Nama Bayi Katolik

Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 22 Januari, Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Pada tahun 1835, Vinsensius mendirikan Serikat Kerasulan Katolik, sebuah organisasi untuk kaum awam dan imam-imam, yang diabdikan pada tugas penyebar

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Bayi Perempuan di Flores 

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Berikut nama bayi Katolik yang cocok diberikan saat bayi tersebut lahir pada tanggal 22 Januari. Nama bayi Katolik tersebut diambil dari nama orang kudus yang diperingati tiap tanggal 22 Januari.

Santo Vinsensius Pallotti, Pengaku Iman

Vinsensius lahir pada tanggal 21 April 1795. Meskipun kesehatannya sering terganggu dan banyak kesempatan tersedia baginya untuk menjadi orang penting di dalam masyarakat, namun imamat menjadi satu-satunya cita-cita dan pilihan hidupnya.

Pada zamannya, ada kebiasaan umum, orang (umat) mengikuti sekelompok imam untuk berkarya di Roma secara sukarela. Vinserisius menjalani hidupnya dengan cara ini untuk beberapa lama. Setelah beberapa tahun dia bekerja dengan cara ini, Vinsensius menerima satu perjanjian kerja di Gereja Neapolitan di Roma.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 21 Januari, Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

 

Pada tahun 1835, Vinsensius mendirikan Serikat Kerasulan Katolik, sebuah organisasi untuk kaum awam dan imam-imam, yang diabdikan pada tugas penyebaran iman dan peningkatan penghayatan nilai keadilan sosial.

Serikat ini merupakan perintis gerakan Aksi Katolik. Sebagai pemimpin Serikat Kerasulan Katolik, Vinsensius mengahadikan dirinya pada karya di rumah-rumah sakit, melayani para serdadu, dan mengelola pusat-pusat kesehatan dan rumah-rumah para jompo.

la juga berusaha menciptakan kondisi-kondisi kerja yang baik bagi para buruh, dengan mendirikan perkumpulan-perkumpulan kaum buruh. Vinsensius juga banyak membantu dalam aksi pengumpulan ban- tuan bagi para misionaris, seperti pakaian-pakaian misa, buku-buku dan uang.

Ia mengorganisir kelompok-kelompok penerbit Katolik untuk mengirimkan buku-buku kepada para misionaris. Di samping menjadi Bapa Pengakuan pribadi bagi Sri Paus, Vinsensius juga dikenal baik oleh para kardinal, imam dan kaum awam sebagai seorang pembimbing rohani yang masyhur. Tugas pokoknya ialah memberikan bimbingan mingguan kepada para pelajar di dua seminari di Roma.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 24 Januari 2023, Melakukan Kehendak Allah, Dialah Saudara Yesus

Seratus tahun setelah kematiannya pada tanggal 22 Januari 1850, Vinsensius digelari "beato" (Yang Bahagia) oleh Sri Paus Pius XII. Kemudian oleh Sri Paus Yohanes XXIII, ja ditetapkan sebagai "santo" pada tanggal 20-Januari 1963.

Santo Anastasius, Martir

Anastasius berasal dari negeri Parsi. Semenjak mudanya ia menjalani hidup sebagai seorang prajurit dalam dinas militer raja Parsi. Raja Parsi inilah yang merebut Yerusalem pada tahun 614, dan merampas Salib Suci dan membawanya ke negeri Parsi.

Dengan niat yang suci, Anastasius menyelidiki Salib Suci Yesus itu. la bertanya kepada siapa saja tentang siapa yang pernah bergantung di salib itu. Dalam hatinya ia bertanya "Mengapa raja membawa salib itu ke negerinya? Salib ini tentunya punya nilai yang luhur dan mulia, sehingga raja berjuang memperolehnya!".

Dari orang-orang yang ditanyai, Anastasius memperoleh berita bahwa salib itu adalah salib Yesus Kristus, seorang pemuda dari Nazareth yang disiksa dan dibunuh oleh orang-orang Yahudi karena dia menyebut diriNya sebagai Anak Allah yang mahatinggi. Pemuda itulah yang disembah orang-orang Kristen sebagal Tuhannya.

Mendengar berita itu, Anastasius segera menarik diri dari dinas ketentaraan raja Parsi, lalu meninggalkan tanah airnya dan pergi ke Syria. Baginya, salib itu memiliki suatu kebenaran. Di kota Hierapolis, Anastasius tertegun kagum akan gambar-gambar kudus para martir yang dibunuh karena imannya akan Yesus Kristus itu.

Gambar-gambar itu membangkitkan dalam hatinya suatu keyakinan dan iman yang kokoh akan kebenaran agama Kristen. Ia lalu menyerahkan dirinya untuk dibaptis menjadi Kristen dan menjadi seorang pertapa. Ia menyesalkan kehidupan masa lampaunya dan berusaha menjadi seperti Kristus, Tuhannya.

Ketika ia berziarah ke tempat-tempat suci yang pernah dikunjungi Yesus semasa hidupnya, in ditangkap oleh orang-orang Parsi. la dituduh menjadi penyebar Injil Yesus Kristus, dan mencela kebohongan agama orang Parsi. Ia dibawa ke Persia. Di kota Betsalun, ia disiksa dan kemudian dibunuh bersama-sama dengan 68 orang Kristen lainnya. Peristiwa itu terjadi pada tahun 628.


Sumber: Buku Orang Kudus Sepanjang Tahun

Penyusun: Mgr.Nicolaas Martinus Schneiders, CICM


Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved