Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu 18 Desember 2022, Misa Minggu Adven IV Bagi Umat Katolik
Teks misa hari Minggu 18 Desember 2022.Misa hari Minggu ini adalah Minggu Adven IV Tahun A. teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika ia mempertim-bangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Kisah kelahiran Yesus Kristus sungguh-sungguh diatur dengan baik oleh Tuhan. Semuanya direncanakan dengan rapi oleh Tuhan. Dalam bacaan Injil tadi kita mendengarkan kisah tentang Yusuf, tunangan Maria, yang hendak menceraikan Maria karena ternyata Maria sudah mengandung dan bukan dari dirinya. Kita dalami kisah ini demi meningkatkan iman kita.
Pertama, rencana Tuhan itu kadangkala di luar nalar manusia. Dalam Injil dikisahkan tentang Yusuf yang tulus dan jujur. Ketika tahu bahwa Maria mengandung bukan dari dirinya, maka hal yang amat wajar dibuat oleh seorang lelaki adalah menghargai pilihan wanita itu agar ia menikah dengan pilihan hatinya. Yusuf, dengan penuh hormat kepada Maria, tidak mau mencemarkan nama baik Maria. Ia melakukannya secara diam-diam, tidak dengan kehebohan atau menuntutnya di depan umum. Ini niat yang baik. Namun, semua rencananya itu dibatalkan karena ia diberitahu dalam mimpi bahwa Tuhan sedang melaksanakan karya agung-Nya melalui keluarga kecil ini. Inilah yang menguatkan Yusuf dan ia kemudian memilih untuk tetap berjalan bersama Bunda Maria.
Kadangkala rencana Tuhan itu tidak kita mengerti. Hanya orang yang percaya dan dekat dengan Tuhan,
entah melalui doa ataupun melalui permenungan, akan bisa menangkap maksud atau rencana Tuhan. Yusuf adalah seorang yang tulus hati dan ia terbuka terhadap kata-kata Malaikat yang muncul dalam mimpi. Momen mimpi bisa dipahami sebagai kejadian riil bermimpi, tetapi juga bisa dipahami sebagai momen pribadi menjumpai Tuhan. Ketika bermimpi, orang itu sendiri yang bermimpi. Ia tidak mimpi beramai-ramai. Menjumpai Tuhan adalah hal yang pribadi, dan dalam perjumpaan pribadi itu orang bisa memahami rencana atau maksud Tuhan. Kisah Yusuf ini mengajarkan kita untuk tidak serta menolak hal yang tidak kita mengerti. Kita diajak untuk merenung-kannya di hadapan Tuhan, karena bisa jadi Tuhan sedang berkarya melalui diri kita.
Kedua, rencana Tuhan itu membutuhkan kerjasama dari pihak manusia. Yusuf memiliki rencananya sendiri yaitu meninggalkan Bunda Maria. Sedangkan Tuhan memiliki rencana agar Yusuf bisa mendampingi Bunda Maria sehingga karya agung-Nya bisa terlaksana. Yusuf akhirnya meninggalkan rencananya dan mengikuti rencana Tuhan. Ia terlibat dalam rencana besar Tuhan untuk menyelamatkan dunia. Meskipun tugas ini kelihatannya sederhana, namun, dijalaninya dengan sungguh-sungguh.
Setiap kita pasti diutus Tuhan untuk melaksanakan rencana agung-Nya. Mungkin kita tidak menyadarinya karena tugas kita amatlah sederhana. Bahkan mungkin kehadiran kita tidak diperhitungkan oleh banyak orang. Namun, sekecil apapun peranan yang kita jalani dalam hidup kita, jika kita mendengarkan rencana Tuhan, maka kita sebenarnya sedang terlibat dalam rencana besar Tuhan. Tuhan memakai setiap kita untuk maksud-Nya yang besar. Karena itu, mari kita bergandengan tangan, saling menolong, dan mendukung, agar rencana Tuhan terjadi dalam hidup kita dan melalui hidup dan perutusan kita, baik di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Selamat menjadi Yusuf-Yusuf di dalam hidup kita.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, betapa besar cinta kasih Allah kepada kita, sehingga Ia rela mengutus Putra-Nya yang tunggal untuk menjadi manusia. Marilah kita bersukacita dalam Tuhan dan dengan gembira menyampaikan doa permohonan kepada-Nya.
P : Bagi Gereja Kudus. Semoga Gereja menjadi tanda kasih Allah di tengah dunia yang diliputi kegelapan dosa dan kuasa kejahatan. Marilah kita mohon…
P : Bagi kepeningan masyarakat. Semoga misteri penjelmaan Allah menjadi manusia menyadarkan umat manusia akan keluhuran pribadi-Nya sehingga menggerakkan hati setiap orang untuk saling menghargai dan mengormati dalam cinta kasih. Marilah kita mohon…
P : Bagi semua orang yang ditimpa kemalangan dan penderitaan. Semoga berkat belas kasih Allah dan perhatian sesama, mereka ditopang oleh harapan yang pasti akan nilai-nilai kebaikan yang menyelamatkan. Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga kita mampu membuka diri bagi Sabda Allah dan mengikuti teladan hidup Bunda Maria dan Yusuf, suaminya, yang selalu taat dan setia kepada kehendak Allah. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Tuhan, Allah kami yang maha pengasih, doa-doa yang kami sampaikan dengan rendah hati. Semoga Engkau berkenan mendengarkan dan mengabulkannya karena Kristus Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].