Teks Misa Hari Minggu
Teks Misa Hari Minggu Biasa III Tahun A 22 Januari 2023 Lengkap Renungan Katolik
Teks Misa Hari Minggu Biasa III Tahun 22 Januari 2023 dilengkapi dengan Renungan Katolik. Simak Selengkapnya di bawah ini;
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Berikut ini Teks Misa Hari Minggu Biasa III Tahun A 22 Januari 2023.
Teks Misa Hari Minggu Biasa III Tahun A 22 Januari 2023 dilengkapi dengan Renungan Katolik.
Teks Misa Hari Minggu ini disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD di Ledalero.
Simaklah Teks Misa Hari Minggu Biasa III Tahun A 22 Januari 2023 Lengkap Renungan Katolik.
Baca juga: Bacaaan Injil Katolik dan Renungan Misa Hari Minggu 22 Januari 2023, Lengkap Mazmur Tanggapan
IBADAH SABDA HARI MINGGU BIASA III TAHUN A
MINGGU, 22 JANUARI 2023
(Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka)
TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketiga Dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk bekerja sama dengan Tuhan untuk membawa terang kepada dunia. Firman Tuhan adalah Terang yang menuntun orang kepada keselamatan.
Bacaan pertama mengisahkan tentang janji keselamatan
bagi bangsa-bangsa, karena mereka melihat terang yang menghalau kegelapan.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus mengingatkan kita semua untuk tidak memecahbelahkan atau mengkotak-kotakkan atau membentuk kelompok-kelompok yang memisahkan satu dari yang lain. Semua kita mesti bersatu dan memainkan peranan masing-masing kita sehingga bisa tercapai tujuan bersama yaitu hidup rukun damai dan keselamatan kekal.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah panggilan para rasul Yesus. Mereka adalah orangorang sederhana. Yesus membutuhkan mereka untuk menjadi rekan dalam perutusan-Nya. Mereka perlu belajar daripada Yesus, Sang Guru, sehingga kelak Ketika Yesus kembali kepada Bapa, mereka bisa melanjutkan tugas perutusan ini. Semoga kita juga menjadi rasul yang diutus Tuhan di dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat kita.
Baca juga: Renungan Misa Hari Minggu Biasa 22 Januari 2023 Lengkap Bacaan Injil Katolik
[hening sejenak]
TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah Bapa kami dengan perantaraan Yesus PutraMu, Engkau telah memanggil semua orang agar
bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, teguhkanlah hati kami agar selalu membaharui diri kami dan selalu siap untuk menjadi rasul-Mu di tengah keluarga, masyarakat dan lingkungan hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Lectionarium]
BACAAN PERTAMA (Yes. 8:23b-9:3)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah
MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 27:1)
Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Mzm. 27:1,4,13-14
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku,
kepada siapakah aku harus takut?
TUHAN adalah benteng hidupku,
terhadap siapakah aku harus gemetar?
(Refren)
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN,
itulah yang kuingini:
diam di rumah TUHAN seumur hidupku,
menyaksikan kemurahan TUHAN
dan menikmati bait-Nya.
(Refren)
Sesungguhnya, aku percaya
akan melihat kebaikan TUHAN
di negeri orang-orang yang hidup!
Nantikanlah TUHAN!
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!
Ya, nantikanlah TUHAN!
(Refren)
BACAAN KEDUA (1Kor. 1:10-13,17)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu
seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloë tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas.
Atau aku dari golongan Kristus. Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
ALLELUIA (Mat. 4:23)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah,*
serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
U : Alleluia
INJIL (Mat. 4:12-23)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, – bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.
”Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu
Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di
danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.
”Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil hari ini berbicara tentang panggilan menjadi murid Yesus. Bacaan ini dimengerti dalam dua bagian besar. Bagian pertama berbicara tentang karya Yesus dan bagian kedua berbicara tentang panggilan menjadi rekan kerja Yesus.
Pertama, karya penyelamatan Tuhan. Injil mengisahkan tentang ditangkapnya Yohanes Pembaptis dan tampilnya Yesus di muka umum. Yesus memulainya dari wilayah Galilea. Wilayah ini merupakan wilayah dari suku Zebulon dan Naftali. Di wilayah inilah Terang yang menghalau kegelapan, yaitu Yesus, muncul dan mulai berkarya. Yesus membawa Terang bukan saja bagi umat Israel melainkan juga bagi semua bangsa. Untuk melihat Terang itu, orang harus
bertobat.
Kita pun diajak Tuhan untuk melihat Terang yang mendatangi dunia kita. Terang itu menjadi jaminan keselamatan kita karena Ia menuntun semua orang kepada keselamatan. Terang ini menghalau kegelapan hati. Orang yang mengimani Yesus akan merasakan kekuatan dari Terang ini. Untuk itu, setiap kita diminta untuk bertobat, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang menggelapkan hati kita. Terang akan datang jika kita menunjukkan pertobatan. Mari kita ikuti
ajakan Yesus, bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.
Kedua, panggilan menjadi rekan kerja Yesus. Yesus berjalan menyusuri danau dan memanggil orang-orang pantai itu untuk berjalan bersama-Nya. Ia membutuhkan rekan seperjalanan agar karya-Nya melibatkan makin banyak orang.
Karena itu, Ia memanggil mereka untuk berada bersama-Nya. Setidak-tidaknya, Ia bisa menyelamatkan mereka yang dipanggil-Nya. Setiap kita dipanggil untuk menjadi rekan kerja Tuhan di dunia ini. Tuhan membutuhkan kerja sama dari pihak kita supaya kita semua dapat diselamatkan. Kita juga perlu saling membangun kerja sama di antara kita agar
Terang dan Kerajaan Sorga itu dapat hidup di tengah-tengah kita.
Masing-masing kita dapat memberikan kesaksian tentang Kerajaan Sorga dengan cara kita di tempat-tempat kita bekerja, berkarya, atau di dalam keluarga kita. Mari kita bahu membahu membangun Kerajaan Sorga di dunia ini sehingga kita semua sudah bisa merasakan Sorga itu di dunia ini. Tuhan memberkati kita semua.
HENING SEJENAK
SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Tuhan bersabda, “Marilah, kamu akan Ku jadikan
penjala manusia”. Mari kita datang ke hadapan-Nya
dan menyampaikan doa-doa permohonan kita.
P : Bagi Gereja. Semoga Gereja tetap setia pada misi
perutusannya ke tengah dunia dan mewartakan
Kerajaan Allah dengan kata dan perbuatan. Marilah
kita mohon…
P : Bagi semua pengikut Kristus. Semoga semua orang
Kristen selalu berusaha untuk membaharui diri dan
terbuka bagi suara panggilan Tuhan untuk bersaksi
di tengah masyarakat. Marilah kita mohon…
P : Bagi para politisi. Semoga mereka tidak mencari
kekuasaan yang bisa memecah belah melainkan
selalu berupaya berjuang demi masyarakat dan
mereka yang terpinggirkan. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Semoga kita selalu berupaya
memperkaya dan menguatkan iman kita dengan
doa dan santapan sabda serta santapan ekaristi,
agar kita dikuatkan dalam menghidupi iman kita di
tengah masyarakat. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu setia
mendampingi umat-Nya. Dari sejarah keselamatan
menjadi jelas betapa mengagumkan usaha Allah
untuk menyelamatkan kita. Maka marilah kita
berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, Engkau menghendaki agar
semua orang mengenal kebenaran dan menjadi
selamat. Untuk itu berulang kali Engkau berbicara
kepada nenek moyang kami dengan perantaraan
para nabi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, kebaikan-Mu tampak paling nyata dalam
peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan PutraMu. Peristiwa Paskah inilah yang Engkau jadikan
sumber keselamatan kami. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau juga tetap setia mendampingi hidup kami
setiap hari. Engkau hadir bila kami berkumpul
dalam nama-Mu. Engkau juga hadir bila kami
memuji Engkau dan berdoa bersama. Maka kami
berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Engkau selalu menawarkan pengampunan kepada
orang yang bertobat. Dan bagi mereka yang telah
selesai tugasnya di dunia, Engkau menyediakan
tempat dalam rumah-Mu yang abadi. Maka kami
berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI (Berdiri)
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI (Berdiri)
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN (Berlutut/berdiri)
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Syukur atau Pujian.
MENDOAKAN MAZMUR 28
Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku,
sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong,
dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan. Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi. Terpujilah TUHAN, karena Ia telah mendengar suara permohonanku. TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan memanggil para rasul agar mereka menjadi rekan kerja-Nya. Kita pun dipanggil untuk menjadi rekan kerja Tuhan. Kita perlu bekerja sama dengan Tuhan dan dengan sesama kita, agar rencana dan karya Tuhan itu dapat terlaksana dalam dunia kita. Mari kita ciptakan suasana saling mendukung sehingga kita semua dapat bekerja sama membangun dunia kita menjadi dunia yang lebih baik.
DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah yang mahakuasa, kami berterima kasih atas kisah panggilan para murid yang kami dengar dan renungkan dalam perayaan Sabda ini. Buatlah agar kami pun selalu terbuka hati untuk mendengarkan Sabda-Mu dan mengarahkan hidup kami sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Putra-Mu, sehingga kami pun menjadi terang bagi sesama kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
LAGU PENUTUP
***
Ledalero, 19 Januari 2023.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Teks Misa Hari Minggu Biasa III
Teks Misa Hari Minggu Biasa III Tahun A
Teks Misa Hari Minggu Biasa III Tahun A 22 Januari
Lengkap Renungan Katolik
TribunFlores.com terkini
Teks Misa Hari Minggu
Bacaaan Injil Katolik dan Renungan Misa Hari Minggu 22 Januari 2023, Lengkap Mazmur Tanggapan |
![]() |
---|
Renungan Misa Hari Minggu Biasa 22 Januari 2023 Lengkap Bacaan Injil Katolik |
![]() |
---|
Teks Misa Harian Katolik Senin 9 Januari 2023, Hari Raya Pembaptisan Tuhan, Lengkap Bacaan Injil |
![]() |
---|
Renungan Katolik Hari Ini, Mereka Bukan Lagi Dua Melainkan Satu Daging |
![]() |
---|
Renungan Katolik Hari Ini, Pengalaman akan Pengampunan Menjadi Inspirasi untuk Mengampuni Sesama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.