2:1-14)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak lakilaki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,
karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
RENUNGAN SINGKAT
Malam ini, kita merayakan Hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Allah yang mahakuasa, mahasuci dan luar biasa agung, memilih untuk menjadi seorang
manusia dan berjalan bersama kita. Kita dalami satu dua hal dari kisah ini.
Pertama, Natal, Tuhan-beserta-kita. Sudah sejak lama, Tuhan mendampingi umat-Nya. Ia menuntun umat Israel melewati padang gurun menuju Tanah Terjanji. Di Tanah Terjanji, Tuhan tetap membimbing mereka agar mereka hidup baik dan selamat. Semua tuntunan ini ada yang didengarkan, ada yang tidak didengarkan.
Tuhan tidak bisa berbicara langsung tetapi memakai manusia (seperti nabi-nabi) untuk menegur dan meneguhkan sesamanya.
Lebih banyak mereka tidak didengarkan karena mereka bukan dari surga. Mereka mendengarkan tentang surga tetapi bukan dari surga. Maka, pada saatnya, Tuhan sendiri memutuskan untuk datang ke dunia.
Ia menjadi salah satu dari kita manusia. Pertama-tama bukan untuk mengalami hidup sebagai manusia, melainkan untuk menunjukkan kepada manusia jalan keselamatan menuju kehidupan kekal. Tuhan mau berjalan bersama kita, agar kita bisa melihat dengan mata kepala kita sendiri perbuatanperbuatan ajaib-Nya; agar kita bisa mendengarkan dengan telinga kita sendiri Sabda-Nya yang menuntun kita kepada keselamatan.
Kita bersyukur karena Tuhan sudi datang dan menunjukkan jalan kepada kita menuju surga. Jika ada orang yang datang dari surga, berkata tentang surga, dan mengajak orang ke surga, maka kita tidak punya pilihan lain, selain menerima-Nya dan mengikuti-Nya, karena kita pasti selamat. Itulah sebabnya, Natal merupakan momen Tuhan hadir dalam
keluarga kita dan berjalan bersama kita.
Kedua, Natal, persatuan surga dan dunia. Dalam Injil, kita mendengarkan bahwa para malaikat menampakkan diri kepada para gembala untuk menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus Kristus. Kisah ini menunjukkan bahwa para penghuni surga berbahagia
dan turut merayakan kelahiran Tuhan di tengah umatNya.
Kegembiraan ini mereka bagikan juga kepada umat-Nya. Yang menarik adalah mereka memilih para gembala. Pemilihan ini menyimbolkan kesederhanaan dan kepolosan.
Para gembala itu hidupnya sederhana dan bergantung dari kemurahan Tuhan. Jika ada hujan, maka padang akan hijau dan makanan ternak akan banyak. Mereka juga hidup dalam kepolosan karena tidak ada yang dapat disembunyikan. Tugas mereka dilihat oleh semua orang. Surga dialami di dunia ini ketika orang hidup sederhana, apa adanya, dan jujur dengan kehidupannya.
Natal merupakan upaya penghadiran surga ke dunia. Ada damai, kesederhanaan, kepolosan, dan kegembiraan.
Inilah nilai-nilai surgawi. Kita diajak untuk terus mempertahankan nilai-nilai ini agar kita bisa menghadirkan dan merasakan surga di dunia ini. Karena itu, jika kita masih bermusuhan, kita upayakan berdamai, sebab Tuhan sendiri datang dan bersantap bersama kita semua.
Natal hanya akan memiliki makna jika kita menjabat tangan orang yang kita jengkeli atau yang bermusuhan dengan kita. Semoga Natal membawa kedamaian dalam hati kita. Kemuliaan di surga tinggi dan damai di bumi bagi orang yang berkenan kepada Tuhan.