Ibadah Sabda Hari Minggu
Ibadah Sabda Hari Minggu 19 Februari 2023
Ibadah Sabda Hari Minggu 19 Februari 2023 bagi umat katolik di mana saja berada. Ibadah sabda ini dibuat Pater Petrus Christologus Dhogo
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Berikut ini Ibadah Sabda Hari Minggu Biasa VII Tahun A, Minggu, 19 Februari 2023.
Ibadah Sabda Hari Minggu ini disusun Pater Petrus Christologus Dhogo, SVD di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Flores.
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Ketujuh dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk hidup kudus. Kita pun bisa saling menolong, menegur, dan memberikan masukan bagi sesama kita agar kekudusan hidup itu dapat tercapai dalam hidup di dunia ini. Pesan ini tampak jelas dalam bacaan pertama. Umat Israel diminta untuk hidup kudus dan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menyebutkan bahwa diri kita adalah Bait Allah. Kita mesti memelihara kekudusan hidup kita agar kita sungguh-sungguh bisa menjadi Bait Allah, tempat Allah bersemayam di dalam diri kita. Tugas ini besar karena kita diminta untuk menghidupi kekudusan yang sesuai dengan perintah Tuhan.
Dalam bacaan Injil, Yesus menegaskan tentang hukum cinta kasih. Ia memberikan wejangan untuk mengasihi sesama, termasuk mengasihi dan mendoakan mereka yang memusuhi kita. Yesus tahu bahwa hal ini berat, namun itulah yang menjadi ciri khas pengikut-Nya. Sebab jika kita mencintai orang yang mencintai kita, itu sama dengan semua orang lain. Namun, mencintai orang yang membenci kita adalah ciri dari pengikut Kristus. Mari kita siapkan hati kita untuk perayaan keselamatan ini.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa,
[hening sejenak]
Allah yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena Engkau mengutus Yesus Putra-Mu untuk menunjuk-kan cinta-Mu yang luar biasa kepada kami. Semoga kami senantiasa menguduskan diri kami, agar kelak kami dapat bersatu dengan Dikau dalam kehidupan kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab atau Lectionarium]
07. BACAAN PERTAMA (Im. 19:1-2,17-18)
L : Bacaan dari Kitab Imamat.
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsa-mu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Akulah Tuhan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 103:8a)
Tuhan adalah pengasih dan penyayang.
Mzm. 103:1-2,3-4,8,10,12-13
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus,
hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikannya.
(Refren)
Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.
(Refren)
Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
(Refren)
Sejauh timur dari barat, demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang bertakwa.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Kor. 3:16-23)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus
Saudara-saudara, camkanlah sungguh-sungguh, bahwa kamu adalah Bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu. Jika ada orang yang membinasakan Bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab Bait Allah adalah kudus, dan kamulah Bait Allah itu.
Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia sungguh berhikmat. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis, “Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.” Dan di tempat lain tertulis, “Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat. Sungguh, semuanya sia-sia belaka.”
Karena itu, janganlah ada yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik
dunia, hidup maupun mati, baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang. Semuanya itu kepunyaanmu. Tetapi kamu adalah milik Kristus, dan Kristus adalah milik Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (1Yoh. 2:5)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Siapa saja yang menuruti Sabda Kristus, * dalam dirinya sudah sempurnalah kasih Allah.
U : Alleluia
11. INJIL (Mat. 5:38-48)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar bahwa dulu ada ungkapan: Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah juga pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meninjam sesuatu dari padamu’.
Kamu telah mendengar firman, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.’ Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya
memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Saling Menaruh Cinta Kasih
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan salah satu bagian dari kotbah Yesus di atas bukit. Pada bagian ini ada dua hal yang dibicarakan Yesus.
Pertama, berbuat dengan tulus. Pada bagian pertama, Yesus mengatakan agar para pendengar-Nya melaku-kan sesuatu itu dengan sepenuh hati. Hal ini diwakili dengan pernyataan Yesus yang mengatakan ketika orang meminta baju, mereka bisa beri juga jubah. Ketika orang minta berjalan satu mil, mereka bisa berjalan dua mil. Yang ditekankan Yesus di sini adalah ketulusan hati dalam membantu.
Kita tidak pernah bisa hidup sendirian. Kita selalu hidup bersama orang lain. Maka, kita tidak bisa terhindarkan diri dari saling menolong. Yesus menginginkan agar kita memiliki kerelaan hati untuk saling menolong. Ada saatnya kita menolong, tetapi akan tiba saatnya kita juga ditolong. Kerelaan dan ketulusan hati untuk menolong sesama mesti menjiwai sikap kita.
Kedua, berdamai dengan diri. Pada bagian kedua, Yesus meminta para pendengar-Nya bukan saja mencintai orang lain, melainkan mengasihi dan mendoakan yang menganiaya mereka. Inilah ajaran khas Yesus. Mencintai orang yang mencintai kita adalah hal yang biasa dilakukan oleh semua orang. Yesus meminta agar kita bukan hanya mengasihi tetapi juga mendoakan mereka yang menganiaya kita. Ajaran Yesus ini memutuskan rantai kejahatan dan sekaligus meningkatkan energi positif untuk bertumbuh.
Yesus mengajarkan kita untuk menguasai diri kita sehingga tidak terpengaruh dengan tindakan negatif orang terhadap kita. Kita menjadi pemenang ketika kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan memutuskan rantai kejahatan dengan kebaikan. Hal ini tentu tidak mudah. Namun, kalau setia kita melakukannya, dunia kita tidak akan
dipenuhi dengan energi negatif. Kejahatan akan berkurang dan kebaikan akan merajai hati setiap orang. Mari kita berusaha bersama.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah hadir dalam perayaan Sabda saat ini. Maka, marilah kita memanjatkan permohona-permohonan kita.
P : Bagi Gereja kudus. Semoga seluruh pemimpin Gereja, setelah mendalami Sabda Tuhan, semakin didorong untuk berani mewartakan dan mewujudkan kasih dan kebenaran di tengah dunia yang terkoyak oleh perselisihan, penindasan, dan ketidakadilan. Marilah kita mohon…
P : Bagi masyarakat kita. Semoga warga masyarakat semakin menyadari kasih Allah dan digerakkan olehnya untuk mewujudkan kehidupan bersama yang lebih baik dengan sikap toleransi, saling menghargai dan menerima perbedaan yang ada. Marilah kita mohon…
P : Bagi mereka yang dilupakan oleh sesamanya. Semoga Allah hadir dalam hati mereka, menghibur, dan menguatkan mereka, serta mengutus sesama untuk memberikan perhatian dan kasih bagi mereka. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Kita berdoa semoga Allah melimpahi kita yang hadir dalam perayaan Sabd aini semangat cinta kasih, kerelaan untuk mengampuni, dan hidup berdampingan di tengah masyarakat tanpa membeda-bedakan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa kami, Engkau amat menyayangi dunia dan memperhatikan kami masing-masing. Dengar-kan dan kabulkan doa-doa kami. Demi Kristus, Tuhan, dan Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. maka marilah kita memuji Dia dan berseru:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-kan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau serahkan Dia bagi maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyem-purnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Setiap hari Engkau limpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Syukur atau Pujian.
20. MENDOAKAN MAZMUR 138:1-8
[Bisa didaraskan bergantian oleh dua orang]
Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN.
TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.
Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Yesus meminta kita untuk mengasihi sesama kita, bahkan mendoakan mereka yang memusuhi kita. Mari kita berjuang untuk mengasihi semua orang. Kita pun berusaha agar semangat cintalah yang selalu hidup di dalam keluarga, komunitas, dan lingkungan hidup kita. Tuhan pasti menolong kita untuk maksud yang baik ini.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami bersyukur karena telah mendengarkan Sabda-Mu dalam perayaan ini. Semoga kami selalu berusaha menguduskan diri kami, agar hati kami layak menjadi Bait-Mu, tempat Engkau bersemayam di dalamnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Ibadah Sabda Hari Minggu
Ibadah
Ibadah hari Minggu
Minggu 19 Februari 2023
Pater Petrus Cristologus Dhogo SVD
TribunFlores.com
Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Saling Menaruh Cinta Kasih |
![]() |
---|
Stok Beras Terbatas Sejak Agustus 2022, Harga Beras Naik di Pasar Inpres Ruteng |
![]() |
---|
Rute Kapal Pelni KM Labobar 22 Februari 2023 Surabaya Menuju Jayapura |
![]() |
---|
11 Kapal Fery Yang Beroperasi di NTT 17 Februari 2023 Lengkap Rute dan Jam Keberangkatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.