Bertemu Dugong Mawar di Pantai Mali Kabupaten Alor  

“Matikan dulu mesinnya,” perintah Ones. Ones mengatakan hal tersebut agar baling-baling perahu tidak melukai Dugong.

Saat muncul ke permukaan Mawar menyemburkan airnya. Semua pengunjung ramai-ramai memfoto dan memvideo keberadaan Dugong tersebut. Saat puas melihat Dugong wisatawan diajak kembali ke pesisir pantai, karena hari mulai sore dan air laut semakin tinggi.

Baca juga: Ketua DPRD Alor Enny Anggrek Dipukul Wakil Ketua DPRD Saat Pimpin Sidang Paripurna

Mawar seolah tak melepas kepergian wisatawan, siripnya memegang erat sisi perahu. Ones akhirnya menjulurkan tangannya ke permukaan laut tempat Mawar berada dan memintanya untuk melepaskan cengkraman siripnya. Tak berapa lama Ones memerintahkan agar awak perahu agar melajukan mesinya. Mawar bergerak mengantar perahu hingga di batas teritorialnya. Pengunjung melambaikan tangan tanda perpisahan.  

Satu trip perjalanan, dipatok dengan harga Rp. 500.000 untuk wisatawan mancanegara, sedangkan untuk wisatawan lokal Dinas Pariwisata menyerahkan kepada pengelola untuk merundingkan harganya. Kapal bebek perjam perorang dipatok dengan harga Rp. 10.000.

“Kami sifatnya memfasilitasi, untuk biaya biar bapa Ones dengan nelayan dan juga pengemudi yang mengaturnya. Kita juga harus memikirkan kontribusi untuk konservasi, perawatan tempat wisata dan perahu, bahan bakar dan lain-lain,” ujar Ripka Sukemi Jayanti, S.Sos selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor.

Ripka berharap dengan adanya fasilitas penunjang yang telah disediakan Dinas Pariwisata Kabupaten Alor, akan membangkitkan anomi masyarakat untuk menghidupkan wisata Pantai Mali dan Pengamatan Dugong. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News