Berita NTT
4 Kebijakan Gubernur NTT yang Pernah Menjadi Sorotan, Satu Diantaranya Wajib Berbahasa Inggris
Viktor Bungtilu Laiskodat merupakan Gubernur NTT periode 2018–2023. Gubernur NTT kini menjadi sorotan karena kebijakan soal jam 5 masuk sekolah di NTT
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Viktor Bungtilu Laiskodat merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018–2023.
Selama menjabat sebagai gubernur, Viktor dibantu Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi.
Baru-baru ini, video pernyataan Gubernur NTT viral di media sosial soal kebijakan masuk sekolah jam 05.00 Wita.
Berikut ini adalah catatan TRIBUNFLORES.COM mengenai kebijakan Gubernur NTT yang sempat menjadi sorotan.
Baca juga: Gubernur NTT Sebut untuk Menjadi Manusia Unggul Harus Siap Sebelum Matahari Terbit
Beberapa kebijakan Gubernur ke-8 NTT ini kerap menuai kritikan masyarakat NTT baik melalui media sosial maupun secara langsung namun banyak juga yang mendukung kebijakan-kebijakan tersebut.
Masyarakat NTT tentu masih ingat kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat tahun 2019 lalu, yakni Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan hari Rabu sebagai hari berbahasa Inggris bagi seluruh perangkat daerah, aparatur sipil negara dan warga desa wisata.
Penetapan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No 56 tahun 2018 tentang Hari Berbahasa Inggris.
Bagi mereka yang melanggar peraturan tersebut, akan dikenakan sanksi berupa teguran lisan, tertulis atau kewajiban mengikuti kursus bahasa Inggris dengan biaya sendiri.
Baca juga: Kebijakan Gubernur NTT Masuk Sekolah Jam 5 Digeser ke Jam 5.30 Pagi, Berlaku untuk 10 Sekolah di NTT
Kebijakan ini sempat menuai kritikan warganet yang merupakan warga NTT.
Alhasil, dalam praktik di lapangan, tidak ada perangkat daerah, aparatur sipil negara dan warga desa wisata yang menggunakan bahasa Inggris pada setiap hari Rabu.
Ditahun yang sama, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat kembali membuat pernyataan kontroversial yakni berencana akan menerbitkan Perda tentang perempuan NTT menenun.
Tujuan dari Peraturan Daerah (Perda) ini adalah untuk mengatur perempuan perempuan di NTT agar memiliki kemampuan dasar dan keutamaan dalam menenun kain tenun tradisional.
"Saya akan keluarkan Perda perempuan NTT menenun. Jadi setiap perempuan NTT harus tau menenun baru bisa kawin. Kalau belum bisa menenun, berarti belum boleh kawin,” ujar VBL saat menghadiri Festival Sarung dan Musik NTT di depan Gereja Anugerah Jalan El Tari pada Sabtu, 2 Maret 2019 lalu.
Rencana pembuatan Perda inipun tak luput dari kritikan warganet.
Pada tahun 2023, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat kembali mengeluarkan kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi.
Kebijakan yang dimulai sejak 27 Februari 2023 ini diterapkan di 10 sekolah di Kota Kupang.
Kebijakan ini pun menuai kritikan bahkan Kemendikbud ikut angkat bicara.
Namun, ditengah kritikan, Viktor Laiskodat menjelaskan, kebijakan itu hanya berlaku untuk SMA 1 dan SMA 6, karena dua sekolah ini dianggap memiliki kemampuan dan sanggup menerapkan aturan baru dalam mencetak siswa unggulan.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan siswa menembus perguruan tinggi negeri (PTN) ternama atau sekolah kedinasan di Indonesia.
Belum selesai dengan kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dikabarkan bakal mengeluarkan surat edaran pada 7 Maret 2023 tentang pengendalian inflasi.
Dalam edaran itu, gubernur mengimbau seluruh warga NTT turut mengendalikan inflasi daerah dengan berjalan kaki agar mengurangi pengunaan bahan bakar minyak (BBM).
Pemerintah Provinsi NTT beralasan, pengurangan pemakaian BBM untuk ramah lingkungan dan sedangkan jalan kaki berguna bagi kesehatan tubuh.
Baca juga: Kebijakan Gubernur NTT soal KBM di Sekolah Pukul 5 Pagi Dikritik Ketua Komisi X DPR RI
KBM Mulai Pukul 05.30 Wita
Sebelumnya, Kebijakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang disampaikan langsung Gubernur NTT, Viktor Laiskodat beberapa hari lalu menjadi sorotan publik.
Hal itu terkait dengan pelaksanaan KBM di sekolah dimulai pukul 05.00 Wita.
Sontak, kebijakan itu menjadi sorotan publik.
Terkait jam masuk sekolah yang semula jam 5 pagi akhirnya digeser menjadi jam 5.30 pagi.
Keputusan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi, S.Pd,.M.Pd. didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Prisila Q. Parera saat melaksanakan jumpa pers terkait kebijakan uji coba jam masuk sekolah untuk SMAN/SMKN di Provinsi NTT, Selasa, 28 Februari 2023 di Lobby Gedung Sasando.
Dikutip dari laman resmi Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, keputusan jam masuk sekolah itu berdasarkan masukan para pengawas kepada Gubernur dan Kepala Sekolah pada hasil sharing pendapat dan rekam jejak akademik, maka diberlakukan jam belajar tambahan.
Kebijakan ini disepakati bersama para Kepala Sekolah SMA dan SMK se-NTT melalui penandatanganan Perjanjian Kinerja pada Jumat 24 Februari 2023.
Pemprov NTT memutuskan Pertama, jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita digeser menjadi Pukul 05.30 Wita bagi Siswa/i kelas XII tingkat SMA/SMK pada sepuluh sekolah yaitu SMAN 1 Kupang dan SMAN 6 Kupang, SM N 2 Kupang, SMAN 3 Kupang, SMAN 5 Kupang, SMKN 5 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMKN 3 Kupang, SMKN 2 Kupang dan SMKN 1 Kupang, hingga dilaksanakan seleksi yang menyisakan dua sekolah unggulan.
Kedua, Pemprov NTT berkerjasama dengan Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Hassanudin, Universitas Nusa Cendana, Universitas Timor dan Universitas-unversitas swasta lainnya yang ada di Provinsi NTT untuk melakukan bimbingan bagi Siswa/i.
Ketiga, menyiapkan siswa/i untuk bisa bersekolah dalam ikatan kedinasan TNI, POLRI.
Keempat akan dilaksanakan evaluasi secara terus menerus dengan melibatkan para akademisi, praktisi pendidikan serta tokoh agama. Kelima Pemprov NTT akan mengatur lebih lanjut segala kebijakan terkait dengan uji coba jam masuk sekolah untuk SMAN/SMKN di Provinsi ini,” Jelas Kadis P dan K
Lebih lanjut Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi NTT mengungkapkan kebijakan-kebijakan ini untuk menciptakan generasi berintelektual dan berkarakter unggul, disamping itu Pemprov NTT akan berkoordinasi secara terpadu dengan stakeholder agar terciptanya aspek keamanan, ketertiban, layanan transportasi dan penyiapan infrastruktur sekolah.
Baca juga: Gubernur NTT Tidak Mau Cabut Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
Sementara itu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada saat membawakan sambutan dalam Pembukaan Persidangan Majelis Sinode GMIT ke-50 di Aula GMIT Centre Kupang pada hari yang sama menyampaikan bahwa kebijakan perubahan jam sekolah merupakan salah satu desain untuk membentuk, melatih, serta memberikan pengajaran dan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk nantinya dapat melanjutkan pendidikan ke kampus atau perguruan tinggi unggul.
“Dalam rapat saya bersama dengan seluruh Kepala Sekolah SMA/SMA beberapa waktu lalu, kita dorong agar ada desain baru bagi pendidikan dengan memberikan peningkatan disiplin serta pengembangan pola pengajaran serta pembelajaran juga dengan pendampingan siswa agar mempersiapkan diri dengan baik untuk masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya,” kata Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.
“Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah yang sudah menjalankan kebijakan ini yaitu SMAN 6 Kupang. Alokasi anggaran 50 persen dari APBD NTT ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT harus dioptimalkan untuk serius bangun pendidikan kita dalam mencetak generasi unggul. Kita ingin agar ada sekolah dari Provinsi NTT yang bisa masuk 200 sekolah terbaik secara nasional,” jelasnya.
Baca juga: Gubernur NTT Keluarkan Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Marianus Minta Bentuk Tim Pengkajian
“Terkait keamanan nanti kita koordinasikan dengan pihak kepolisian untuk bantu. Disisi lain juga ada yang tidak menyetujui kebijakan ini. Namun kita lihat bahwa matahari di NTT itu terbit pukul 05.48 dan menurut filosofi untuk langkah awal seseorang agar mampu mempersiapkan diri dengan baik untuk beraktivitas,” kata Gubernur.
Ia menambahkan, dalam kebijakan dan berbagai perubahan ataupun terobosan apapun tentu tidak lepas dari polemik serta pro dan kontra namun semuanya dilakukan untuk peningkatan kemajuan pendidikan NTT agar dapat bersaing dalam mencetak generasi unggul.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainya di Google News
Berbahasa Inggris
Kebijakan Gubernur NTT Masuk Sekolah
Kebijakan Gubernur NTT
Gubenur NTT Viktor Laiskodat
Tribun Flores.com
Gubernur NTT Sebut untuk Menjadi Manusia Unggul Harus Siap Sebelum Matahari Terbit |
![]() |
---|
Kebijakan Gubernur NTT Masuk Sekolah Jam 5 Digeser ke Jam 5.30 Pagi, Berlaku untuk 10 Sekolah di NTT |
![]() |
---|
Kebijakan Gubernur NTT soal KBM di Sekolah Pukul 5 Pagi Dikritik Ketua Komisi X DPR RI |
![]() |
---|
Gubernur NTT Tidak Mau Cabut Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi |
![]() |
---|
Gubernur NTT Keluarkan Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Marianus Minta Bentuk Tim Pengkajian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.