Vatikan

Pengakuan Perawat Kepada Mgr Georg Kata - kata Terakhir Paus Benediktus XVI Sebelum Meningal Dunia

Kata - kata Paus Benediktus XVI sebelum meninggal dunia. aus Benediktus XVI menghembuskan nafas terakhirnya, di Biara Mater Ecclesia, Vatikan 31/12.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Laus Markus Goti
TRIBUNFLORES.COM/HO-AKUNFACEBOOK VATIKAN NEWS
Jenazah Paus Benediktus XVI di Basilika Santo Petrus, Vatikan. 

TRIBUNFLORES.COM, VATIKAN - Paus Benediktus XVI menghembuskan nafas terakhirnya, di Biara Mater Ecclesia, Vatikan, pada penghujung tahun 2022, Sabtu 31 Desember 2022.

"Signore Ti Amo (Lord, I Love You atau Tuhan, Aku Mencintai-Mu)'

Itulah kalimat terdengar yang diucapkan oleh Paus emeritus itu, sebelum hembuskan nafas terakhirnya, menurut sekretaris pribadi Paus Benediktus XVI, paus Uskup Agung Georg Gänswein, sebagaimana dikutip dari Vatikan News.

Uskup Agung Georg Gänswein, menguraikan, beberapa saat sebelum meninggal dunia, paus berkebangsaan Jerman tersebut ditemani perawat yang bisa tidak bisa berbahasa Jerman.

Baca juga: Paus Benediktus XVI Meninggal Dunia, Ini Kisah Panggilannya Hingga Menjadi Paus ke 265

 

Menurutnya, Paus Benediktus mengucapkan kalimat 'Tuhan Aku Mencintai-Mu' dengan suara yang lembut.

“Saya tidak ada di sana saat itu, tetapi perawat memberi tahu saya tidak lama kemudian. Itu adalah kata-kata terakhirnya yang bisa dipahami karena setelah itu dia tidak lagi bisa mengekspresikan dirinya," kata Uskup Agung Georg Gänswein.

Paus Benediktus XVI nantinya akan dimakamkan pada 5 Januari 2023 di ruang bawah tanah Vatikan. Sementara itu, misa pemakaman akan dipimpin Paus Fransiskus Basilika Santo Petrus.

Saat ini umat Katolik membanjiri halaman Basilika Santo Petrus, untuk antre melayat. Jadwal melayat sejak 2 Januari 09.00-19.00, tanggal 3 - 4: 07.00-19.00 dan misa pemakaman tanggal 5: 09.30-12.00 (waktu Italia).

Jenazah Paus Benediktus XVI dibaringkan di usungan jenazah berwarna merah anggur. Dia dipakaikan Mitra dan Jubah merah dan Rosario dalam genggaman tangannya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 10 November 2022, Pesta St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

 

Profil Paus Emeritus Benediktus XVI

Paus Benediktus XVI dilahirkan pada 16 April 1927 di Marktl, Jerman dengan nama lengkap Joseph Alois Ratzinger.

Benediktus XVI adalah nama kepausan sejak menjabat sebagai Paus ke 265 pada 19 April 2005.

Dia juga merupakan berkebangsaan Jerman kedelapan dalam sejarah sejak Paus berdarah Jerman pertama Paus Gregorius V.

Paus Benediktus memutuskan mengundurkan dari jabatannya, pada Februari 2013 silam.

Keputusan bersejarah, sejak 1415 Paus pertama yang mengundurkan diri itu, lantaran Paus Benediktus merasa kesehatan menurun.

Baca juga: Konggregasi SSpS dan SMAK Bhaktyarsa Maumere Launching Ensiklik Paus Fransiskus

 

Setelah melepas jabatannya, Paus Benediktus tetap tinggal di Vatikan. Hari - harinya diisi dengan doa dan meditasi.

Selama menjabat sebagai Paus, Benediktus telah mengeluarkan sedikitmya tiga ensiklik.

Tiga ensiklik tersebut antara lain,

1. Deus Caritas Est, diterbitkan pada 25 Januari 2006.

2. Spe Salvi, tertanggal pada 30 November 2007.

3. Caritas in veritate, tertanggal pada 29 Juni 2009.

Baca juga: Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Uskup Agung Merauke Harap Paus Berkunjung ke Papua

 

Perjalanan Panggilan Ratzinger Hingga Menjadi Paus ke 265

Melansir CNA, orang Joseph Alois Ratzinger, Joseph dan Maria, membesarkannya dalam iman Katolik. 

Ayahnya adalah anggota keluarga petani tradisional Bavaria adalah seorang polisi. 

Joseph penentang Nazi sehingga keluarganya harus pindah ke Traunstein, sebuah kota kecil di perbatasan Austria.

Joseph junior dan kakak-kakaknya, Georg dan Maria, tumbuh besar selama kebangkitan Nazi di Jerman.

Dia masuk dalam wajib militer ke di bulan-bulan terakhir Perang Dunia II dan menghabiskan waktu singkat di kamp tawanan perang Amerika. 

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 3 Januari 2023, Kadang Kita Jatuh dalam Dosa dan Salah

 

Setelah perang usai, Joseph melanjutkan studi imamat dan ditahbiskan sebagai imam pada 29 Juni 1951.

Joseph kemudian mengambil studi doktoral di bidang teologi dan akhirnya menjadi guru universitas dan dekan serta wakil rektor di Universitas Regensburg yang bergengsi di Bavaria.

Dia lalu menjabat sebagai ahli di Konsili Vatikan Kedua untuk Kardinal Joseph Frings, uskup agung Cologne. 

Pada tahun 1972, ia bergabung dengan para teolog terkemuka seperti Hans Urs von Balthasar dan Henri de Lubac.

Mereka mendirikan jurnal teologi Communio untuk merenungkan teologi dengan setia pada periode penuh gejolak setelah konsili dan untuk menyangkal berbagai interpretasi palsu dari dokumen konsili yang diajukan.

Paus Paulus VI mengangkatnya menjadi uskup agung Munich dan Freising pada awal tahun 1977 dan menamainya sebagai kardinal pada bulan Juni tahun itu. 

Baca juga: Jembatan Nunpesi di NTT Ambruk, Warga Gotong Pasien Ibu Hamil Seberangi Jembatan

 

Pada tahun 1981, Paus Yohanes Paulus II menunjuk Ratzinger sebagai prefek Kongregasi Ajaran Iman, presiden Komisi Kitab Suci Kepausan, dan presiden Komisi Teologi Internasional.

Dia memainkan peran yang menentukan dalam mempersiapkan Katekismus Gereja Katolik (diterbitkan pada tahun 1992) dan mengklarifikasi dan membela doktrin Katolik. 

Namun, dia juga pernah difitnah karena pekerjaannya oleh media sekuler dan kelompok Katolik progresif, terutama ketika dia memenuhi tugas menyelidiki karya beberapa teolog yang mengusulkan ajaran yang salah dan bahkan ajaran sesat. 

Pada tahun 1997, pada usia 70 tahun, kardinal saat itu meminta Yohanes Paulus II untuk mengizinkannya mengundurkan diri dari jabatan kurianya sehingga ia dapat bekerja di Perpustakaan Vatikan. 

Yohanes Paulus II memintanya untuk tetap tinggal, dan dia tetap menjadi salah satu tokoh kunci dalam kepausan sampai kematian paus pada bulan April 2005.

Setelah kematian Yohanes Paulus II, Ratzinger terpilih menjadi paus dalam salah satu konklaf terpendek dalam sejarah modern. (SUMBER : VATIKAN NEWS, THE SUN, CNA). (*)

Baca Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved