Berita Kupang

Dua Perempuan Diamankan Polsek Semau Takuti Anak Sekolah dengan Penculikan

Sebuah video pendek yang beredar di Kabupaten Kupang berisi ancaman penculikan anak oleh dua orang wanita meresahkan anak-anak sekokah di Pulau Semau

Editor: Egy Moa
HO
Dua orang wanita yang menakuti anak-anak sekolah di Semau menyampaikan permintaan maaf di Polsek Semau, Kabupaten Kupang, Selasa 14 Februari 2023. 

Laporan ReporterTRIBUNFLORES.COM, Ryan Tapehen

TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI-Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto membenarkan video viral yang di di wilayah hukum Polres Kupang tentang dua orang wanita menakut-nakuti anak sekolah dengan bahasa penculikan.

Saat dikonfirmasi, Selasa 14 Februari 2023, Kapolres mengatakan kedua wanita tersebut sudah diamankan polisi di Polsek Semau untuk dimintai keterangan.

Seperti yang terlihat dalam vudeo yang beredar dan sudah viral di medsos berdurasi 20 detik menunjukan dua orang wanita mengendarai sepeda motor merk beat street warna hitam menakuti sejumlah anak sekolah dasar di Dusun II Holain, Desa Uiasa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kejadian itu diketahui terjadi pada Sabtu 11 Februari 2023 saat anak-anak pulang sekolah dengan berjalan kaki dan pakaian olahraga baju warna kuning dan celana warna biru melintasi sebuah jalan.

Baca juga: Harga Tiket Kapal Pelni KM Bukit Siguntang 2023, Rute Kupang-Nunukan dan Maumere-Makassar

Kedua wanita tersebut dengan motor mengikuti dari belakang dan langsung bertanya kepada anak-anak tersebut.

"We dimana yang jual anak e," ujar pengendara motor yang suaranya terekam jelas.

Saat mendekati sejumlah anak-anak itu, kedua wanita tersebut mengatkan "Tangkap ko, yang ini keriting". Mendengar ucapan kedua wanita, mereka langsung berlari meninggalkan kedua wanita pengendara motor bahkan sampai sendal mereka terlepas juga tidak berani mengambil karena takut ditambah lagi  motor sudah mendekat.

"Hari sabtu kemarin itu, kita sudah amankan dan yang bersangkutan wajib lapor," ujarnya Kapolres Kupang.

Baca juga: Kasus Bayi Lahir Tanpa Kaki di Kupang NTT, Polisi Periksa 15 Orang Saksi

Kedua wanita diamankan oleh aparat Polsek Semau untuk melakukan klarifikasi dihadapan orangatua, tokoh adat, tokoh agama, dan pemerintah desa. Dalam pemeriksaan, kedua wanita mengaku hanya sebatas bercanda dan tidak ada unsur lain.

"Mereka sudah klarifikasi bahwa hanya sebatas bercanda. Tapi bercandanya sangat keterlaluan makanya personel melakukan pemanggilan terhadap orang tua anak-anak, tokoh adat, tokoh agama dan pemerintah desa, kita kumpulkan di Polsek Semau supaya bersangkutan bisa klarifikasi," katanya.

Atas kejadian tersebut, Irwan Arianto menegaskan dengan maraknya informasi dan pemberitaan penculikan anak, Polres Kupang telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kupang untuk memberikan imbauan kepada seluruh sekolah baik TK, SD, SMP, maupun SMA untuk mengantisipasi apabila ada perbuatan dari orang yang tidak dikenal untuk segera melaporkan kejadian-kejadian ke nomor WhatsApp saya atau melalui jajaran kami di Polsek.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan kebudayaan sini untuk mengeluarkan imbauan kepada sekolah-sekolah agar bisa mengantisipasi," pungkasnya.

Baca juga: Ibu Bayi Menderita Miom, Melahirkan Bayi Tanpa Kaki di Kamar Mandi RST Kupang

Dalam video permintaan maaf mereka yang juga ikut tersebar di media sosial kedua wanita itu didampingi Kapolsek Semau mengungkapkan permohonam maaf mereka kepada semua masyarakat tertama kepada orang tua anak-anak yang mereka takuti. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved