Berita Kupang
Anak-Anak Koban Banjir di Kupang Mencret Usai Konsumsi Biskuit Kadaluarsa
Naas dialami sejumlah anak korban banjir di Desa Pariti Kabupaten Kupang. Mereka mengalami mual-mual dan diare usia makan biskuit bantuan bencana.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ryan Tapehen
TRIBUNFLORES.COM,OELAMASI-Sejumlah anak usia balita di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang terdampak banjir bandang mengalami diare diduga mengkonsumsi biskuit kadaluarsa bantuan korban bencana.
Kepala Dusun 4 Desa Pariti, Herry Manu yang di konfirmasi, Kamis 5 Januari 2023 mengatakan a bukan hanya balita yang mengalami diare, namun juga seorang warga dewasa.
"Ia betul, itu mereka alami gejala mencret dan mual-mual sejak tanggal 30 Desember, itu bantuan dari tanggal 26 tapi katanya sudah kadaluwarsa," ujar Heri Manu.
Heri menjelaskan gejala awal yang dialami oleh sejumlah anak-anak antaranya merasakan sakit di bagian perut, mencret, dan mual-mual.
Baca juga: Mantan Dirut Bank NTT Beberkan Alasan Gugat Gubernur NTT, Bupati dan Walikota Kupang
Menurutnya, informasi tersebut langsung dilaporlan ke Puskemas, Kepala Desa dan Camat Sulamu sehingga sekretaris camat langsung turun untuk memeriksa dan pihak Puskemas Sulamu memberikan obat-obatan.
Informasi terakhir saat ini kata dia kondisi mereka sudan membaik usai mendapat penanganan dari puskesmas Sulamu.
Kadis Kesehatan Kabupaten Kupang dr. Robert Amaheka juga menjelaskan pasca kejadian itu dirinya meminta Puskesmas Sulamu segera menarik biskuit bantuan itu dan teruskan ke balai POM untuk diteliti.
"Itu tanggal kadaluarsa dari bulan November, nanti dicek apakah kalau kadaluarsa sudah beberapa bulan timbulkan diare atau tidak," ujarnya.
Baca juga: Gubernur NTT, Bupati dan Walikota Kupang Digugat Mantan Direktur Utama Bank NTT Rp 64 Miliar
Namun secara tegas perintah penarikan biskuit bagi anak-anak itu sudah dilakukan. Meskipun buskuit itu ada logo Kemenkes namun bukan berarti dinkes harus bertanggungjawab karena bukan diedarkan oleh mereka.
"Masyarakat jangan risau. Waktu kasi bantuan mereka juga mungkin tidak lihat dan kejadian disana itu darurat jadi lansung salurkan begitu," tanbahnya.
Untuk itu dirinya tidak.mau menyalahkan satu pihak saja karena ini adalah tanggung jawab bersama mengingat saat ini Kabupaten Kupang sedamg dalam masa tanggap darurat bencana.
Bagi dia yang terpenting sekarang adalah mengatasi diare dan mengganti biskuit yang sudah ditarik itu dengan biskuit bantuan PMT seperti yang Dinkes berikan bagi anak stunting.
Baca juga: Hari Ini PT ASDP Tutup Penyeberangan dari Kupang ke Hansisi, Aimere,Sabu dan Rote
Dia mengungkapkan jumlah bantuan biskuit itu cukup banyak berkisar 10 sampai 15 gardus dan satu anak diberikan 4 kotak biskuit.
"Jadi sekarang penanganan kita kasi obat diare dan atasi cari jalan keluar dari emergency ini, dalam keadaan seperti ini biar kita atasi dulu, lain-lain nanti kita urus baik-baik. Anjuran saya kemasyarakat jangan terlalu berasumsi karena tidak ada pemerintah yang berniat buruk dalam membantu masyarakatnya," tutupnya.*
Berita Kupang hari ini
Banjir di Pariti Kabupaten Kupang
Anak korban banjir Pariti mencret
Anak di Pariti makan biskuit kadaluarsa
TribunFlores.com hari ini
Tribun Flores.com
Eugenius Moa
Banjir Rendam Rumah Warga Desa Tualene, Kades: Karena Debit Airnya Besar |
![]() |
---|
Polres Manggarai Tetapkan Tujuh Tersangka Penganiayaan Ferdinandus |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Jumat 6 Januari 2023, Kerendahan Hati Yohanes Pembaptis |
![]() |
---|
3 Petani Rumput Laut di NTT Terseret Ombak, 1 Orang Tewas Tenggelam |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Jumat 6 Januari 2023 dan Mazmur Tanggapan Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.