Berita NTT
PT ASDP Kupang Tunda Pelayaran 53 Lintasan di NTT Dampak Cuaca Buruk
Penundaan pelayaran yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang menyebabkan sembilan kapal tidak beroperasi pada Selasa, 27 Desember 2022.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Asti Dhema
TRIBUNFLORES.COM,KUPANG-Penundaan pelayaran yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang menyebabkan sembilan kapal tidak beroperasi pada Selasa, 27 Desember 2022.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang menunda pelayaran ke 53 lintasan di seluruh NTT karena kondisi gelombang tinggi.
"Beberapa kapal yang ada di Pelabuhan Bolok saya pastikan tidak beroperasi karena cuacanya tidak baik untuk pelayaran," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang, Syamsudin pada Selasa, 27 Desember 2022.
Kepada masyarakat diimbau untuk tetap memantau informasi BMKG dan aplikasi-aplikasi lain dan tetap berkomunikasi dengan pihak ASDP. Dapat dipastikan apabila nanti cuaca sudah membaik maka akan berlayar.
Baca juga: BMKG Peringatkan Bencana Hidrometeorologi Landa NTT
Beberapa lintasan-lintasan Ferry yang ditutup terutama lintasan Rote, Sabu, Lewoleba, Larantuka, Alor, Aimere dan Waingapu karena lintasan ini memotong langsung dan jarak cukup jauh. Lintasan laut Sawu cukup berisiko jika harus berlayar dalam kondisi gelombang tinggi atau cuaca ekstrem.
"Hanya Kupang-Hansisi yang cukup dekat kami layani. Itu pun tetap kami perhatikan faktor-faktor keselamatan,"terangnya.
Ia juga memohon maaf apabila penutupan pelayaran ini menyebabkan pergerakan masyarakat terbatas tetapi dengan pertimbangan keselamatan pihaknya harus melakukan sebagai keputusan terbaik.
Korsatpel Pelabuhan Bolok, BPTD wilayah Xlll, Oktovianus Nono, mengimbau petugas dan operator agar melihat kondisi cuaca yang trennya semakin naik sampai periode 5 Januari 2023 dan tetap berkoordinasi dengan pihak operator.
Baca juga: Potensi Cuaca Ekstrem Periode Tahun Baru 2023, NTT Siaga, Hujan Lebat hingga Gelombang Tinggi
"Saya tentunya mengimbau untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan. Jika tidak bisa cari perlindungan atau putar balik," ungkap Okto.
Karena alam tidak bisa diprediksi dan trennya terus naik, Ia mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan cuaca. *