Renungan Harian Katolik Senin 9 Januari 2023, Kita adalah Anak-Anak yang Dikasihi Tuhan

Renungan Katolik
 
Tema:  Kita Adalah Anak-Anak Yang Dikasihi Tuhan!

Matius 3: 13 - 17
 
Saudara-saudari…

Injil hari ini mengingatkan kita akan pembatisan Tuhan kita Yesus Kristus dan pembaptisan kita sendiri. Dalam peristiwa Pembaptisan Tuhan ada beberapa hal yang menarik yang harus kita renungkan dan amalkan dalam hidup harian kita.

1. Kerendahan hati. Yesus Kristus adalah Tuhan. Tetapi Dia sungguh rendah hati menyerahkan diri kepada Yohanes untuk dibaptis. Sewaktu Dia mendekati Yohanes dan meminta untuk dibaptis, Yohanes sungguh merasa tersinggung. Yohanes protes dan berkata kepada Yesus: “Akulah yang perlu dibaptis olehmu, namun malah Engkau yang datang kepadaku?” Matius 3: 14. Yohanes sesungguhnya tidak layak untuk membaptis Yesus Kristus, dia percaya bahwa Yesus adalah Mesias.

Tetapi Yesus meneguhkan Yohanes dan berkata kepadanya: “Biarlah hal ini terjadi sekarang, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.”Matius 3: 15. Lewat pernyataan ini, Yesus mau teguhkan iman Yohanes bahwa apa yang dilakukan Yohanes sesungguhnya mau menggenapi apa yang sudah direncanakan dan dikehendaki Tuhan.

Pembaptisan Yesus bukanlah satu ungkapan pertobatan dan penghapus dosa, tetapi satu bentuk solidaritas Yesus dengan manusia berdosa. Peristiwa pembaptisan Yesus mengingatkan kita untuk selalu rendah hati dan ikutilah apa yang sudah direncanakan dan apa kehendak Tuhan untuk kita.

2. Pengakuan Allah Bapa bahwa Yesus Kristus adalah Putera-Nya yang terkasih.  Selama 30 tahun Yesus tinggal dan bekerja di Nasaret. Dia dikenal sebagai anak Maria dan Yusuf. Dia sebagai Tukang Kayu. Kini tibalah saatnya Dia diperkenalkan oleh Allah Bapa kepada semua yang hadir pada saat permandian di sungai Yordan.

Injil katakan: Ketika Yesus keluar dari air, langit terbuka dan Dia melihat Roh Allah turun ke atasnya seperti burung merpati. Kemudian sebuah suara dari surga berbicara: “Inilah Putraku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Matius 3: 17. Apa yang dialami Yesus, itulah yang kita alami sewaktu kita dibaptis. Allah Tritunggal masuk ke dalam diri kita.

Kita menjadi Bait Allah. Oleh  Sakranen Pembaptisan, kita pun sudah secara resmi menjadi anggota Gereja yang sah dan menjadi anak-anak Allah. Pertanyaan untuk kita: apakah kita selalu menjaga kesucian diri sebagai anak-anak Allah?

3. Sesudah Pembaptisan, Yesus siap menjalankan tugas perutusanNya.

Tetapi sebelumnya, Ia ke padang gurun untuk berpuasa dan berdoa selama 40 hari sebagai persiapan misiNya yaitu mewartakan Injil tentang kerajaan surga dan karya keselamatanNya. Kita pun diingatkan bahwa sesudah pembaptisan kita pun harus menjalankan tugas pelayanan kita sebagai anak-anak Allah, menjadi sarana keselamatan bagi sesama.

Apakah kita selalu menjalankannya? Sebagaimana Yesus, sesudah dibaptis Ia tetap digoda oleh Setan, kita pun demikian, pasti selalu digoda. Kalau Yesus selalu menang, bagaimana dengan kita? Kalau kita selalu bersama Allah Tritunggal dan memanfaatkan Tuhan sebagai prisai kita, pasti kita selalu menang.

Saudara-saudari dan anak-anak terkasih…

Oleh Sakramen Pembaptisan kita semua sudah menjadi anak-anak Allah. Jagalah kesucian diri kita.

Jagalah Bait Suci diri kita agar Allah Tritunggal yang bersemayam dalam Bait Suci diri kita selalu merasa bahagia dan kita pun tetap aman dan selamat.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Renungan Katolik lainnya