Injil Katolik Hari Ini

Injil Hari Ini Kamis 23 Februari 2023 dan Renungan Harian Katolik

Mari simak Injil Hari Ini Kamis 23 Februari 2023.Injil hari ini lengkap dengan Renungan Harian Katolik. Bacaan Injil Hari Ini Lukas 9:22-25.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK - Mari simak Injil Hari Ini Kamis 23 Februari 2023.Injil hari ini lengkap dengan Renungan Harian Katolik. Bacaan Injil Hari Ini Lukas 9:22-25. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Injil Hari Ini Kamis 23 Februari 2023.

Injil hari ini lengkap dengan Renungan Harian Katolik.

Injil hari ini berpedoman pada Kalender Liturgi 23 Feb 2023.

Kamis sesudah Rabu Abu gereja merayakan Pesta Fakultatif Santu Polikarpus, Uskup dan Martir.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 23 Februari 2023, Berkorban demi Sesama Mendatangkan Berkat

 

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I: UL 30:15-20

Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6

Bait Pengantar Injil: Mat 4:17

Bacaan Injil: Luk 9:22-25

Bacaan I
UL 30:15-20
Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk.

Pembacaan dari Kitab Ulangan:

Di padang gurun di seberang Sungai Yordan
Musa berkata kepada bangsanya,
"Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu
kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.
Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu
untuk mengasihi Tuhan, Allahmu,
dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya
dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya.
Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak
dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu,
di negeri yang engkau masuki untuk mendudukinya.

Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar,
apalagi jika engkau mau disesatkan
untuk sujud menyembah kepada allah lain
dan beribadah kepadanya,
maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu
bahwa pastilah kamu akan binasa,
dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi,
menyeberangi sungai Yordan, untuk mendudukinya.

Aku memanggil langit dan bumi
menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini:
Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati,
baik engkau maupun keturunanmu,
yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu,
mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya.
Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu
untuk tinggal di tanah
yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub,
untuk memberikannya kepada mereka."

Demikianlah sabda Tuhan.

ATAU BACAAN LAIN:
Why 2:8-11

Pembacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, mendengar suatu suara,
"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna:
Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir,
yang telah mati dan hidup kembali:

Aku tahu kesusahan dan kemiskinanmu
-- namun sebenarnya engkau kaya! --
Aku tahu fitnah mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya tidak demikian;
sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Jangan takut terhadap apa yang harus kauderita!
Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang
dari antaramu ke dalam penjara
supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.
Hendaklah engkau setia sampai mati,
dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaat:
Barangsiapa menang,
ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 1:1-2.3.4.6
R:40:5a
Berbahagialah orang,
yang menaruh kepercayaan pada Tuhan.

*Berbahagialah orang
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan,
dan siang malam merenungkannya.

*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buah pada musimnya,
dan tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

*Bukan demikianlah orang-orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Mat 4:17
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.


Bacaan Injil

Luk 9:22-25

Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan,
dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Kata-Nya kepada mereka semua,
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia,
tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Katolik

Tema: Berkorban demi sesama mendatangkan berkat!

Saudara-saudari

Sekarang kita berada dalam masa Prapaska. Dalam masa ini kita merenungkan penderitaan dan kesengsaraan Yesus Kristus.

Yesus Kristus adalah Mesias yang menderita.

Ia menyelamatkan manusia lewat penderitaan. Sewaktu Yesus Kristus menceriterakan apa yang akan dihadapi-Nya, yaitu penderitaan, kita mendengar reaksi Petrus.

Petrus menarik Yesus ke samping dan katakan kepada-Nya, bahwa hal itu tidak mungkin akan dialami-Nya.

Konsep Mesias menurut Petrus adalah kemuliaan dan kekuasaan. Sebagai Mesias, Yesus Kristus tidak mungkin akan mengalami penderitaan.

Konsep ini ditantang oleh Yesus Kristus. Karena kekeliruan Petrus, maka Yesus menegur Petrus dan menyapanya: Setan! (Bdk. Markus 8: 32-33) Menyapa Setan bukan berarti Petrus adalah setan, bukan, tetapi karena konsepnya itu tidak sesuai dengan konsep Kristus.

Mesias seungguhnya adalah orang yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia lewat penderitaan.

Lewat Injil hari ini, Yesus kembali mengingatkan para muridNya, bahwa Yesus akan menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.

Dalam masa Prapaska ini, kita kembali merenungkan semuanya itu dan dengan jujur melihat diri sendiri, bagaimana tanggapan kita akan kebaikan Yesus Kristus demi keselamatan kita?

Apakah kita sungguh mengikuti jejak-Nya, menjadi sarana keselamatan bagi sesama, menderita demi keselamatan sesama?

Apakah kita pernah alami rasa sakit karena melayani sesama dan rasa sakit itu tidak membuat kita putus asa dan berhenti melayani, tetapi sebaliknya kita tetap setia melayani?

Saudara-saudari

Saya ingat seorang martir dari Serikat Sabda Allah (SVD), namanya Beato Grogorius berasal dari Polandia. Dia bekerja di perusahan percetakan.

Pada waktu itu tersebarlah pamflet-pamflet anti Nazi – anti pemeritahan Jerman. Br.Gregorius dan karyawan perusahan percetakan membaca pamphlet itu dan menyebarkannya.

Sesudahnya, terjadilah tangkapan paksa. Semua karyawan di perusahan percetakan itu ditangkap. Br. Gregoius pergi meminta superiornya agar diizinkan untuk ketempat tahanan dan yakinkan semua karyawan yang ditangkap itu untuk persalahkan dia, bahwa dia adalah penulis pamflet anti Nazi itu, agar mereka yang tidak bersalah dibebaskan.

Dia harus ditahan dan dihukum mati. Permintaannya disetujui. Hari berikutnya Br. Gregorius mengucapkan salam perpisahan kepada superior dan dia pun ditangkap.

Dengan tertangkapnya Br. Gregorius, maka beberapa tahanan dibebaskan dan kembali ke keluarga mereka.

Br. Gregorius dihukum mati. Pada tanggal 5 Mei 1942 dipenggal kepalanya di sebuah penjara di Dresden Jerman. 

Pada 13 Juni 1999 Paus Yohanes Paulus II menggelar Br. Gregorius BEATO, artinya DIBERKATI. Dia menderita demi keselamatan orang lain.

Saudara-saudari… Hari ini Yesus kembali menantang kita, katanya: “Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”

Lewat pernyataan ini, Yesus mau mengingatkan kita agar kita selalu hayati dan amalkan iman kita lewat perbuatan harian kita. Buah pengamalan iman akan mendatangkan keselamatan abadi. Nyawa kita tidak akan hilang.

Jiwa kita akan hidup bersama Tuhan. Siapkah kita untuk menderita demi sesama?

Marilah saudara-saudari

Berlomba-lombalah mewujud-nyatakan iman kita dalam perbuatan nyata: yakni lewat memberi sedekah, berdoa dan berpuasa demi kepentingan sesama.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyertai dan menguatkan kita agar kita selalu merasa sanggup untuk memikul salib kita demi iman akan Kristus dan keselamatan sesama.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.  

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved